Headline

Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Musim Dingin Ekstrem, Prancis Umumkan Bencana Pertanian

Adiyanto
09/4/2021 16:26
Musim Dingin Ekstrem, Prancis Umumkan Bencana Pertanian
Petani anggur di Prancis memperlihatkan tanamannya yang rusak akibat cuaca dingin yang ekstrem(PHILIPPE DESMAZES / AFP)

EMBUN  beku di awal musim semi yang tidak biasa yang telah merusak sejumlah tanaman, terutama yang merambat, di Prancis. Pemerintah setempat mengumumkan kondisi ini sebagai bencana pertanian.

Menteri Pertanian. Julien Denormandie mengatakan kepada radio Franceinfo, Kamis (8/4) malam bahwa cuaca dingin yang ekstrem sangat menyulitkan sektor pertanian dengan kerugian yang ditaksir sangat signifikan.

"Kami benar-benar diharuskan mengambil langkah-langkah pendampingan secepat mungkin," katanya.

Salah satu upaya yang bisa ditempuh untuk mengatasi ini, kata dia, adalah dengan memberlakukan keringanan pajak serta bantuan dari bank dan asuransi. Selain itu, Denormande juga mengatakan perlunya peringatan bahwa cuaca yang lebih dingin mungkin akan terjadi di masa datang.

Menurut sang menteri situasinya cukup luar biasa. Sejumlah kebun anggur terkena dampak, begitu juga tanaman lain seperti bit dan lobak di daerah yang membentang di utara negara itu hingga tenggara.

Dalam upaya untuk menangkal embun beku, pembuat anggur Prancis telah membuat api dengan lilin yang menyebabkan lapisan kabut asap di bagian tenggara negara itu. Praktik menyalakan api atau lilin di dekat tanaman merambat atau pohon buah-buahan untuk mencegah pembentukan embun beku adalah teknik lama yang digunakan di awal musim semi ketika tunas hijau pertama rentan terhadap dingin.

Seluruh lereng bukit tampak seperti terbakar, menciptakan efek visual yang mencolok, terutama di lembah subur Rhone di tenggara Prancis.

Asosiasi pembuat anggur nasional CNIV memperingatkan bahwa situasi saat ini merupakan yang paling serius dalam beberapa dekade terakhir. Mereka memerkirakan bencana kali ini akan memangkas produksi tahun ini. (AFP/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya