Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mark Zuckerberg Tegaskan tidak Khawatir dengan Deepseek

Rifaldi Putra Irianto
30/1/2025 18:24
Mark Zuckerberg Tegaskan tidak Khawatir dengan Deepseek
(MI/HO)

SAAT banyak perusahaan teknologi ketar-ketir dengan kehadiran Deepseek, Bos Meta Mark Zuckerberg justru menanggapi hal tersebut dengan santai. Dia bahkan mengaku tidak khawatir dengan kehadiran teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) buatan Tiongkok itu.

Dikutip dari The Verge, dalam pertemuan dengan para investor dalam kegiatan earning call Q4 pada Rabu (29/1), Zuckerberg mendapat banyak pertanyaan terkait kehadiran Deepseek yang membuat banyak perusahaan teknologi di Amerika Serikat ketar-ketir.

Pada pertemuan itu banyak investor yang mempertanyakan terkait Deepseek yang berhasil menghadirkan teknologi mumpuni dengan biaya rendah, hanya mencapai US$5,6 juta (sekitar Rp90 miliar). Ini berbanding terbalik dengan Meta yang menganggarkan lebih dari US$60 miliar (sekitar Rp1.048 triliun) pada 2025.

"Saya tetap menganggap investasi besar-besaran di capex dan infrastruktur akan menjadi keunggulan strategis ke depan," kata Zuckerberg dikutip dari The Verge.

Dia meyakini perangkat komputasi tinggi akan tetap penting untuk menjalankan tugas AI seperti pemrosesan data. Menurutnya, basis pengguna Meta yang besar membutuhkan infrastruktur AI yang kuat untuk menangani skala operasinya. 

Zuckerberg yakin bahwa berinvestasi besar akan memberi Meta keunggulan kompetitif. "Pada titik ini, saya berani bertaruh bahwa kemampuan membangun infrastruktur semacam itu akan menjadi keuntungan besar bagi kualitas layanan dan kemampuan melayani skala yang kami inginkan," tegasnya.

Pada kesempatan itu, Zuckerberg juga mengatakan bahwa Meta bersiap merilis Llama 4 (model AI milik Meta) dengan kemampuan multimodal dan agentic AI dalam beberapa bulan mendatang. Dia pun mengharapkan asisten AI Meta mencapai satu miliar pengguna tahun ini.

"Tujuan kami dengan Llama 3 adalah membuat model AI open source yang kompetitif dengan model tertutup. Dengan Llama 4, kami ingin memimpin (di industri AI)," tukas Zuckerberg.

Sebelumnya, industri AI dalam beberapa waktu terakhir tengah ramai diperbincangkan, setelah kemunculan DeepSeek pada 10 Januari lalu, yang didukung oleh model AI DeepSeek-V3, serta peluncuran model R1 pada 20 Januari, yang digadang-gadang lebih hebat dan berbiaya rendah dibandingkan ChatGPT dan Llama

Kehadiran Deepseek cukup membuat ketar-ketir perusahaan teknologi barat, termasuk menyebabkan kekacauan besar di pasar saham saat ini dengan Nvidia jatuh sekitar 17% atau kehilangan hampir US$600 miliar (sekitar Rp9.532 triliun) dalam kapitalisasi pasar. Ini merupakan penurunan terbesar yang pernah terjadi bagi perusahaan AS. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya