Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SAAT banyak perusahaan teknologi ketar-ketir dengan kehadiran Deepseek, Bos Meta Mark Zuckerberg justru menanggapi hal tersebut dengan santai. Dia bahkan mengaku tidak khawatir dengan kehadiran teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) buatan Tiongkok itu.
Dikutip dari The Verge, dalam pertemuan dengan para investor dalam kegiatan earning call Q4 pada Rabu (29/1), Zuckerberg mendapat banyak pertanyaan terkait kehadiran Deepseek yang membuat banyak perusahaan teknologi di Amerika Serikat ketar-ketir.
Pada pertemuan itu banyak investor yang mempertanyakan terkait Deepseek yang berhasil menghadirkan teknologi mumpuni dengan biaya rendah, hanya mencapai US$5,6 juta (sekitar Rp90 miliar). Ini berbanding terbalik dengan Meta yang menganggarkan lebih dari US$60 miliar (sekitar Rp1.048 triliun) pada 2025.
"Saya tetap menganggap investasi besar-besaran di capex dan infrastruktur akan menjadi keunggulan strategis ke depan," kata Zuckerberg dikutip dari The Verge.
Dia meyakini perangkat komputasi tinggi akan tetap penting untuk menjalankan tugas AI seperti pemrosesan data. Menurutnya, basis pengguna Meta yang besar membutuhkan infrastruktur AI yang kuat untuk menangani skala operasinya.
Zuckerberg yakin bahwa berinvestasi besar akan memberi Meta keunggulan kompetitif. "Pada titik ini, saya berani bertaruh bahwa kemampuan membangun infrastruktur semacam itu akan menjadi keuntungan besar bagi kualitas layanan dan kemampuan melayani skala yang kami inginkan," tegasnya.
Pada kesempatan itu, Zuckerberg juga mengatakan bahwa Meta bersiap merilis Llama 4 (model AI milik Meta) dengan kemampuan multimodal dan agentic AI dalam beberapa bulan mendatang. Dia pun mengharapkan asisten AI Meta mencapai satu miliar pengguna tahun ini.
"Tujuan kami dengan Llama 3 adalah membuat model AI open source yang kompetitif dengan model tertutup. Dengan Llama 4, kami ingin memimpin (di industri AI)," tukas Zuckerberg.
Sebelumnya, industri AI dalam beberapa waktu terakhir tengah ramai diperbincangkan, setelah kemunculan DeepSeek pada 10 Januari lalu, yang didukung oleh model AI DeepSeek-V3, serta peluncuran model R1 pada 20 Januari, yang digadang-gadang lebih hebat dan berbiaya rendah dibandingkan ChatGPT dan Llama
Kehadiran Deepseek cukup membuat ketar-ketir perusahaan teknologi barat, termasuk menyebabkan kekacauan besar di pasar saham saat ini dengan Nvidia jatuh sekitar 17% atau kehilangan hampir US$600 miliar (sekitar Rp9.532 triliun) dalam kapitalisasi pasar. Ini merupakan penurunan terbesar yang pernah terjadi bagi perusahaan AS. (Z-2)
Dengan pengawasan yang tepat, AI bukanlah ancaman, melainkan peluang besar yang dapat mempermudah kehidupan manusia.
Masa depan keuangan bukan semata soal kecepatan dan efisiensi, tapi tentang kolaborasi antara teknologi dan manusia.
Penggunaan AI bukan hanya sekedar untuk menjawab chat saja melainkan sangat membantu dalam mempermudah pekerjaan sehari-sehari.
AI Lab tersebut melengkapi ekosistem riset teknologi Veda Praxis, yang sebelumnya membangun Cybersecurity Lab di Indonesia dan Ho Chi Minh City, Vietnam.
Ketua Program Studi Manajemen S1 FEB UMB Dudi Permana menyampaikan AI semestinya menjadi alat bantu bagi manusia, bukan menggantikan peran manusia.
Chip ini merepresentasikan lompatan besar dalam performa dengan AI sebagai intinya, berkat Dimensity 9400+, kini pengalaman AI genetik pada ponsel pintar menjadi kenyataan
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melaksanakan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Pemerintah Amerika Serikat telah menetapkan tarif baru sebesar 19% terhadap produk ekspor asal Indonesia, jauh lebih rendah dari rencana sebelumnya sebesar 32%.
ANGGOTA Komisi VI DPR RI, Rachmat Gobel, sangat mendukung amendemen terhadap Undang-Undang Perlindungan Konsumen.
Obligasi ini dijamin sepenuhnya, tanpa syarat, dan tidak dapat dibatalkan oleh CGIF selaku lembaga penjamin kredit dengan kekuatan finansial tingkat tertinggi (idAAA/stabil).
Tanpa mau belajar dari pengalaman negara lain, kita akan terjerumus ke dalam lubang menganga yang sudah kita ketahui sebelumnya.
Dari sisi fiskal dan makroekonomi, Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Komarudin, mengingatkan bahwa kebijakan ini dapat menghambat target pertumbuhan ekonomi nasional.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved