Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Dukung Pengembangan SDM Usaha Rintisan, StaffANy Luncurkan Paket Start Up Plan 

Mediaindonesia.com
16/3/2022 17:54
Dukung Pengembangan SDM Usaha Rintisan, StaffANy Luncurkan Paket Start Up Plan 
Pengembangan SDM melalui StaffAny(Dok. StaffAny)

PLATFORM StaffAny, yang dibuat untuk membantu UKM dalam manajemen pegawai dengan sistem kerja bergantian (shift), meluncurkan paket Start Up Plan. Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari kesuksesan aplikasi StaffAny yang telah digunakan oleh lebih dari sepuluh ribu karyawan di Asia Tenggara. 

Selain mendapatkan tips dan trik dalam pengelolaan biaya tenaga kerja dan meningkatkan produktivitas tim, pelaku bisnis yang mempekerjakan karyawan dengan sistem shift juga akan mendapatkan dukungan eksklusif dari komunitas, serta beasiswa penuh untuk penggunaan software manajemen StaffAny - sampai mereka berkembang dan memiliki setidaknya 25 pegawai.  

Semua pelaku bisnis di Indonesia yang telah beroperasi kurang dari satu tahun bisa mendaftarkan diri dalam program Startup Plan StaffAny. Tujuan peluncuran inisiatif baru ini adalah untuk mempermudah sistem operasional bisnis rintisan dalam pengaturan Sumber Daya Manusia (SDM), agar mereka dapat berkembang lebih cepat dengan cara memanfaatkan tools gratis yang disediakan oleh StaffAny.  

Startup Plan StaffAny dapat diakses melalui aplikasi seluler dan web. Pengguna bisa dengan mudah membuat atau memperbaharui jadwal kerja shift, yang kemudian disebarkan dan diumumkan secara otomatis oleh StaffAny kepada semua anggota tim. Dengan begitu, alur dan jadwal kerja setiap karyawan dapat tersinkronisasi secara real-time. 

Ketika staf mengisi absensi harian via StaffAny, aplikasi ini pun otomatis mentabulasi dan mengkonsolidasikannya di balik layar, sehingga manajer hanya perlu login untuk memeriksa dan melakukan penyesuaian ketika dibutuhkan. 

“Kami percaya bahwa akan sangat sulit untuk mengelola sesuatu ketika kita tidak punya tolak ukurnya. Itulah kenapa, salah satu alasan utama kegagalan bisnis adalah kurangnya kejelasan tentang pengeluaran biaya tenaga kerja. Kami juga melihat bahwa 60% bisnis baru gagal dalam dua tahun pertama karena manajemen staf dan perencanaan sumber daya yang kurang profesional. Karena itu, dengan menyediakan tools pendukung terbaik untuk pelaku bisnis, kami berharap bisa memperbesar peluang mereka untuk berkembang dan berkontribusi pada perekonomian negara,” kata Janson Seah, Co-Founder StaffAny. 

Biasanya, bisnis yang baru berdiri jarang memiliki waktu ataupun kemampuan untuk mentransformasi operasional mereka menjadi serba-digital dan serba-otomatis. Hal ini bisa berakibat pada kesalahan dalam absensi kehadiran, penugasan shift, korupsi waktu kerja, atau pembayaran lembur yang salah. 

Selain itu, banyak faktor kesalahan manusia serta ketidakakuratan data yang membuat produktivitas perusahaan menjadi rendah dan biaya pengoperasian SDM melonjak tinggi karena menggunakan cara manual yang menghabiskan waktu (seperti kartu absen, mesin biometrik, atau Excel).  

Baca juga : Pengerjaan Sistem Komunikasi Kabel Laut Perlu Dibangun Sinergitas

Selain itu, di tengah situasi 'New Normal' akibat pandemi Covid-19 belakangan ini, StaffAny juga melihat adanya lonjakan permintaan terhadap sistem absensi nirsentuh (contactless) yang dapat menggantikan dan memodernisasi kartu absen atau sistem biometrik. Lonjakan ini biasanya terjadi di bisnis yang membutuhkan kehadiran fisik, seperti staf lapangan, F&B, toko ritel offline, gerai di mal, dll. 

StaffAny hadir untuk mengoptimalkan proses tersebut melalui SaaS penjadwalan yang terintegrasi secara real-time dan  mampu menyederhanakan pembagian waktu untuk pekerjaan shift. Selain itu, software  ini juga bisa membantu penilaian kinerja masing-masing staf dan membuat konsolidasi timesheet setiap akhir bulan.  

“Saya sangat menyukai sistem yang dihadirkan StaffAny, dimana kami bisa mengecek kehadiran staf secara real-time, apakah mereka sudah masuk atau belum. Penjadwalannya juga mudah. Setelah mencoba begitu banyak aplikasi di pasaran, saya memilih StaffAny karena paling simpel dan efektif sejauh ini, tanpa navigasi sistem yang terlalu ribet atau dibanjiri iklan,” kata Nidzar, Pemilik Pasela, bisnis F&B lokal di Indonesia. 

Dengan penggunaan tools manajemen SDM cerdas seperti StaffAny, pelaku usaha umumnya menghemat biaya tenaga kerja sekitar 2,3%. Mereka juga dapat menghemat waktu hingga 2 hari kerja, yang biasanya dihabiskan untuk konsolidasi timesheet, dan menghemat 70% waktu yang biasanya dihabiskan untuk membuat dan memperbaharui jadwal mingguan. Sistem StaffAny dapat memantau adanya bentrok jadwal atau kesalahan pengaturan, supaya tidak terjadi kerugian pada bisnis.  

“Dengan StaffAny, proses kami jauh lebih efisien dan 50% lebih cepat! Kami senang sekali sekarang bisa membuat jadwal kerja roster dengan beberapa klik, dan kemudian di-update secara otomatis via aplikasi. Fitur geofencing juga membuat data absensi lebih akurat. Hasilnya, pelaporan absen bulanan menjadi lebih ringkas,” kata Grace Surya, Operations Manager (Indonesia), Flash Coffee. 

Seiring dengan meningkatnya permintaan di industri manajemen SDM, StaffAny berhasil menggandakan ukuran perusahaan pada tahun lalu. Startup yang berbasis di Singapura itu telah mendapatkan kepercayaan dari investor dalam penggalangan dana seri A terbaru yang dipimpin oleh GGV Capital, dengan partisipasi dari East Ventures, FreakOut Shinsei Fund, Far East Ventures, Farquhar Venture Capital dan angel investor ternama seperti Allen Shim, mantan CFO Slack. 

Pascapendanaan tersebut, StaffAny melakukan ekspansi ke kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang memiliki potensi pasar yang sangat besar, terutama dengan tingkat digitalisasi yang tumbuh pesat di kalangan pelaku UKM. 

Kini, StaffAny telah melayani berbagai bisnis rintisan yang sedang naik daun di dalam negeri, seperti Flash Coffee, Mare Nostrum, dan Popular Stationery Lombok. Rencanaya, startup ini akan berkolaborasi dengan lebih banyak pelaku usaha untuk membantu pengembangan bisnis mereka. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya