Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

CEO Telegram tak Heran dengan Kecanggihan Deepseek, Singgung Pendidikan Tiongkok

Rifaldi Putra Irianto
02/2/2025 12:26
CEO Telegram tak Heran dengan Kecanggihan Deepseek, Singgung Pendidikan Tiongkok
CEO Telegram, Pavel Durov.(Antara)

CEO Telegram Pavel Durov turut mengomentari aplikasi berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligent/AI) milik Tiongkok, Deepseek, yang sempat membuat ketar-ketir Amerika Serikat. Durov mengaku tidak heran melihat Tiongkok yang mulai unggul dibandingkan Amerika Serikat (AS) di bidang teknologi.

Dalam keterangan di kanal Telegram miliknya, Durov menyebut kalau pendidikan menjadi salah satu hal yang membuat Negeri Tirai Bambu semakin unggul dari Amerika Serikat. Pria berusia 40 tahun itu mengatakan sistem pendidikan Tiongkok yang kompetitif membuat marak teknologi-teknologi canggih asal Tiongkok bermunculan, salah satunya Deepseek.

"Setelah keberhasilan perusahaan rintisan Tiongkok Deepseek, banyak yang terkejut melihat betapa cepatnya Tiongkok mengejar ketertinggalan dari AS dalam bidang AI. Namun, kemajuan Tiongkok dalam efisiensi algoritma tidak muncul begitu saja. Siswa Tiongkok telah lama mengungguli siswa lain dalam bidang matematika dan pemprograman di olimpiade internasional," kata Durov dalam keterangannya di kanal Telegram pribadinya, dikutip Minggu (2/2).

Pria asal Rusia itu bahkan tidak malu-malu mengungkap pandangannya kalau sistem pendidikan Tiongkok lebih unggul dibandingkan sistem di negeri barat. Dengan menerapkan sistem yang kompetitif, hal itulah yang kemudian melahirkan persaingan ketat antara siswa/i di Tiongkok. Dia juga mengklaim kalau sistem pendidikan yang diajarkan di Tiongkok merupakan sebuah model prinsip yang dipinjam dari Uni Soviet.

"Sebaliknya, sebagian besar sekolah di Barat tidak mendukung persaingan, melarang pengumuman nilai dan peringkat siswa di depan umum. Alasannya dapat dimengerti, untuk melindungi siswa dari tekanan atau ejekan," ujar Durov.

Kendati dimengerti untuk melindungi siswa dari tekanan mental, tapi bagi Duro, sistem pendidikan di sekolah barat itu juga diprediksi dapat menurunkan motivasi siswa terbaik. Baginya, kemenangan dan kekalahan adalah dua sisi mata uang yang sama, singkirkan yang kalah maka akan mendapatkan pemenang.

"Bagi banyak siswa, motivasi untuk berprestasi di sekolah menengah berasal dari memperlakukannya sebagai permainan kompetitif, berjuang untuk mendapatkan peringkat pertama melawan lawan yang kuat. Menghilangkan transparansi dalam kinerja siswa dapat membuat sekolah terasa tidak berarti bagi remaja yang ambisius," sebutnya.

Menurut Durov, alih-alih tidak menerapkan sistem kompetitif yang kuat di sekolah barat, baiknya Sekolah Barat menerapkan sistem yang mengajak para pengajar untuk terus memotivasi siswa agar tidak menyerah. Seperti misalnya memuji semua hasil usaha yang telah dilakukan siswa meskipun hasilnya tidak sebaik yang lainnya 

"Tolok ukur AI yang menunjukkan keunggulan DeepSeek adalah salah satu bukti dari penggunaan sistem tersebut. Dan masih banyak lagi yang akan datang. Kecuali jika sistem pendidikan menengah AS mengalami reformasi radikal, dominasi Tiongkok yang semakin meningkat dalam teknologi tampaknya tak terelakkan," tukasnya. (J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya