Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
UNIVERSITAS Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya bekolaborasi dengan PT WIR Asia mengembangkan mata kuliah di metaverse, sebagai bagian dari ekosistem Metaverse Indonesia yang akan diluncurkan akhir tahun ini pada ajang Presidensi G20.
Kesepakatan kerja sama berlangsung di Kampus Semanggi, Jakarta Senin (21/3), dan dilakukan langsung oleh Rektor Unika Atma Jaya Dr Agustinus Prasetyantoko dan Chief Innovation Officer & Co Founder WIR Group, Jeffrey Budiman.
Prasetyantoko dalam sambutannya mengatakan, perkembangan teknologi memberi peluang bagi peningkatan akses di berbagai bidang, seperti pendidikan, interaksi sosial maupun kegiatan ekonomi. Inovasi dan teknologi memberi peluang peningkatan produktivitas yang bersifat inklusif.
"Kolaborasi ini juga sebagai bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis ke-62 Unika Atma Jaya yang menegaskan peranannya sebagai bagian dari komponen pembangunan bangsa, sebagaimana semangat awal pendiriannya,” kata Prasetyantoko yang juga seorang ekonom.
Lebih lanjut Prasetyantoko menjelaskan, dunia tengah mengalami disrupsi ganda, yang didorong oleh inovasi teknologi serta kemunculan pandemi global Covid-19 yang membuat dunia pascapandemi tidak akan sama lagi dengan sebelumnya.
Begitu pun dunia pendidikan, Metaverse memberi peluang pelaksanaan perkuliahan di dunia maya yang memungkinkan perluasan akses pendidikan.
"Dunia pendidikan tinggi harus menjadi bagian terdepan dalam menyongsong masyarakat dan peradapan pascapandemi, yang salah satu realitasnya ditandai dengan kehadiran metaverse. Unika Atma Jaya telah menyatakan diri sebagai kampus berwawasan yang berkelanjutan, dengan cara menyiapkan generasi transformatif yang mampu menghadapi perubahan di masa depan," kata Prasetyantoko yang pernah aktif sebagai peneliti the Harvard Kennedy School Indonesia Program (HKSIP).
Sementara itu, Jeffrey Budiman, Chief Innovation Officer & Co Founder dari WIR Group mengatakan pembangunan ekosistem metaverse seperti Metaverse Indonesia yang berskala masif membutuhkan dukungan berbagai pihak, termasuk sektor pendidikan.
Keseriusan Unika Atma Jaya dalam membangun sistem belajar-mengajar secara virtual di Metaverse Indonesia bisa menjadi awal dari era baru untuk sektor pendidikan masa depan Indonesia.
"WIR Group akan terus mengembangkan ekosistem yang menunjang Metaverse Indonesia melalui kolaborasi dengan lembaga-lembaga pendidikan lainnya, guna membangun partisipasi masyarakat terutama pelajar dan mahasiswa dalam hal teknologi metaverse. Kolaborasi ini juga memungkinkan kontribusi mahasiswa untuk turut andil dalam sejarah perkembangan metaverse di Indonesia," kata Jeffrey.
Metaverse merupakan konsep semesta virtual kolaboratif yang menggabungkan interaksi manusia dengan avatar serta berbagai produk dan layanan antara dunia nyata dengan dunia digital tanpa batas.
Berkat bantuan teknologi augmented reality (AR), virtual reality (VR) serta artificial intelligence semua bisa berlangsung secara simultan dan parallel di Metaverse. Metaverse memiliki potensi besar untuk masyarakat bisa berinteraksi, bekerja, belajar dan menjalani aktivitas lain dalam kehidupan sebagaimana di dunia nyata.
Pemanfaatan teknologi metaverse akan memberikan pengalaman sekaligus sarana bagi mahasiswa berinteraksi dengan teman dan dosennya sehingga pembelajaran daring optimal dan tidak berbeda dengan pembelajaran langsung.
baca juga: Dukung Pengembangan SDM Usaha Rintisan, StaffANy Luncurkan Paket Start Up Plan
Unika Atma Jaya berkomitmen menyiapkan mahasiswa dengan pemahaman yang memadai menghadapi transformasi digital melalui berbagai program kerja yang berorientasi meningkatkan literasi teknologi serta penyiapan (inkubasi) berbagai kelompok masyarakat agar lebih siap memanfaatkan kemajuan teknologi.
WIR Group merupakan perusahaan yang fokus pada teknologi Metaverse seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality, dan Artificial Intelligence. Perusahaan tersebut memiliki lima paten global untuk AR dan terdaftar secara nasional maupun Patent Cooperation Treaty (PCT) yang menjangkau hingga 153 negara seluruh dunia. (N-1)
*)
Gelaran tahunan Government Procurement Forum & Expo (GPFE) atau forum dan pameran pengadaan keperluan pemerintah 2025 sukses diselenggarakan pada 23-25 Juli 2025.
Dengan proyeksi kebutuhan 12 juta talenta pada tahun 2030, data dari Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) menunjukkan adanya kekurangan sekitar 2,7 juta.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) mengambil peran penting dalam mendorong transformasi sistem pengawasan keamanan pangan berbasis digital dalam Vienna Food Safety Forum 2025.
Rebranding ini bukan hanya perubahan logo dan akronim, melainkan penegasan identitas baru sebagai penyedia solusi teknologi terintegrasi
IKATAN Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menyelenggarakan Marine Digital Summit 2025 sebagai upaya mendorong transformasi digital di sektor pertahanan laut.
Raperda Penyelenggaraan Pendidikan sebagai bentuk upaya pemerintah menjamin layanan pendidikan untuk semua anak usia sekolah.
TPPK yang dibentuk di setiap sekolah bertugas melakukan upaya pencegahan dan penanganan kasus kekerasan.
THEFI 2025 berawal pada 9 Agustus di Jakarta, lalu berlanjut di 10 Agustus di Bandung, 12 Agustus di Makassar, 14 Agustus di Surabaya, dan 16 – 17 Agustus di Medan.
DORONG pemanfaatan hasil TKA untuk kebutuhan evaluasi dan peningkatan kualitas pendidikan nasional, sehingga mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berdaya saing.
Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 kembali menghadirkan program unggulan bertajuk GIIAS Education Day pada Rabu (30/7) di ICE BSD City, Tangerang.
PADA 124 tahun yang lalu, tepatnya pada 17 September 1901, Ratu Wilhelmina mengumumkan kebijakan politik etis Belanda untuk rakyat kolonialnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved