Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
STUDI terbaru menunjukkan Galaksi Bima Sakti mungkin dikelilingi 80 - 100 galaksi satelit tambahan yang belum ditemukan. Tim dari Universitas Durham di Inggris menggunakan simulasi superkomputer dan teknik pemodelan matematis untuk mengidentifikasi galaksi "yatim piatu," yang sulit diamati sebelumnya.
Penemuan ini dapat mendukung teori Lambda Cold Dark Matter (LCDM), yang menjelaskan struktur alam semesta dan pembentukan galaksi.
Menurut model LCDM, materi biasa hanya menyusun 5% dari alam semesta, sementara 25% adalah materi gelap dingin dan 70% adalah energi gelap. Galaksi umumnya terbentuk di pusat kumpulan materi gelap yang dikenal sebagai halo.
Namun, model ini menghadapi tantangan karena seharusnya ada lebih banyak galaksi pendamping Bima Sakti daripada yang sudah terkategori. Galaksi-galaksi ini, yang dianggap "hilang," adalah galaksi redup yang terlepas dari halo materi gelap Bima Sakti karena gravitasi.
Para peneliti di Durham berhasil melacak jumlah dan sifat dari galaksi yatim piatu ini, menunjukkan lebih banyak galaksi satelit seharusnya dapat ditemukan. Mereka berharap perangkat baru seperti kamera LSST dari Observatorium Rubin dapat membantu mendeteksi galaksi yang sangat redup ini untuk pertama kalinya.
Model LCDM telah menjadi dasar utama untuk memahami evolusi dan struktur alam semesta, tetapi data terbaru mengungkapkan tantangan baru terkait galaksi katai. Peneliti di Durham berpendapat simulasi galaksi saat ini tidak cukup akurat untuk mengikuti perkembangan galaksi redup di sekitar Bima Sakti.
Tim peneliti menggabungkan simulasi superkomputer dengan model analitis untuk menyelesaikan masalah ini. Mereka menggunakan simulasi Aquarius yang memberikan detail tinggi tentang halo materi gelap Bima Sakti.
Kombinasi ini menunjukkan bahwa halo materi gelap, tempat galaksi satelit tinggal, telah ada selama sebagian besar usia alam semesta, tetapi telah mengalami pengikisan, membuat galaksi-galaksi menjadi kecil dan redup.
Penelitian memperkirakan bahwa total galaksi satelit di sekitar Bima Sakti bisa mencapai 80 hingga 100 lebih banyak dari yang diketahui saat ini. Para peneliti percaya bahwa menemukan galaksi-galaksi ini akan mendukung teori LCDM tentang pembentukan galaksi dan memberikan wawasan lebih dalam tentang kekuatan fisika dan matematisnya.
Profesor Carlos Frenk dari Universitas Durham mengungkapkan harapan bahwa penemuan ini akan menjadi pencapaian besar bagi teori LCDM, yang dapat diverifikasi melalui teknologi pengamatan canggih. (SciTechDaily/Z-2)
Tata surya kini kedatangan tamu tak diundang yang sedang bergerak cepat menuju kita dalam perjalanan searah melintasi ruang angkasa kita.
Fotografer Aaron Watson berhasil mengabadikan nightglow, jenis airglow langka yang memancarkan cahaya hijau di atas Colorado.
Pengamatan terbaru teleskop ALMA di Cile mengungkap detail luar biasa dari "tornado luar angkasa" yang berputar di sekitar lubang hitam supermasif di pusat galaksi Bima Sakti.
Ada cahaya yang muncul dalam bentuk suar singkat, mirip dengan kedipan lilin yang hanya berlangsung beberapa detik, namun ada juga letusan besar yang memproduksi
WAHANA antariksa Gaia milik Badan Antariksa Eropa, yang selama ini telah bertugas memetakan galaksi Bima Sakti, kini telah menyelesaikan fase pengamatan bintangnya.
Para ilmuwan mengusulkan keberadaan bintang unik bernama dark dwarf, yang memanfaatkan energi dari materi gelap.
Teleskop James Webb merilis citra terbaru Bullet Cluster, mengungkap interaksi unik materi gelap dan gas panas dari tabrakan galaksi.
Penelitian terbaru ungkap bintang supermasif di alam semesta melepaskan massa lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya melalui angin bintang ekstrem.
Ilmuwan temukan lubang hitam supermasif sebagai akselerator partikel alami dengan energi luar biasa, membuka peluang baru memahami materi gelap yang selama ini sulit terdeteksi LHC.
Para astronom terkejut dengan penemuan FCC 224, galaksi yang hampir seluruhnya bebas dari materi gelap, yang terletak di tepi Gugus Fornax.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved