Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BEBERAPA tahun terakhir jumlah satelit yang mengorbit mengitari Bumi meningkat secara signifikan. Kondisi itu karena peluncuran mega-konstelasi satelit internet seperti Starlink milik SpaceX.
Berdasarkan data terbaru hingga akhir Maret 2025, terdapat 14.904 satelit individual yang mengorbit Bumi, meningkat 31,54% sejak Juni 2023, menurut laporan dari Pixalytics yang mengacu pada data United Nations Office for Outer Space Affairs (UNOOSA) dan Gunter’s Space Page.
Dari total tersebut, sekitar 11.700 satelit aktif beroperasi di berbagai orbit Bumi, terutama di orbit rendah Bumi (LEO) yang berada di bawah 2.000 kilometer dari permukaan. Berbagai satelit itu berfungsi untuk komunikasi, navigasi, pengamatan cuaca, hingga penelitian ilmiah. Sisanya merupakan satelit non-aktif, puing antariksa, atau satelit yang sudah dipensiunkan dan menunggu deorbitasi.
Satelit diorbitkan pada beberapa ketinggian berbeda, antara lain:
Ketinggian sekitar 160-2.000 km, tempat sebagian besar satelit komunikasi dan pengamatan berada. Saat ini terdapat lebih dari 8.100 satelit di LEO.
Ketinggian antara 2.000 km hingga 35.786 km, digunakan untuk satelit navigasi seperti GPS, Galileo, dan GLONASS. Ada sekitar 199 satelit di orbit ini.
Ketinggian sekitar 35.786 km di atas ekuator, di mana satelit tetap berada di posisi tetap relatif terhadap permukaan Bumi. Saat ini terdapat sekitar 552 satelit di orbit ini, termasuk satelit komunikasi dan cuaca.
SpaceX mendominasi populasi satelit di orbit rendah dengan lebih dari 6.600 satelit Starlink yang telah diluncurkan hingga April 2025. Jumlah itu menjadikan Starlink sekitar 60% dari total satelit aktif di LEO. Padahal perusahaan milik Elon Musk itu berencana mengorbitkan 12.000 satelit dalam beberapa tahun mendatang.
Selain satelit yang mengorbit Bumi, terdapat juga sekitar 111 satelit yang mengorbit objek lain seperti Bulan, Matahari, komet, atau planet lain.
Awal 2025, jumlah satelit yang mengorbit Bumi mencapai hampir 15.000 unit. Di mana lebih dari 11.700 satelit aktif milik Starlink. Lonjakan ini membawa manfaat besar dalam komunikasi dan teknologi, namun juga menimbulkan tantangan besar terkait pengelolaan ruang antariksa agar tetap aman dan berkelanjutan.
Peraturan Menteri Komdigi Nomor 3 Tahun 2025 bertujuan mendorong iklim investasi yang lebih kuat dan mempercepat adopsi teknologi satelit mutakhir
INVESTASI satelit terbilang tinggi. Di sisi lain, operator global masuk Indonesia, seperti Starlink.
PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) menghadirkan layanan internet berbasis satelit di Puskesmas Mayau, Kecamatan Pulau Batang Dua, Kota Ternate, Maluku Utara.
Ilmuwan Eropa mengejar reentry satelit Salsa untuk mengungkap proses pembakaran di atmosfer. Temuan ini mengungkap ancaman polusi aluminium dari satelit terhadap ozon dan iklim Bumi.
PSN memberikan pengalaman dan pembelajaran melalui program internship kepada Tim Mengangkasa sejak Oktober 2024 hingga Februari 2025.
MILIARDER Amerika Serikat Elon Musk mengatakan tanpa Starlink, jalur komunikasi militer Ukraina akan runtuh.
Elon Musk, Marco Rubio, dan Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski terlibat perdebatan panas di platform X terkait penggunaan Starlink di Ukraina.
United Airlines akan meluncurkan layanan Wi-Fi Starlink milik Elon Musk mulai musim semi 2025. Penerbangan pertama dengan layanan ini akan dimulai di pesawat Embraer E-175.
Uni Eropa meluncurkan program antariksa ambisius senilai €10 miliar untuk membangun konstelasi 290 satelit yang bertujuan menyaingi jaringan Starlink milik Elon Musk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved