Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Suhu Laut Mencapai Level Terpanas dalam 1000 Tahun Terakhir

Galih Agus Saputra
14/1/2021 14:02
Suhu Laut Mencapai Level Terpanas dalam 1000 Tahun Terakhir
orang bersantai di pantai Delaware, AS.(Mark Makela/Getty Images/AFP)

SUHU laut di dunia mencapai level terpanas pada 2020. Sejumlah ilmuwan menganggap dampak perubahan cuaca ekstrem ini melebihi keadaan darurat iklim. Mereka mengatakanlima tahun terpanas di laut terjadi sejak 2015 dan tingkat pemanasan terjadi delapan kali lebih tinggi.

Adanya pengukuran panas laut secara andal sebenarnya dimulai para ilmuwan sejak 1940. Akan tetapi mereka memperkirakan kondisi lautan saat ini berada pada titik terpanas dalam 1.000 tahun terakhir, sementara peningkatan suhunya lebih cepat dalam 2.000 tahun terakhir. Laut yang lebih hangat memberikan lebih banyak energi untuk badai, bahkan membuatnya lebih parah. Sebagaimana diketahui ada 29 badai tropis di Samudera Atlantik sepanjang 2020.

Lautan yang lebih panas juga akan mengganggu pola curah hujan, menyebabkan banjir, kekeringan, dan kebakaran hutan.  Panas juga menyebabkan air laut mengembang dan menaikkan permukaan laut.  Para ilmuwan memperkirakan kenaikan permukaan laut pada akhir abad ini mecapai kurang lebih 1 meter dan membahayakan 150 juta orang yang hidup di bumi.

Air laut yang lebih hangat tidak mampu melarutkan karbon dioksida secara baik. Padahal, saat ini, kurang lebih 30% emisi karbon secara global diserap lautan. "Pemanasan laut adalah metrik kunci dan tahun 2020 melanjutkan rangkaian panjang pemecahan rekor, yang menunjukkan kelanjutan pemanasan global tak ada henti-hentinya," kata John Abraham, dari Universitas St Thomas di Minnesota, Amerika Serikat, seperti dilansir The Guardian, Rabu, (13/1).

Suhu laut yang lebih tinggi juga membahayakan kehidupan laut dan akan mengakibatkan peningkatan jumlah gelombang secara tajam. Sebagaimana diketahui, lautan menutupi 71% planet dan air dapat menyerap panas ribuan kali lebih banyak daripada udara. Itulah sebabnya 93% dampak pemanasan global terjadi di laut.  Tetapi suhu udara di permukaan, yang paling mempengaruhi orang secara langsung, juga naik pada tahun 2020 ke rekor tertinggi.(M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik