Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Ini Tips Berbicara Tentang Tantangan TikTok ke Anak

Nike Amelia Sari
11/10/2021 08:20
Ini Tips Berbicara Tentang Tantangan TikTok ke Anak
logo TikTok(AFP)

Tiktok challenge atau tantangan TikTok kerap kali membahayakan diri. Tren tantangan yang sering viral itu dengan mudah ditiru dan diikuti oleh para pelajar, bahkan mereka yang masih berusia di bawah umur. Beberapa siswa telah didakwa secara pidana karena ikut serta dalam tantangan TikTok .

Tantangan TikTok baru-baru ini, seperti menampar wajah guru atau mencium pacar teman, dianggap meresahkan dan mengkhawatirkan banyak orang, terutama para orangtua. Beberapa siswa telah didakwa secara pidana karena mengambil bagian dalam tantangan ini. Pihak TikTok telah berusaha menghapus video dan tagar yang terkait dengan tren tersebut

Lalu bagaimana cara memberikan pemahaman ke anak-anak terkait tantangan TikTok?

Dilansir dari psychologytoday.com, Sabtu (9/10), Asha Shajahan, MD, MHSA, seorang dokter keluarga bersertifikat dan asisten profesor di Oakland University William Beaumont School of Medicine menuliskan beberapa tips.

1. Dengarkan

Tanyakan kepada anak tentang apa pendapat mereka terkait ini dan pastikan Anda untuk tidak menyela atau menghakimi. Anda dapat menentukan faktor pendorong untuk perilaku ini, apakah untuk menyesuaikan diri atau menyelipkan humor.

2. Diskusikan Konsekuensi

Berikan contoh kasus di berita dan beri tahu bahwa ada konsekuensi dari tindakan tersebut, meskipun itu lelucon. Lebih mengarah kepada dampaknya pada orang lain.

3. Penekanan

Korteks prefrontal otak anak-anak tidak sepenuhnya berkembang sampai mereka berusia 20-an. Korteks prefrontal bertanggung jawab untuk penalaran. Oleh karena itu, kemampuan seorang anak untuk mengendalikan impuls jauh lebih rendah daripada orang dewasa. Hal ini penting untuk diingat ketika berbicara dengan anak Anda.

Meningkatkan kecerdasan emosional anak-anak adalah cara untuk membuat mereka lebih berempati dan lebih baik. Menekankan bahwa perilaku ini dapat menyakiti orang lain atau menanyakan bagaimana perasaan mereka jika ini terjadi pada diri sendiri adalah cara untuk mempersonalisasi perilaku. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya