Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Astaga, Lebih dari 600 Jurnalis Meninggal karena Covid-19

Adiyanto
06/1/2021 22:12
Astaga, Lebih dari 600 Jurnalis Meninggal karena Covid-19
Jurnalis sedang bertugas (lilustrasi). Karena profesinya, wartawan yang terjun ke lapangan untuk mencari berita rentan terpapar covid(Leo RAMIREZ / AFP)

SEBUAH organisasi nirlaba di bidang kebebasan pers mengungkapkan, sejak 1 Maret 2020 lebih dari 600 jurnalis telah meninggal karena covid-19. The Press Emblem Campaign (PEC),  demikian nama lembaga tersebut, menyerukan pekerja media untuk memiliki akses prioritas dalam program vaksinasi.

PEC, yang melacak kematian jurnalis di seluruh dunia, menyebutkan dari 602 pekerja media yang diketahui meninggal akibat covid-19, lebih dari setengahnya berasal dari Amerika Latin, dengan 303 kematian. Sementara itu, sekitar 145 kematian tercatat di Asia, 94 di Eropa, 32 di Amerika Utara, dan 28 di Afrika.

PEC mengatakan sulit mengetahui apakah jurnalis yang terinfeksi terjadi saat bekerja atau tidak.  Dari daftar yang meninggal itu juga termasuk pensiunan jurnalis.

Lembaga yang bermarkas di Jenewa itu mengatakan jurnalis harus mendapat akses prioritas untuk divaksinasi jika diminta.

"Karena profesinya, wartawan yang terjun ke lapangan untuk mencari berita sangat rentan terpapar virus tersebut. Beberapa dari mereka, khususnya wartawan freelance dan fotografer, tidak bisa hanya bekerja dari rumah," kata sekretaris jenderal PEC Blaise Lempen, dalam sebuah pernyataan.

Penghitungan PEC didasarkan pada informasi dari media lokal, asosiasi jurnalis nasional, dan koresponden PEC regional.

Menurut mereka jumlah mereka yang tewas sebenarnya akan lebih tinggi dari 602 karena penyebab kematian jurnalis terkadang tidak disebutkan, tidak diumumkan, atau tidak ada informasi yang dapat dipercaya dari daerah si jurnalis berasal.

Peru memiliki korban tewas terbanyak yakni 93 orang jurnalis, diikuti Brasil (55), India (53), Meksiko (45), Ekuador (42), Bangladesh (41), Italia (37), dan Amerika Serikat (31).

Organisasi nirlaba internasional yang didirikan pada 2004 itu mendukung permintaan bantuan keuangan bagi keluarga jurnalis yang meninggal akibat covid-19. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik