Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
KETIKA bekerja dari rumah pertama kali diterapkan, banyak dari kita berharap untuk duduk di tempat tidur atau sofa yang nyaman sepanjang hari.
Tetapi rupanya duduk berjam-jam memiliki konsekuensi pada kesejahteraan fisik jangka panjang, khususnya pada glutes atau bokong Anda.
Beberapa dari kita mungkin sudah mulai merasakan rasa sakit di sekitar posterior, mungkin bahkan ketika duduk di atas bantal. Orang lain mungkin mulai merasakan sakit di daerah yang sama pada saat kita berdiri atau berjalan di sekitar rumah.
Duduk dalam waktu lama bahkan dapat menyebabkan masalah di bagian tubuh lain, khususnya bagian belakang.
Menurut John Abraham, direktur pelaksana RapidPhysiocare, orang yang duduk untuk waktu yang lama lebih berisiko mengalami obesitas. Sebab Anda membakar lebih sedikit kalori saat duduk.
Abraham mengungkapkan penelitian telah menunjukkan bahwa orang dengan obesitas, duduk rata-rata dua jam lebih lama setiap hari daripada orang dengan berat badan normal. Dia menambahkan, duduk terlalu lama juga dikaitkan dengan kematian dini.
"Data pengamatan dari lebih dari satu juta orang mengungkapkan bahwa semakin Anda menetap, semakin besar kemungkinan Anda akan mati lebih awal," katanya seperti dilansir channelnewsasia.
Kemungkinan masalah kesehatan lainnya termasuk risiko kondisi kesehatan seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker.
Fred Chen, fisioterapis muskuloskeletal utama di Physio & Sole Clinic, juga mengemukakan kemungkinan peningkatan akumulasi cairan tubuh di tungkai bawah dan mengurangi sirkulasi darah.
Orang tua, atau orang-orang dengan masalah jantung, ginjal atau vena, biasanya mengalami pembengkakan anggota tubuh bagian bawah setelah duduk lama tanpa mengangkat kaki. Ini dapat menyebabkan trombosis vena dalam (DVT) atau komplikasi vaskular lainnya.
Abraham mengatakan pasien yang datang dengan gejala terkait glute adalah mereka yang pekerjaannya melibatkan duduk untuk waktu yang lama, seperti supir bus maupun pekerja kantor
Langkah pertama dan paling mudah untuk meringankan rasa sakit itu, kata dia, adalah mengubah kebiasaan seseorang. Gaya hidup yang tidak aktif menyebabkan rasa sakit dan sesak pada otot gluteal dan fleksor pinggul ketika mereka memanjang dan mengencang.
"Jadi, Anda harus menghindari duduk terlalu lama di posisi yang sama. Mulailah berjalan dan berlatih melakukan peregangan ringan,"kata Abraham. (M-4)
Anggota DPRD DKI Jakarta, Alia Noorayu Laksono, menyoroti minimnya dukungan Pemprov terhadap kader posyandu.
Masker membantu melindungi diri dari polusi dan kuman penyebab penyakit.
Kanker payudara merupakan diagnosis yang menakutkan bagi banyak perempuan. Itu menimbulkan rasa takut dan ketidakpastian.
Sebanyak 54% warga Amerika Serikat yakin konsumsi alkohol berdampak negatif bagi kesehatan.
PRESIDEN Prabowo Subianto dinilai sudah berhasil menunjukkan keseriusan alam memperkuat fondasi pembangunan manusia Indonesia melalui bidang pendidikan, kesehatan, dan ketahanan pangan.
RUMAH Sakit Brawijaya berencana memperluas jangkauan layanan ke Pulau Jawa, bahkan daerah di luar Pulau Jawa di masa depan.
Aritmia jantung terjadi ketika jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh masalah pada sistem kelistrikan jantung.
Penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi natrium tinggi berisiko 19% lebih besar terkena penyakit kardiovaskular dibanding yang membatasi asupan garam
Pagi sering kali dimulai dengan terburu-buru. Namun, di balik rutinitas itu, ada kebiasaan yang diam-diam bisa merusak jantung, terutama lewat menu sarapan Anda.
Dengan kapasitas 25 peserta, pusat pelatihan ini dirancang untuk menjadi pusat pelatihan interdisipliner nasional dalam bidang diagnostik, intervensi, dan pencitraan kardiovaskular.
Ablasi jantung dapat dilakukan untuk mengatasi aritmia dengan detak jantung yang terlalu cepat.
Jika tidak terdeteksi sejak dini, gagal jantung dapat memicu komplikasi yang serius, bahkan menyebabkan kematian.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved