Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Uni Eropa Luncurkan Program Antariksa €10 Miliar dengan 290 Satelit untuk Saingi Starlink

Thalatie K Yani
17/12/2024 16:41
Uni Eropa Luncurkan Program Antariksa €10 Miliar dengan 290 Satelit untuk Saingi Starlink
Uni Eropa meluncurkan program antariksa ambisius senilai €10 miliar untuk membangun konstelasi 290 satelit yang bertujuan menyaingi jaringan Starlink milik Elon Musk. (ESA)

UNI Eropa meluncurkan program antariksa ambisius senilai €10 miliar (Rp168 triliun) dengan membangun konstelasi 290 satelit yang bertujuan menyaingi jaringan Starlink milik Elon Musk. Program ini bertujuan untuk memperkuat keamanan bagi pemerintah dan militer Eropa di tengah meningkatnya kekhawatiran global terkait keamanan siber.  

Pejabat Uni Eropa menyatakan Inggris belum mengajukan permintaan bergabung dalam proyek Iris2, yang juga menawarkan kapasitas komunikasi komersial sebagai alternatif bagi jaringan Starlink. Dalam pernyataannya, Uni Eropa menyebut langkah ini sebagai upaya signifikan menuju kedaulatan dan konektivitas yang aman bagi Eropa.  

Konstelasi satelit ini, berkat kemajuan teknologi, akan berfungsi setara dengan "mega konstelasi" yang terdiri dari 1.000 satelit, serupa dengan jaringan Starlink. Program ini akan melibatkan dua jenis satelit yang beroperasi di orbit menengah Bumi dan orbit rendah Bumi, dengan komunikasi pemerintah dan komersial pertama diperkirakan akan dimulai pada 2030.  

Sebelum Brexit, Inggris merupakan bagian dari program antariksa UE, dengan rencana akses militer Inggris ke jaringan satelit Galileo mulai tahun depan. Namun, pemerintah Inggris memilih keluar dari program tersebut dan mengembangkan jaringan saingan yang melibatkan satelit Tyche dan Juno, yang direncanakan diluncurkan pada 2027.  

Saat ini, belum ada indikasi Inggris tertarik untuk terlibat dalam proyek Iris2, meskipun terdapat kepentingan bersama terkait keamanan dan janji Keir Starmer untuk memperbaiki hubungan dengan Uni Eropa.  

Program Iris2 melibatkan perusahaan-perusahaan besar industri antariksa Eropa, seperti Airbus Defence and Space, Deutsche Telekom, Thales Alenia Space dari Prancis, dan Telespazio dari Italia. Inggris, sejauh ini, tidak termasuk dalam daftar perusahaan yang berpartisipasi.  

Program ini menjadi langkah besar setelah proyek Galileo dan Copernicus, yang bertujuan menangani tantangan jangka panjang Eropa, termasuk ancaman siber dan dampak invasi Rusia ke Ukraina. (The Guardian/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya