Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SELAMA berabad-abad, dimensi lebih tinggi telah menjadi topik spekulasi dalam teori fisika dan fiksi ilmiah. Baru-baru ini, para ilmuwan melaporkan mereka mungkin telah menemukan petunjuk tentang keberadaan dimensi kelima, yang dapat mengubah cara kita memahami alam semesta.
Ruang berdimensi lima merujuk pada ruang yang memiliki lima dimensi, melampaui empat dimensi waktu yang biasa digunakan dalam fisika relativitas.
Pada 1921, matematikawan Jerman Theodor Kaluza dan fisikawan Swedia Oskar Klein secara independen mengembangkan teori Kaluza-Klein, yang memanfaatkan dimensi kelima untuk menghubungkan gravitasi dengan gaya elektromagnetik. Klein mengusulkan dimensi kelima ini mungkin tidak terlihat langsung, karena tergulung dalam lingkaran kecil dan sangat padat.
Namun, pendekatan mereka kemudian dianggap sebagian tidak akurat berdasarkan berbagai penelitian yang dilakukan sebelum akhir abad ke-20.
Meski para ilmuwan abad ke-20 memiliki pandangan yang beragam mengenai dimensi kelima, para peneliti abad ke-21 kini mulai mempertimbangkan kemungkinan memanfaatkan partikel hipotetis sebagai jalur menuju ruang berdimensi lima.
Para ilmuwan menyatakan mereka dapat memahami materi gelap dengan mengusulkan keberadaan partikel yang terhubung dengan dimensi kelima.
Materi gelap adalah alat yang membantu ilmuwan menjelaskan cara kerja gravitasi, karena banyak fitur akan hancur atau hancur tanpa "faktor x" materi gelap. Namun, materi gelap tidak mengganggu partikel yang kita lihat dan "rasakan", yang berarti materi gelap juga pasti memiliki sifat khusus lainnya.
Dimensi tambahan yang terdistorsi (WED) telah menjadi ciri utama model fisika populer sejak pertama kali diperkenalkan tahun 1999. Penelitian yang diterbitkan di The European Physical Journal C ini merupakan yang pertama kali memanfaatkan teori tersebut secara terpadu untuk menjelaskan masalah materi gelap yang telah lama menjadi teka-teki dalam fisika partikel.
Dikutip dari Popular Mechanics pada Kamis (26/12), para ilmuwan dari Spanyol dan Jerman menjelaskan dalam penelitian salah satu contoh paling penting adalah masalah hierarki, yaitu pertanyaan mengapa boson Higgs memiliki massa yang jauh lebih ringan dibandingkan skala gravitasi yang menjadi karakteristiknya. Model standar fisika juga gagal menjelaskan beberapa fenomena lain yang diamati, termasuk salah satu yang paling mencolok, yaitu keberadaan materi gelap.
Penelitian ini berupaya memahami keberadaan materi gelap dengan memanfaatkan model WED. Para ilmuwan meneliti massa fermion, yang diduga dapat berinteraksi dengan dimensi kelima melalui portal tertentu, menghasilkan relik materi gelap serta "materi gelap fermion" di dimensi kelima.
Pada dasarnya, elemen penting dalam matematika menciptakan massa fermion yang muncul dalam ruang melengkung dimensi kelima. "Sektor gelap" dalam ruang ini merupakan salah satu kemungkinan untuk menjelaskan keberadaan materi gelap dalam jumlah besar, yang sejauh ini tidak terdeteksi oleh pengukuran tradisional yang dirancang untuk model fisika standar. Fermion yang terhubung melalui portal ke dimensi kelima yang melengkung dapat "berperan" sebagai materi gelap.
Sampai kini, hal ini telah menjadi tantangan bagi berbagai teori materi gelap. Namun, untuk mengidentifikasi materi gelap fermion dalam dimensi kelima yang terdistorsi, dibutuhkan detektor gelombang gravitasi yang akurat, yang kini semakin banyak digunakan di seluruh dunia. (Popular Mechanics/Galaxy Aerospace Ghana/Z-3)
Ilmuwan temukan lubang hitam supermasif sebagai akselerator partikel alami dengan energi luar biasa, membuka peluang baru memahami materi gelap yang selama ini sulit terdeteksi LHC.
Para astronom terkejut dengan penemuan FCC 224, galaksi yang hampir seluruhnya bebas dari materi gelap, yang terletak di tepi Gugus Fornax.
Astrofisikawan Ethan Nadler dari University of California, meneliti kemungkinan halo materi gelap "gelap", yaitu gumpalan materi gelap yang tidak pernah membentuk bintang.
Fenomena misterius di pusat Bima Sakti bisa menjadi petunjuk keberadaan kandidat baru materi gelap.
Penelitian terbaru mengungkapkan massa materi gelap mungkin lebih ringan atau lebih berat daripada yang sebelumnya diperkirakan.
Peneliti mengemukakan keretakan yang membingungkan dalam aliran bintang GD-1 mungkin disebabkan sub-halo materi gelap yang berinteraksi dengan dirinya sendiri.
Para peneliti telah menemukan jenis astrosit baru, sel berbentuk bintang yang memainkan peran krusial dalam komunikasi neuron serta menjaga stabilitas penghalang pelindung otak.
Bukti tertua tentang manusia yang hidup di hutan hujan tropis Afrika sekitar 150.000 tahun lalu telah terungkap dalam sebuah studi terbaru yang diterbitkan di Nature.
Air dari lapisan Es Greenland ini sudah menjadi sumber global terbesar atas kenaikan permukaan laut dengan menyumbang kenaikan 0,6 inci (15,24 centimeter) sejak 1990-an.
Selama dua dekade terakhir, dua fosil kecil berbentuk oval dianggap sebagai sisa-sisa tumbuhan purba yang telah punah.
Dengan menggunakan mikroskop elektron canggih dan pencitraan tomografi atom, para peneliti mampu melihat dan memahami struktur nano titanium.
Setidaknya ada lima teori atom yang dikembangkan ilmuwan sejak dulu. Apa saja perkembangan lima teori atom itu? Berikut penjelasannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved