Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

Para Ilmuwan Dikagetkan oleh Inti Atom Berbentuk Semangka yang Memecahkan Rekor

Iko Amraeny
18/8/2025 09:00
Para Ilmuwan Dikagetkan oleh Inti Atom Berbentuk Semangka yang Memecahkan Rekor
Ilustrasi(Freepik)

UNTUK pertama kalinya dalam lebih dari tiga puluh tahun, inti terberat yang mengalami peluruhan melalui emisi proton telah diukur. 

Terobosan sebelumnya yang serupa dicapai pada 1996.

Peluruhan radioaktif inti atom ini telah menjadi salah satu kunci fisika nuklir sejak awal penelitian nuklir. 

Kini inti terberat yang mengalami peluruhan tersebut telah diukur di Laboratorium Akselerator Universitas Jyväskylä, Finlandia. 

"Emisi proton ialah bentuk peluruhan radioaktif yang langka, ketika inti memancarkan proton untuk mengambil langkah menuju stabilitas," kata Peneliti Doktoral Henna Kokkonen dari Universitas Jyväskylä.

Mempelajari inti eksotis itu sulit, tetapi bukan hal yang mustahil

Inti baru ini merupakan isotop astatin teringan yang diketahui, 188At, terdiri dari 85 proton dan 103 neutron. 

Inti eksotis dari jenis ini sangat menantang untuk dipelajari karena umur pendek dan ukuran penampang produksinya yang rendah, sehingga diperlukan teknik yang tepat. 

"Nukleus dihasilkan dalam reaksi fusi-evaporasi dengan mengiradiasi target perak alami dengan berkas ion 84Sr," kata Peneliti Akademi Kalle Auranen dari Universitas Jyväskylä. 

"Isotop baru ini diidentifikasi menggunakan pengaturan detektor dari pemisah recoil RITU," lanjutnya.

Studi mengungkap temuan baru tentang inti berat

Selain hasil eksperimen, studi ini juga mengembangkan model teoritis untuk menginterpretasikan data yang diukur. 

Melalui model tersebut, inti dapat diinterpretasikan sebagai sangat prolate (luas), yaitu "berbentuk semangka."

"Sifat inti menunjukkan adanya perubahan tren dalam energi pengikatan proton valensi," kata Kokkonen. 

"Ini mungkin dijelaskan oleh interaksi yang belum pernah terjadi sebelumnya di inti berat."

Studi ini adalah kelanjutan dari tesis magister

Penelitian ini merupakan bagian dari disertasi doktoral Kokkonen dan merupakan pengembangan ilmiah yang langsung dari disertasi magisternya, di mana ia menemukan jenis baru inti atom, yakni 190-astatin. Artikel tesis tersebut diterbitkan di jurnal Physical Review C pada tahun 2023. 

Menurutnya, penemuan isotop itu fenomena langka di seluruh dunia dan ini merupakan kali keduanya mempunyai kesempatan untuk  menjadi bagian dari sejarah. 

"Setiap eksperimen itu menantang, dan rasanya luar biasa melakukan penelitian yang meningkatkan pemahaman tentang batasan materi dan struktur inti atom," ujarnya. (Sciencedaily/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya