Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Di Era Normal Baru, Cara Karyawan Gunakan Kantor akan Berubah

Fetry Wuryasti
26/5/2020 12:35
Di Era Normal Baru, Cara Karyawan Gunakan Kantor akan Berubah
Seorang karyawan di sebuah kantor di Seoul, Korea mengenakan masker. Usai pandemi, aktivitas perkantoran harus berubah(Ed JONES / AFP )

PERUSAHAAN-perusahaan di Asia Pasifik meninjau kembali strategi real estate komersial mereka di tengah kebijakan lockdown yang diberlakukan pemerintah dan pengaturan kerja darirumah akibat pandemi covid-19.

Menurut data konsultan bidang real estate Jones Lang LaSalle (JLL), aktivitas sewa perkantoran secara global menurun 22% dibanding kuartal pertama 2019, setelah banyak transaksi yang dibatalkan atau ditunda.

Namun aktivitas sewa perkantoran di Asia Pasifik hanya turun 9% dibanding kuartal pertama 2019 dan naik 14% secara tahunan. Kondisi ini belum berdampak pada tingkat kekosongan di Asia Pasifik, yang stagnan pada level 10,9% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Di Jakarta, dampak paling signifikan dari covid-19 dalam transaksi baru untuk sewa perkantoran, kemungkinan akan terjadi pada kuartal kedua, 2020. Sebab peraturan pemerintah memastikan bahwa sebagian besar bisnis terus berjalan dengan kerja dari rumah.

"Namun, kami berharap permintaan ruang kantor akan kembali meningkat setelah krisis terburuk berlalu. covid-19 telah membuktikan bahwa banyak perusahaan dapat bekerja dari rumah tetapi juga menggarisbawahi perlunya ruang kantor fisik. Dalam beberapa hal, covid-19 telah mempercepat perubahan pada tempat kerja. " kata James Taylor, Head of Research, JLL Indonesia, melalui rilis yang diterima, Selasa (26/5).

Situasi saat ini menimbulkan gangguan dan tantangan untuk bisnis perkantoran. Cara orang melihat dan menggunakan perkantoran untuk perusahaan akan berubah. Namun, kami berharap perkantoran akan tetap menjadi bagian utama dari strategi kerja para pebisnis di Asia Pasifik dalam jangka menengah hingga panjang,” kata Anthony Couse, CEO, JLL Asia Pasifik.

Seraya perusahaan memprioritaskan kesehatan dan keselamatan karyawan mereka dan menerapkan jarak sosial saat kembali masuk ke tempat kerja, perubahan pada properti perkantoran tetap tidak akan terhindarkan, menurut laporan JLL.

Para CEO perseroan sedang menguji kembali strategi dan mungkin mempertimbangkan kalibrasi ulang jumlah ruang, yang didedikasikan untuk ruang kantor tradisional setelah masa sewa habis, atau bahkan lebih cepat.

Namun, meskipun situasi sedang tidak menguntungkan, JLL meyakini bahwa perkantoran masih diperlukan. Bahkan dalam beberapa pertimbangan, pandemi ini dapat menyebabkan perluasan ruang kantor, karena perusahaan berusaha meningkatkan jarak fisik antar karyawan.

Konfigurasi kantor saat ini dapat dimodifikasi dengan meningkatkan kebutuhan akan ruang tambahan. Dengan melakukan hal itu, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk memanfaatkan flexible space dari operator pihak ketiga, di samping implementasi kerja jarak jauh yang berkelanjutan untuk beberapa karyawan.

Meskipun percobaan kerja dari rumah tampaknya berhasil secara global, permintaan perkantoran akan terus meningkat di wilayah ini. Pandemi ini telah mengubah persepsi tentang efektivitas kerja jarak jauh, tetapi belum menghadirkan solusi jangka panjang yang berkelanjutan atau optimal bagi semua perusahaan.

Di Asia Pasifik, para milenial kesulitan dengan ukuran apartemen yang lebih kecil, tinggal di ruang bersama, masalah konektivitas internet atau mengerjakan tugas rumah sembari bekerja.

Sementara kerja jarak jauh digadang-gadang telah memberikan lebih banyak fleksibilitas dan keseimbangan hidup bagi karyawan, kantor memainkan peran sentral dalam menciptakan ruang bagi mereka untuk berkolaborasi, berinteraksi dan berkumpul dengan nilai-nilai kebersamaan, meningkatkan moral karyawan serta produktivitas.

Couse menambahkan berbagai perusahaan kini berada di kondisi yang bergerak semakin cepat di mana inovasi adalah kunci untuk mempertahankan keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan.

Seiring bertambahnya kebutuhan perusahaan, perkantoran mau tidak mau terdampak oleh perubahan utama, yaitu penataan ulang ruang kantor. Fokusnya adalah mewujudkan penggunaan tempat yang paling maksimum dan efisien untuk mencapai tujuan suatu organisasi.

“Kami telah mengamati bahwa klien semakin menaruh perhatian lebih terhadap sustainabilitas, kelayakan, dan teknologi. Beberapa sudah mulai menerapkan upgrade dan fitur-fitur ramah lingkungan sejalan dengan komitmen membangun kepercayaan dan memastikan ruang sesuai dengan tujuannya," kata Course.

Pemilik dan penanam modal yang bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mempertimbangkan rencana pengembangan jangka panjang dan mendesain atau merombak ulang fasilitas mereka. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya