Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Ilmuwan Sebut Meteor Strikes, Hantaman Meteorid di Mars Timbulkan Gelombang Seismik

Media Indonesia
07/2/2025 08:54
Ilmuwan Sebut Meteor Strikes, Hantaman Meteorid di Mars  Timbulkan Gelombang Seismik
InSight(science.nasa.gov)

DAMPAK hantaman meteorid di planet Mars disebut memberikan dampak yang sangat besar pada kondisi permukaan planet tersebut. Hal tersebut didapat dari laporan InSight, misi pendarat Mars tanpa awak yang meluncur pada 5 Mei 2018. 

Insight NASA mempelajari tanda vital Planet Mars dan melaporkan bahwa telah terdeteksi  lebih dari 1.300 gempa di planet ini yang tercatat seismometer. Gempa ini disebabkan oleh retakan batu di dalam planet. Selain itu, gempa mars juga disebabkan oleh batuan luar angkasa yang terus menghantam permukaan. 

Para ilmuwan mendalami gelombang seismik yang dihasilkan gempa tersebut. Mereka mengamati kerak, mantel, dan inti planet, lalu membandingkan hasil pengamatan mereka dengan kawah tumbukan menggunakan Mars Reconnaissance Orbiter (MRO) milik NASA. 

Pencarian Kawah dengan Algoritma

Faktanya, ada banyak kawah di permukaan Mars sehingga pencarian kawah yang terbentuk saat gempa akan memakan waktu. Oleh karena itu, para ilmuwan menggunakan algoritma pembelajaran mesin yang dikembangkan oleh Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA. 

"Jika dilakukan secara manual, ini akan memakan waktu bertahun-tahun," kata Valentin Bickel, anggota tim InSight. "Dengan menggunakan alat ini, kami mengolah puluhan ribu gambar menjadi hanya beberapa gambar dalam hitungan hari. Memang tidak sebaik manusia, tetapi sangat cepat."

Bickel dan rekan-rekannya mencari kawah dalam jarak 3.000 kilometer dari lokasi InSight mendeteksi gempa. Berdasarkan rentang waktu yang ditetapkan, mereka berhasil menemukan 123 kawah baru dan 49 di antaranya cocok dengan gempa yang dideteksi seismometer. 

Getaran Kawah Lebih Dalam dari Diameternya

Ketika diteliti lebih jauh, mereka menemukan kawah tumbukan di Cerberus Fossae, wilayah yang rentan gempa. Kawah yang ditemukan para ilmuwan berdiameter 21,5 meter dengan jarak sekitar 1.640 kilometer dari InSight.

Energi seismik gempa yang dideteksi InSight ternyata lebih jauh dari yang diperkirakan ilmuwan. Kerak Mars dapat meredam gelombang seismik yang dihasilkan tumbukan. Saat meteoroid menghantam Cerberus Fossae, gelombang yang dihasilkan langsung menuju mantel planet. 

Pertanyaan yang tersisa adalah mengapa sinyal seismik tersebut bisa sangat dalam hingga dapat mengakibatkan gempa terjadi berulang kali. Di sisi lain, tumbukan yang terjadi di Cerberus Fossae tidak begitu kuat.  Tim InSight NASA berencana meneliti ulang model komposisi dan struktur interior Mars.(H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya