Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BUKTI tertua tentang manusia yang hidup di hutan hujan tropis Afrika sekitar 150.000 tahun lalu telah terungkap dalam sebuah studi terbaru yang diterbitkan di Nature.
Sebelumnya, ilmuwan berpendapat bahwa manusia tidak tinggal di hutan hujan hingga era yang lebih modern karena lingkungan tersebut dianggap sebagai penghalang alami bagi permukiman manusia. Namun, penelitian terbaru yang dipimpin oleh Institut Geoantropologi Max Planck, dengan kontribusi dari Universitas Sheffield, menunjukkan bahwa manusia telah menetap di hutan hujan wilayah yang kini menjadi Pantai Gading sejak 150.000 tahun lalu.
Penemuan ini menantang pandangan lama tentang evolusi manusia dan menunjukkan bahwa manusia telah beradaptasi di berbagai habitat sejak masa prasejarah. Studi ini juga memberikan bukti baru bahwa manusia sudah hidup di lingkungan hutan hujan global sekitar 80.000 tahun lalu.
Para peneliti meneliti kembali situs arkeologi yang pertama kali digali pada 1980-an, yang saat ini terletak di dalam hutan hujan lebat. Sebelumnya, alat-alat batu yang ditemukan di lokasi tersebut tidak dapat ditentukan usianya. Namun, dengan metode ilmiah terbaru, tim berhasil menyingkap fakta baru.
Analisis serbuk sari kuno, fitolit (sisa-sisa tanaman yang tersilikasi), dan isotop lilin daun dari sedimen situs mengonfirmasi bahwa ketika manusia menjatuhkan alat batu mereka, lingkungan di sana adalah hutan hujan tropis khas Afrika Barat yang basah dan lebat.
Professor Mark Bateman dari Sekolah Geografi dan Perencanaan Universitas Sheffield menerapkan teknik penanggalan Luminescence yang Dirangsang Secara Optik untuk menentukan usia penguburan butiran pasir dari delapan sampel di situs tersebut. Hasilnya mengungkapkan bahwa situs ini telah dihuni sejak 12.000 tahun lalu hingga sekitar 150.000 tahun lalu. Penanggalan ini kemudian dikonfirmasi dengan teknik Resonansi Spin Elektron.
“Alat-alat batu yang ditemukan berasal dari Zaman Batu Tengah, yang dapat berusia antara 500.000 hingga 10.000 tahun,” jelas Professor Bateman.
“Kunci utama dalam memahami kapan alat-alat ini digunakan adalah penerapan teknik penanggalan modern pada sedimen tempat alat-alat tersebut ditemukan. Mengetahui usia sebutir pasir kuno dan menyadari bahwa temuannya dapat mengubah pemahaman kita tentang bagaimana dan di mana nenek moyang kita hidup adalah hal yang luar biasa,” tambahnya.
Sebelumnya, bukti tertua manusia yang tinggal di hutan hujan Afrika hanya berusia sekitar 18.000 tahun, sementara bukti tertua di hutan hujan global berasal dari Asia Tenggara sekitar 70.000 tahun lalu.
“Penemuan ini menggandakan batas waktu yang diketahui sebelumnya mengenai keberadaan manusia di hutan hujan,” ujar Dr. Eslem Ben Arous dari Pusat Nasional Penelitian Evolusi Manusia (CENIEH), penulis utama studi ini. (University of Sheffield/Z-10)
TIM peneliti asal Korea Selatan berhasil menciptakan inovasi baru pengalihan molekuler yang bisa membalikkan transisi sel kanker menjadi tidak ganas.
Vitamin D kerap diasosiasikan sebagai suplemen yang mampu memperlambat penuaan. Vitamin D memang penting untuk membangun otot dan tulang.
Penelitian ini berawal dari kearifan lokal masyarakat Jawa yang telah lama memanfaatkan sarang tawon angkut-angkut untuk menyembuhkan luka, terutama pada bekas khitan.
Perpanjangan kerja sama ini merupakan tonggak penting hubungan dan kolaborasi kedua perguruan tinggi yang telah berjalan selama 10 tahun.
Para peneliti dari Vesuvius Challenge berhasil menguraikan gulungan naskah PHerc. 172 yang terkubur akibat letusan Gunung Vesuvius, mengungkap judul dan penulisnya.
Jika kita menyeduh kopi, butiran kopi bubuk akan terekspos air panas. Air panas ini akan mengekstraksi komponen yang dikandung kopi seperti aroma, minyak, dan bagian lainnya.
Para peneliti telah menemukan jenis astrosit baru, sel berbentuk bintang yang memainkan peran krusial dalam komunikasi neuron serta menjaga stabilitas penghalang pelindung otak.
Air dari lapisan Es Greenland ini sudah menjadi sumber global terbesar atas kenaikan permukaan laut dengan menyumbang kenaikan 0,6 inci (15,24 centimeter) sejak 1990-an.
Selama dua dekade terakhir, dua fosil kecil berbentuk oval dianggap sebagai sisa-sisa tumbuhan purba yang telah punah.
Dengan menggunakan mikroskop elektron canggih dan pencitraan tomografi atom, para peneliti mampu melihat dan memahami struktur nano titanium.
Setidaknya ada lima teori atom yang dikembangkan ilmuwan sejak dulu. Apa saja perkembangan lima teori atom itu? Berikut penjelasannya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved