Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KELOMPOK peneliti di University of Leeds mengembangkan machine learning berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang dinamakan Find-HF untuk mengidentifikasi pasien yang berisiko mengalami gagal jantung.
Peneliti University of Leeds Chris Gale, mengatakan teknologi ini akan membantu penanganan pasien lebih awal sebelum mengalami gagal jantung. Menurut British Heart Foundation (BHF). Saat ini terdapat lebih dari satu juta orang di Inggris yang mengalami gagal jantung.
Find-HF dilatih oleh para peneliti dari University of Leeds untuk mendeteksi gejala awal gagal jantung tersebut dengan menggunakan catatan pasien. Chris mengatakan penelitian yang didanai oleh BHF ini menggunakan catatan pasien dari 565.284 orang dewasa di Inggris untuk melatih Find-HF.
Baca juga : Sedang Hit, Industri AI Bisa Menyedot Energi Setara Kebutuhan Negara Kecil
Kemudian diuji lebih lanjut pada basis data 106.026 catatan dari Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan. Find-HF kemudian memiliki basis data yang mumpuni untuk memprediksi secara akurat pasien yang memiliki risiko tertinggi terkena gagal jantung.
"Ini adalah sumber daya nasional yang sangat kuat dan unik, dan inilah saatnya untuk menggunakan data ini untuk memberi manfaat bagi pasien. Find-HF berpotensi memajukan diagnosis hingga dua tahun ke depan," kata Chris, dilansir dari BBC, Selasa (4/5).
Chris yang juga dokter spesialis jantung itu mengungkapkan Find-HF ini dapat digunakan oleh dokter sebagai sistem peringatan dini yang memungkinkan mereka untuk menguji dan mendiagnosis pasien lebih awal.
Baca juga : Teknologi AI Bantu Perbankan Proteksi Data Nasabah dari Ancaman Fraud
Peneliti data kesehatan di University of Leeds Ramesh Nadarajah mengatakan banyak orang yang terlambat menerima diagnosis gagal jantung saat perawatan, terutama wanita dan orang tua.
"Kami menggunakan alat pembelajaran mesin dengan data yang dikumpulkan secara rutin untuk mengidentifikasi penderita gagal jantung lebih awal, sehingga mereka bisa mendapatkan perawatan yang tepat dan mencegah masuk rumah sakit dan kematian, serta meningkatkan kualitas hidup," pungkasnya.
Diketahui, heart failure atau gagal jantung adalah sindrom klinis yang ditandai oleh gejala dan tanda fisik yang disebabkan oleh ketidakmampuan jantung untuk memenuhi kebutuhan suplai darah ke bagian tubuh lainnya akibat kelainan struktural maupun fungsional jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan fungsi beberapa organ tubuh tidak maksimal, atau bahkan terhenti.
(Z-9)
Penelitian menunjukkan perempuan yang alami stalking atau mengajukan perintah perlindungan berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke.
KETUA Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (Perosi) Cabang Jakarta Raya (Jaya) dr Arya Govinda mengungkapkan pentingnya membangun kesadaran masyarakat terhadap kesehatan tulang
Kolesterol tinggi sering kali menjadi pemicu berbagai penyakit serius, seperti hipertensi dan penyakit jantung.
Paparan cahaya, bahkan dengan intensitas rendah di malam hari, terbukti berdampak negatif terhadap kesehatan jantung dan metabolisme
DOKTER spesialis penyakit dalam RS Wahidin Sudirohusodo, dr. M. Tasrif Mansur, menjelaskan bahwa serangan jantung dan henti jantung merupakan dua hal yang berbeda.
Kesehatan mulut tak hanya soal gigi bersih. Penyakit gusi bisa memicu diabetes, jantung, infeksi paru, hingga komplikasi kehamilan. Jaga mulut sehat sekarang!
Kemunculan Agentic AI membuat proses bisnis perusahaan jauh lebih cepat, produktif, otonom, dan menguntungkan secara finansial.
Kegiatan tersebut juga dianggap sebagai terobosan Wardah menggabungkan konsep halal beauty, kecanggihan sains dan teknologi, serta keahlian dermatologi.
Wardah Skinverse Clinic 2025 mencatatkan Rekor Muri atas “Pemanfaatan Teknologi AI Terbanyak dalam Event Skincare di Indonesia.”
Budaya buruk apa yang mengemuka, mengiringi kehadiran media digital di zaman artificial intelligence (AI)?
Ipsos menekankan keberhasilan AI di masa depan akan bergantung pada kemampuannya menggabungkan kekuatan teknologi dengan sentuhan manusia.
Penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) kini tidak hanya soal kecepatan dan efisiensi, tetapi juga bagaimana teknologi ini mampu memahami manusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved