Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PERTANYAAN "siapa ilmuwan pertama di dunia?" tidak memiliki jawaban yang sederhana. Istilah "ilmuwan" baru dikenalkan pada tahun 1834 oleh William Whewell, seorang filsuf dan sejarawan dari Cambridge University.
Ia menciptakan istilah ini untuk menggambarkan orang yang meneliti dunia fisik dan alam melalui observasi dan eksperimen.
Bila mengacu pada definisi modern, nama seperti Charles Darwin atau Michael Faraday bisa terlintas. Namun, jauh sebelum istilah ini ada, banyak tokoh telah menerapkan prinsip-prinsip ilmiah dalam praktik mereka.
Thales (624–545 SM), filsuf asal Yunani, sering disebut sebagai ilmuawan pertama dalam sejarah. Ia dianggap berperan besar dalam bidang matematika dan astronomi, meski sayangnya tidak meninggalkan catatan tertulis yang dapat diverifikasi secara ilmiah.
Ilmuwan lain seperti Euclid ("bapak geometri") dan Ptolemy, yang menyusun model geosentris alam semesta, juga berperan penting. Namun, pendekatan mereka lebih bersifat filosofis ketimbang eksperimental, sehingga kurang memenuhi kriteria ilmuwan modern.
Ilmuwan Muslim seperti al-Khwarizmi, Ibnu Sina, al-Biruni, dan terutama Ibnu al-Haytham (965–1039 M) memainkan peran penting dalam sejarah sains. Ibnu al-Haytham, yang berasal dari Irak, dikenal lewat:
Meski begitu, metode ilmiahnya belum sepenuhnya terbebas dari pengaruh mistisisme dan dogma yang masih lazim pada masanya.
Menurut penulis sains Brian Clegg, seorang ilmuwan modern harus:
Banyak tokoh sains di abad ke-17 seperti Christiaan Huygens, Robert Hooke, dan Isaac Newton memenuhi sebagian besar kriteria ini. Namun, siapakah yang pertama benar-benar mengintegrasikan semuanya?
William Gilbert (1544–1603), dokter istana Ratu Elizabeth I, adalah sosok penting dalam sejarah ilmu pengetahuan. Bukunya, De Magnete (1600), menjadi karya monumental pertama tentang fisika di Inggris.
Dalam buku ini, Gilbert menekankan pentingnya:
Gilbert menyatakan bahwa Bumi adalah magnet raksasa, yang menjelaskan kerja kompas. Penelitiannya tentang magnetisme membuka jalan bagi eksplorasi fisika modern.
Galileo Galilei, tokoh besar Renaisans, terinspirasi oleh karya Gilbert dan bahkan mengulang banyak eksperimennya. Galileo menyebut Gilbert sebagai pendiri metode ilmiah modern — sebuah pengakuan yang memperkuat posisinya sebagai ilmuwan pertama dalam pengertian modern.
Jika definisi "ilmuwan" mengacu pada metode ilmiah modern—eksperimen, objektivitas, dan penolakan terhadap dogma—William Gilbert adalah kandidat paling kuat sebagai ilmuwan modern pertama di dunia.
Meski tokoh-tokoh seperti Thales atau Ibnu al-Haytham memberi kontribusi penting, Gilbert-lah yang meletakkan dasar metode ilmiah sebagaimana kita kenal hari ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved