Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
DEIMOS adalah bulan terluar Mars yang kecil dan tidak beraturan bentuknya. Bahkan ukurannya lebih kecil dibandingkan Phobos, bulan Mars lainnya.
Meski tidak menonjol, Deimos tetap menyimpan banyak misteri yang menarik perhatian para ilmuwan.
Deimos dan Phobos memiliki nasib yang berbeda. Phobos perlahan mendekati Mars dan kemungkinan akan hancur menjadi cincin atau menabrak planet tersebut. Sebaliknya, Deimos bergerak menjauh dari Mars dan suatu saat dapat terlepas dari gravitasi Mars untuk mengembara di luar angkasa.
Nama "Deimos" berasal dari mitologi Yunani. Dalam kisahnya, Deimos adalah putra Ares (dewa perang) dan melambangkan "teror" atau "ketakutan." Bersama saudaranya, Phobos (yang berarti "ketakutan").
Kombinasi ini mencerminkan gambaran menakutkan dari perang. Dalam puisi epik Iliad karya Homer, Ares dan kedua putranya digambarkan menebarkan kekacauan di medan perang. Deimos melambangkan rasa takut yang dirasakan para prajurit saat menghadapi kematian.
Deimos ditemukan pada 12 Agustus 1877 oleh Asaph Hall, seorang astronom di Observatorium Angkatan Laut AS. Hall menggunakan teleskop besar untuk mencari bulan Mars, meskipun awalnya hampir menyerah.
Berkat dukungan istrinya, Angeline Stickney, ia berhasil menemukan Deimos, dan enam hari kemudian menemukan Phobos. Sebagai penghormatan, salah satu kawah besar di Phobos dinamai Stickney.
Deimos sangat kecil, hanya berukuran 15 x 12 x 11 kilometer. Bulan ini mengorbit Mars pada jarak sekitar 20.068 kilometer, jauh lebih tinggi daripada Phobos. Ukurannya yang kecil dan orbitnya yang dekat dengan Mars membuatnya sulit diamati, bahkan dengan teleskop besar.
Asal-usul Deimos masih menjadi perdebatan. Ada beberapa teori asal-usulnya, yaitu:
Deimos dan Phobos mungkin asteroid yang terperangkap gravitasi Mars sekitar 4,6 miliar tahun lalu. Namun, orbit stabil mereka tidak mendukung teori ini sepenuhnya.
Keduanya bisa terbentuk dari serpihan asteroid yang menabrak Mars, menciptakan cincin puing yang kemudian menyatu menjadi bulan. Phobos mengorbit dekat dengan Mars, hanya 5.989 kilometer, sementara Deimos lebih jauh, pada 20.068 kilometer. Phobos perlahan mendekati Mars dan diperkirakan akan menabraknya dalam 50 juta tahun.
Sebaliknya, Deimos bergerak menjauh dan suatu saat bisa terlepas dari gravitasi Mars. Jika keduanya terbentuk dari puing-puing tabrakan asteroid, usia mereka pasti lebih muda dari Mars yang berumur 4,5 miliar tahun, meski belum diketahui secara pasti.
Teori terbaru mengabungkan dua teori sebelumnya. Teori ini menyebut asteroid besar mungkin melewati batas Roche Mars, hancur, dan membentuk cincin puing yang melahirkan Deimos dan Phobos. Teori ini juga menjelaskan mengapa Deimos berada lebih jauh dari Mars dibandingkan Phobos.
Misi antariksa mulai menjelajahi Deimos lebih dekat. Pada Maret 2023, misi Emirates Mars berhasil mengambil gambar resolusi tinggi Deimos. Pada 2026, Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) akan meluncurkan misi untuk mempelajari Deimos dan Phobos secara rinci.
Misi ini akan memetakan kedua bulan tersebut, dan mempelajari permukaannya menggunakan alat dari NASA yang disebut "Eksplorasi Mars-bulan dengan Sinar Gamma dan Neutron." Selain itu, misi ini juga akan membawa sampel dari Phobos ke Bumi untuk diteliti. Sampel tersebut diharapkan bisa mengungkap sejarah, asal-usul kedua bulan, dan menentukan teori pembentukan mana yang paling tepat. (Space/Z-3)
NASA kembali mencatat tonggak sejarah eksplorasi Mars dengan mengabadikan momen langka: gunung berapi raksasa Arsia Mons yang menembus lautan awan pagi di planet merah
Melalui wahana Mars Odyssey yang diluncurkan pada tahun 2001, badan antariksa Amerika Serikat ini berhasil mengabadikan citra gunung berapi raksasa di Mars
Setelah bertahun-tahun dianggap jejak aliran air asin, misteri guratan gelap yang kerap muncul di lereng curam Mars akhirnya terkuak.
SpaceX tetap menargetkan misi ke Mars tahun 2026 menggunakan roket Starship versi terbaru.
Misi NASA InSight ungkap struktur dalam Mars—kerak tebal, mantel pasif, dan inti cair besar. Apakah Mars masih aktif secara geologis? Simak hasilnya di sini.
Elon Musk menyebut kolonisasi Mars sebagai langkah penting untuk kelangsungan hidup umat manusia, karena suatu hari nanti matahari akan membakar habis Bumi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved