Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Baidu Laporkan Lonjakan Pendapatan Kuartal II hingga 15%

Wisnu Arto Subari
22/8/2023 20:06
Baidu Laporkan Lonjakan Pendapatan Kuartal II hingga 15%
Karyawan berjalan melewati logo perusahaan di kantor pusat Baidu di Beijing.(AFP/Jade Gao.)

RAKSASA internet Tiongkok, Baidu, mengumumkan pada Selasa (22/8/2023) mempercepat pertumbuhan pendapatan pada kuartal kedua. Ini karena sektor digital negara itu pulih dari tindakan keras meskipun ekonomi domestik melambat.

Beijing memperketat kendali terhadap raksasa teknologinya sejak 2020, sehingga sejumlah perusahaan berpengaruh harus mematuhi peraturan baru dan denda yang besar. Namun di tengah pemulihan pascapandemi yang goyah, pihak berwenang mengindikasikan bulan lalu bahwa kebijakan melawan industri--sumber utama pertumbuhan dan pekerjaan--itu akhirnya mereda.

Baidu mengatakan dalam laporan pendapatan pada Selasa, pihaknya menghasilkan laba sebesar US$718 juta dalam tiga bulan hingga Juni. Angka ini naik 43% dari tahun ke tahun.

Baca juga: Pendapatan Tencent Kuartal II Tumbuh tapi Meleset dari Ekspektasi

Pendapatannya mencapai US$4,7 miliar. Ini naik 15% dari periode yang sama tahun lalu dan jauh di atas ekspektasi para perkiraan.

"Pada kuartal kedua 2023, Baidu Core mengakselerasi pertumbuhan pendapatan dan laba. Ini didorong oleh kinerja bisnis pemasaran online dan leverage operasi yang solid," kata CEO Baidu Robin Li dalam rilis berita, Selasa.

Baca juga: Laba Bersih Nintendo Kuartal I Melonjak 52%

Saingannya, Tencent, minggu lalu mengumumkan lonjakan 41% tahun ke tahun dalam pendapatan bersih kuartal kedua. Pemimpin e-commerce Alibaba melaporkan peningkatan tak terduga 14% dalam penjualan kuartalan.

Baidu mengatakan pendapatan dari pemasaran online, yang menyumbang lebih dari setengah pendapatannya, tumbuh 15% dibandingkan dengan kuartal kedua tahun lalu. "Peningkatan laba dan margin serta perolehan kas yang kuat terutama didorong oleh percepatan pendapatan dan peningkatan efisiensi," kata Rong Luo, CFO Baidu, dalam rilis berita.

Baidu menghadapi persaingan semakin ketat dalam beberapa tahun terakhir dari pesaing domestiknya, termasuk Tencent-- yang mengoperasikan platform pesan WeChat--dan ByteDance yang menjalankan sensasi video pendek TikTok versi Tiongkok. Dengan latar belakang ini, Baidu berupaya melakukan diversifikasi ke bidang komputasi awan, kendaraan otonom, kecerdasan buatan (AI), dan sektor lain.

Pada Maret, Baidu meluncurkan chatbot bertenaga AI yang mirip dengan ChatGPT, program yang dikembangkan oleh OpenAI yang berbasis di AS yang kehebatannya menjadi berita utama global setelah dirilis tahun lalu. Namun Ernie Bot milik Baidu gagal memenuhi ekspektasi dengan saham perusahaan tersebut anjlok 10% setelah demonstrasi kemampuannya yang direkam, bukan interaksi langsung. (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya