Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
CEO Telegram Pavel Durov turut mengomentari aplikasi berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligent/AI) milik Tiongkok, Deepseek, yang sempat membuat ketar-ketir Amerika Serikat. Durov mengaku tidak heran melihat Tiongkok yang mulai unggul dibandingkan Amerika Serikat (AS) di bidang teknologi.
Dalam keterangan di kanal Telegram miliknya, Durov menyebut kalau pendidikan menjadi salah satu hal yang membuat Negeri Tirai Bambu semakin unggul dari Amerika Serikat. Pria berusia 40 tahun itu mengatakan sistem pendidikan Tiongkok yang kompetitif membuat marak teknologi-teknologi canggih asal Tiongkok bermunculan, salah satunya Deepseek.
"Setelah keberhasilan perusahaan rintisan Tiongkok Deepseek, banyak yang terkejut melihat betapa cepatnya Tiongkok mengejar ketertinggalan dari AS dalam bidang AI. Namun, kemajuan Tiongkok dalam efisiensi algoritma tidak muncul begitu saja. Siswa Tiongkok telah lama mengungguli siswa lain dalam bidang matematika dan pemprograman di olimpiade internasional," kata Durov dalam keterangannya di kanal Telegram pribadinya, dikutip Minggu (2/2).
Pria asal Rusia itu bahkan tidak malu-malu mengungkap pandangannya kalau sistem pendidikan Tiongkok lebih unggul dibandingkan sistem di negeri barat. Dengan menerapkan sistem yang kompetitif, hal itulah yang kemudian melahirkan persaingan ketat antara siswa/i di Tiongkok. Dia juga mengklaim kalau sistem pendidikan yang diajarkan di Tiongkok merupakan sebuah model prinsip yang dipinjam dari Uni Soviet.
"Sebaliknya, sebagian besar sekolah di Barat tidak mendukung persaingan, melarang pengumuman nilai dan peringkat siswa di depan umum. Alasannya dapat dimengerti, untuk melindungi siswa dari tekanan atau ejekan," ujar Durov.
Kendati dimengerti untuk melindungi siswa dari tekanan mental, tapi bagi Duro, sistem pendidikan di sekolah barat itu juga diprediksi dapat menurunkan motivasi siswa terbaik. Baginya, kemenangan dan kekalahan adalah dua sisi mata uang yang sama, singkirkan yang kalah maka akan mendapatkan pemenang.
"Bagi banyak siswa, motivasi untuk berprestasi di sekolah menengah berasal dari memperlakukannya sebagai permainan kompetitif, berjuang untuk mendapatkan peringkat pertama melawan lawan yang kuat. Menghilangkan transparansi dalam kinerja siswa dapat membuat sekolah terasa tidak berarti bagi remaja yang ambisius," sebutnya.
Menurut Durov, alih-alih tidak menerapkan sistem kompetitif yang kuat di sekolah barat, baiknya Sekolah Barat menerapkan sistem yang mengajak para pengajar untuk terus memotivasi siswa agar tidak menyerah. Seperti misalnya memuji semua hasil usaha yang telah dilakukan siswa meskipun hasilnya tidak sebaik yang lainnya
"Tolok ukur AI yang menunjukkan keunggulan DeepSeek adalah salah satu bukti dari penggunaan sistem tersebut. Dan masih banyak lagi yang akan datang. Kecuali jika sistem pendidikan menengah AS mengalami reformasi radikal, dominasi Tiongkok yang semakin meningkat dalam teknologi tampaknya tak terelakkan," tukasnya. (J-3)
Telegram tersedia di berbagai platform, termasuk Android, iOS, Windows, macOS, Linux, dan Web, dan terkenal karena fitur keamanannya, kecepatan pengiriman pesan
Telegram tidak menghapus saluran-saluran yang menyerukan protes antipemerintah dan serangan teror terhadap kepentingan Moskow, dan karenanya didenda sebesar tujuh juta rubel.
Aplikasi ini dirancang dengan fokus pada kecepatan, keamanan, dan fleksibilitas, menjadikannya salah satu platform komunikasi yang populer di seluruh dunia.
Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya berhasil menangkap seorang pria berinisial RYS (29) di Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Tahukah kalian bagaimana komunikasi dilakukan manusia sebelum ada ponsel? Berikut penjelasannya.
PERUSAHAAN kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, dikabarkan akan mengalami pembatasan oleh pemerintahan Amerika Serikat.
PERUSAHAAN teknologi Amazon dikabarkan tengah melirik industri kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
DeepSeek mengganggu dominasi AS itu bukan dengan regulasi, melainkan dengan inovasi yang tidak relatif tergantung pada protokol, model, dan produk yang diciptakan oleh AS.
Wamen Komdigi Nezar Patria menyamakan pertarungan perusahaan-perusahaan teknologi yang berlomba-lomba menciptakan kecerdasan buatan (AI).
Produsen ponsel seperti Oppo, Huawei dan terbaru Honormengintegrasikan DeepSeek pada perangkat mereka, saat sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Australia, hingga Italia melerangnya.
Indonesia tidak bisa hanya mengejar negara-negara maju yang lebih dulu mengembangkan AI. Indonesia harus menemukan keunggulan strategisnya sendiri dalam ekosistem AI global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved