Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Main Candy Crush Saat Rapat, Politikus Jerman ini Dikecam

Adiyanto
25/1/2021 21:47
Main Candy Crush Saat Rapat, Politikus Jerman ini Dikecam
Politikus Jerman, Bodo Ramelow memotret dengan ponselnya(Jens Schlueter / AFP)

RAPAT virtual yang kadang berlangsung berjam-jam, memang membosankan. Seorang politikus di Jerman mengaku kadang dia bermain gim Candy Crush di sela-sela pertemuan daring tersebut.

Bodo Ramelow, politikus yang juga kepala negara bagian Thuringia timur, mengaku memainkan Candy Crush di telepon genggamnya selama pertemuan virtual yang membahas pandemi dengan Kanselir Angela Merkel.

Politikus dari partai sayap kiri Die Linke itu mengatakan selama sesi rapat yang sering berjam-jam, beberapa orang rekannya juga bermain sudoku, catur, atau scrabble di ponsel mereka. “Dan saya bermain Candy Crush," begitu pengakuannya menurut laporan media Jerman.

Dia juga dilaporkan menyebut kanselir sebagai "Merkelchen", yang berarti "Merkel kecil".

Menanggapi kritik dari sejumlah orang di media cetak maupun online, Ramelow akhirnya meminta maaf atas penghinaannya terhadap Merkel.

Pada konferensi pers di Berlin, Senin (25/1), juru bicara Merkel, Steffen Seibert menyebut tindakan itu tidak perlu dikomentari lebih lanjut.

Armin Laschet, ketua Partai CDU konservatif Merkel, mengatakan dia tidak mau bermain-main dalam konferensi virtual yang membahas pandemi karena itu adalah rapat yang sangat penting.

"Kami sedang membahas pelanggaran atas hak-hak dasar di bidang pendidikan, ekonomi, dan Anda harus terlibat dan fokus," katanya kepada wartawan di Berlin, Senin.

Menteri dalam negeri Thuringia, Georg Maier dari Sosial Demokrat, mengatakan kepada penyiar RND bahwa Ramelow harus mempertimbangkan kembali perilakunya.

Ramelow dan perdana menteri negara bagian lainnya awalnya menolak keras kebijakan Merkel untuk menerapkan pembatasan yang lebih ketat pada  Oktober lalu, atau beberapa minggu sebelum ledakan kasus virus korona di negara tersebut. Namun, Ramelow  menyatakan penyesalan dan mengakui bahwa kanselir benar untuk mendorong tindakan yang lebih keras guna memutus penularan. (AFP/M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya