Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PARA peneliti dari University of Iowa, Amerika Serikat baru-baru ini telah menemukan cara baru bersifat non-invasif untuk mengelola gula darah. Dalam uji cobanya, mereka mengekspos tikus pengidap diabetes dengan kombinasi medan listrik dan magnet statis selama beberapa jam tiap hari.
"Kami membangun remote control untuk mengelola diabetes. Paparan medan elektromagnetik (EMF) untuk waktu yang relatif singkat mengurangi gula darah dan menormalkan respons tubuh terhadap insulin. Efeknya tahan lama dan membuka kemungkinan terapi EMF ini dapat diterapkan untuk mengelola diabetes sepanjang hari," kata salah satu peneliti, Calvin Carter seperti dilansir Sciencedaily, Rabu, (7/10).
Inovasi ini terbit pertama kali di jurnal Cell Metabolism, pada Selasa, 6 Oktober 2020. Menurut para peneliti, terapi EMF dapat mengubah keseimbangan oksidan dan antioksidan dalam hati, sehingga meningkatkan respons tubuh terhadap insulin. Adapun efek paparan EMF sendiri dalam kerjanya dimediasi oleh molekul reaktif kecil yang berfungsi layalnya antena magnet.
Rekan Carter, Sunny Huang menjelaskan inovasi ini pertama kali ditemukan secara tidak sengaja. Mulanya, karena tertarik dengan metabolisme dan diabetes, ia merasa perlu berlatih untuk mengambil darah tikus dan mengukur kadar gula darahnya. Mengetahui hal itu, Carter lantas meminjamkan beberapa sampel tikus yang genetiknya sudah dimodifikasi agar menderita diabetes, dan sebelumnya digunakan untuk mengetahui efek EMF pada otak dan perilaku hewan.
"Sangat aneh. Biasanya hewan ini memiliki gula darah tinggi dan diabetes tipe 2. Tetapi semua hewan yang terpapar EMF menunjukkan kadar gula darahnya normal. Saya lalu memberi tahu Carter, 'Ada sesuatu yang aneh terjadi di sini," imbuh Huang.
Dalam kerjanya , Carter dan Huang turut menggandeng pakar diabetes, Dale Abel. Ketua Departemen Ilmu Penyakit Dalam, University of Iowa ini lantas menjelaskan aplikasi nirkabel yang ada di EMF bekerja 100 kali lipat dari putaran bumi. Dalam kondisi tidur di masa perawatan, seorang dianggap dapat membalikkan resistensi insulin selama tiga hari.
Carter menambahkan bahwa paparan EMF sebenarnya dapat ditemukan dimana saja. Mulai dari alat telekomunikasi, navigasi, dan perangkat seluler pada umumnya. EMF juga digunakan dalam proses MRI, akan tetapi sangat sedikit yang mengetahui bagaimana pengaruhnya pada aspek biologis.
Untuk mendalami mekanisme yang mendasari adanya efek biologis EMF pada gula darah dan sensitivitas insulin, Carter dan Huang juga merujuk salah satu literatur yang terbit di 1970-an dan membahas migrasi burung. Dalam literatur itu, mereka menemukan informasi yang menjelaskan bahwa hewan rupanya merasakan medan elektromagnetik bumi dan menggunakannya untuk navigasi.
"Literatur iti menunjukkan fenomena biologis kuantum di mana EMF dapat berinteraksi dengan molekul tertentu. Ada molekul di tubuh kita yang bertindak seperti antena magnet kecil, memungkinkan respons biologis terhadap EMF. Beberapa dari molekul ini adalah oksidan, yang dipelajari dalam biologi redoks, atau sebuah area penelitian yang mengamati bagaimana elektron dan molekul reaktif mengatur metabolisme sel," imbuh Carter. (M-4)
DERETAN kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum dokter di berbagai wilayah telah memicu kemarahan publik karena tercela dan mencoreng profesi kedokteran.
DUNIA kedokteran regeneratif berkembang sangat pesat. Hal terutama dalam inovasi terapi sel punca dan teknologi kedokteran masa depan.
Proktologi adalah cabang spesialisasi kedokteran bedah yang menangani penyakit area anorektal, seperti wasir (hemoroid), fistula ani, fisura ani, striktur, abses, hingga prolaps rektum.
KEMENTERIAN Agama terus memperkuat kajian terkait integrasi Islam dan sains, terutama dalam konteks kedokteran dan kesehatan masyarakat.
KESEHATAN masyarakat merupakan salah satu pilar ketahanan negara.
Deby Vinski menekankan pentingnya teknologi ini sebagai masa depan dunia kedokteran.
Jika diabetes menyerang di usia muda, tubuh akan terpapar kadar gula darah tinggi dalam jangka waktu panjang, sehingga risiko komplikasi seperti penyakit jantung, stroke dan lainnya meningkat
Banyak yang bertanya, “Jika orang tua saya menderita diabetes, apakah saya juga akan mengalaminya?” Jawabannya: belum tentu.
Penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi natrium tinggi berisiko 19% lebih besar terkena penyakit kardiovaskular dibanding yang membatasi asupan garam
Asam jawa tak hanya bumbu dapur khas Nusantara, tapi juga kaya manfaat kesehatan. Pelajari 5 manfaat asam jawa berikut.
Buah kering melalui proses pengeringan yang mengurangi kadar air, tetapi meningkatkan konsentrasi gula yang ada.
DINAS Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat bahwa saat ini banyak warga berusia remaja di Jakarta terancam mengidap penyakit diabetes.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved