Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Konser uji coba pernah dilakukan di Barcelona, Spanyol, melibatkan lima ribu penonton. Laporan pada akhir April, konser yang berlangsung di dalam ruangan itu tercatat enam kasus positif covid-19. Di Liverpool, Inggris, akhir pekan kemarin juga menyusul uji coba penyelenggaraan festival musik.
Lima ribu orang penggemar musik yang berkerumun, menari, melompat, dan bernyanyi bersama. Tidak ada masker. Tidak ada aturan jaga jarak. Tidak ada pengenaan denda. Ini mengingatkan kita pada pemandangan umum yang terjadi di festival musik, setidaknya yang bisa dijumpai pada 13 bulan lalu.
Itu adalah konser uji coba yang berlangsung pada akhir pekan kemarin di Sefton Park, Liverpool, Inggris. Konser uji coba itu merupakan inisiasi pemerintah untuk meneliti seberapa besar risiko dari pertemuan masif dapat berlangsung dengan aman lagi.
Penonton harus tes covid di salah satu dari empat lokasi yang telah disediakan di kota sehari sebelumnya, dan hanya diizinkan masuk jika hasil tes mereka negatif. Mereka juga sangat dianjurkan untuk melakukan tes PCR yang lebih sensitif pada hari pertunjukan dan melakukannya lagi lima hari kemudian, pada Jumat. Itu sangat penting untuk mengetahui apakah ada penyebaran virus.
Para peneliti juga mempelajari faktor-faktor lain seperti pergerakan dan interaksi penonton, ventilasi udara, durasi konser, katering, dan konsumsi alkohol para penonton selama acara berlangsung.
"Itu seperti tidak nyata. Rasanya seperti melompat keluar dari pesawat. Jantungku berdebar kencang. Itu sangat emosional. Saya mencoba untuk tetap bersama penonton di atas panggung. Tapi selama lagu terakhir saya tersendat, dan ketika saya turun dari panggung, saya bahkan tidak malu untuk mengakui saya menangis. Sungguh menakjubkan,” kata salah seorang penulis lagu dan penyanyi dari Liverpool Zuzu, dikutip dari BBC, Selasa, (4/5).
Para penonton yang turut dalam konser uji coba itu pun tidak kalah emosional. Banyak dari mereka yang bernostalgia, seakan peristiwa itu terakhir mereka rasakan adalah dua tahun silam.
“Ini seperti kilas balik ke dua tahun lalu. Rasanya seperti kembali ke keadaan dulu. Kita pada dasarnya sudah seperti hewan yang dikurung selama sekitar dua tahun, bukan?” Kata salah seorang penonton Alex Druce.
“Senang rasanya berada di saat ini. Kamu merasa hidup kembali. Kami membutuhkan lebih banyak. Saya sangat merindukannya,” ungkap Chloe, penonton lainnya.
Beberapa penonton konser memang mengakui mereka cemas berada di tengah keramaian lagi setelah sekian lama. Proses pengujian sebagian besar terbukti meyakinkan, dan keberhasilannya akan membantu menentukan apakah kita akan segera melihat peristiwa seperti ini lagi.
Konser yang berlangsung selama enam jam itu mengikuti dua acara uji coba sebelumnya di klub malam Liverpool, yang dihadiri tiga ribu orang per malam pada Jumat dan Sabtu.
“Kami telah bekerja sangat keras untuk melakukan semuanya tepat di belakang layar - semua pengujian - untuk menciptakan suasana yang tidak terasa steril dan tidak terasa seolah-olah Anda sedang dalam pengujian atau pertunjukan percontohan atau eksperimen,” kata direktur pelaksana Festival Republic Melvin Benn.
“Dan kami menciptakan suasana yang akan diingat orang mulai tahun 2019. Orang-orang akan berpikir, inilah yang telah mereka lewatkan,” lanjut Benn.
Beberapa festival, seperti Glastonbury, telah dibatalkan untuk musim panas ini, sementara yang lain sedang menunggu. Reading dan Leeds, adalah festival terbesar yang tersisa di kalender musim panas ini, dan tiketnya sudah terjual habis. Nasib musim festival yang akan datang tidak hanya bergantung pada kemampuan untuk membuktikan acara individu bisa aman.
Penyelenggara juga meminta pemerintah untuk memberikan asuransi jika ada lonjakan kasus covid dan festival terpaksa harus dibatalkan dalam waktu singkat. Asuransi itu mengingat banyak uang yang sudah dihabiskan untuk persiapan. (BBC/M-2)
Band rock alternative asal New Jersey, My Chemical Romance (MCR), kembali menjadi sorotan dunia dengan pengumuman tur global bertajuk Long Live The Black Parade.
My Chemical Romance akan menggelar konser di Jakarta pada 3 Mei 2026. Pengumuman tersebut diumumkan secara resmi melalui akun media sosial Instagram.
Program konser tersebut mencakup karya dari para musisi hebat Hongaria seperti Franz Liszt, Béla Bartók, Zoltán Kodály, dan György Orbán, hingga khazanah musik rakyat Indonesia.
Konser ini bagian dari Dvisvara Annual Recital Series, platform eksklusif bagi mahasiswa UIC College dalam menampilkan pencapaian artisitik dan akademik mereka.
Akomodasi yang dekat lokasi venue konser penting demi menghindari macet dan sulitnya mencari transportasi umum.
PENYANYI yang juga promotor musik Melanie Subono membeberkan sejumlah rider dari diva Internasional, Mariah Carey. Melanie menuturkan rider Mariah berdasarkan pengalamannya
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved