Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PERUSAHAAN start-up aquatech Indonesia, Delos, terus mendukung para petambak udang untuk memajukan pertambakan udang Indonesia.
Dengan berbekal teknologi bernama Aquahero, Delos dapat menjadi solusi dari problem tradisional tambak udang yang terjadi sekarang ini.
Aquahero mampu menjaga akurasi perkiraan dan rekomendasi tindakan yang dihasilkan. Terdapat empat hal yang ditawarkan dalam implementasinya ke industri tambak udang tersebut.
CEO Delos, Guntur Mallarangeng, dalam memaparkan tentang kegunaan teknologi Aquahero lebih sebagai pendamping petambak agar dapat menjalankan usahanya dengan tepat guna.
“Sebagai awal permulaan, Delos akan mengambil sampling data dari tambak tersebut, lalu akan meneliti dengan seksama untuk mendapatkan rekomendasi tindakan apa yang diperlukan,” ujar Guntur dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (1/12).
Secara garis besar, ada beberapa hal yang dapat dilakukan Delos dalam tambak udang.
Pertama, sistem standard operating procedure (SOP) manajemen dan pengawasan yang ideal. Pengoperasian tambak udang harus memiliki manajemen dan pengawasan yang baik agar dapat menghasilkan jumlah panen yang diinginkan.
Dengan ketepatan, pada akhirnya bisa meningkatkan profitabilitas dan produktivitas tambak.
Kemudian kedua, pemantauan data siklus ditampilkan secara langsung untuk mempermudah pemantauan dan prakiraan kualitas air, termasuk tingkat level dan prakiraan Amonia.
Selanjutnya ketiga, sistem supply chain yang benar dari hulu sampai hilir. Dengan sangat terfragmentasi, masalah kesenjangan produktivitas antar-tambak dapat teratasi.
"Banyak tambak konvensional saat ini mengalami hambatan di tengah-tengah value chain, dan membatasi output pabrik dan ekspor di hilir hingga rata-rata hanyai mencapai 40% sampai 60% kapasitas pabrik," jelas Guntur.
Dan terakhir, solusi financing. Ke depannya, Delos berharap dapat menjadi salah satu solusi bagi petambak udang dalam hal penyaluran pembiayaan modal kerja yang ramah dan mudah.
Guntur berpendapat bahwa Indonesia dapat menjadi negara yang potensial sebagai pemain di industri akuakultur yang berkelanjutan.
Dengan garis pantai sepanjang 54.000 km, sumber daya manusia pesisir yang melimpah, serta iklim tropis yang menunjang, terutama dengan komoditi udang Indonesia yang mampu bersaing dalam skala global sebagai produk akuakultur paling berharga kedua di dunia, dalam hal produk ekspor makanan laut terbesar.
Bahkan, lanjut dia, permintaan global untuk protein berbasis makanan laut kian meningkat, saat ini akuakultur memasok lebih dari 60% dari semua makanan laut yang dikonsumsi.
Dengan perspektif itu, pemerintah Indonesia telah menargetkan budidaya dan produksi udang untuk tumbuh 250% selama tiga tahun ke depan.
"Alasan ini lah mengapa Delos ingin menggandeng para petambak udang untuk bergabung dengan cara mudah," ucapnya.
“Kuncinya mudah, petambak harus memiliki visi dan misi yang sama dengan kami sehingga tercipta sebuah kerjasama yang baik sampai nantinya waktu panen tiba. Sebab, keberhasilan petambak itu merupakan keberhasilan Delos pula secara tidak langsung,” ucap Guntur.
Selain itu, lanjut dia, petambak yang ingin bergabung harus dipastikan memiliki modal kerja yang cukup sesuai dengan perhitungan Delos agar rekomendasi-rekomendasi yang dikeluarkan dapat dijalankan sesuai dengan ekspektasi.
“Kami ingin merangkul para petani tambak dengan pendampingan waktu penuh (full time), sebagai dukungan pada segala situasi dan menjadikan Delos ini sebagai alat bantu dalam mewujudkan pencapaiannya,” katanya.
Saat ini, Delos telah merangkul setidaknya 70 hektare tambak udang dalam kurun waktu beberapa bulan ini. Dengan berlokasi tambak menyebar di beberapa wilayah, seperti Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur, teknologi Aquahero telah teradaptasi dengan baik.
“Untuk pencapaian skala pendek, kami selalu menargetkan panen yang optimal,” paparnya.
Dengan kehadiran Delos sebagai start-up aquatech di Indonesia, besar harapan Guntur bahwa perkembangan di industri ini dapat meningkatkan value yang nyata sehingga mampu menumbuhkan industri kemaritiman di Indonesia 2x lipatnya.
“Di tahun depan, Delos berharap akan semakin banyak petambak udang yang bergabung sehingga dapat mencapai harapan perluasan hingga 300 Hektar tambak,” tutupnya. (RO/OL-09)
DATA Kementerian Kelautan dan Perikanan menyebutkan total luas terumbu karang di Indonesia mencapai 2,5 juta hektar. Namun, sekitar 70% atau 1,75 juta hektar dalam kondisi rusak
Asosiasi Pengusaha Bumiputera Nusantara Indonesia (Asprindo) menyatakan kesiapan untuk mengimplementasikan Global Quality and Standard Programme (GQSP) Indonesia Fase 2.
Untuk tahun ini, Dinas Perikanan Batam menargetkan ekspor ikan ke Singapura sebesar 5.500 ton dengan nilai mencapai Rp250 miliar.
Melalui perjanjian ini, diharapkan kondisi kerja awak kapal perikanan migran Indonesia di Taiwan dapat semakin membaik.
Selama ini, para petani yang ingin beternak ikan terpaksa harus membeli benih ikan dari luar daerah seharga Rp1.000 per ekor.
Sebuah fenomena terjadi di Waduk Jatiluhur, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Lebih dari 100 ton ikan mengalami mati massal.
Konsumen merasa tertipu, karena harga awal yang ditampilkan berbeda dengan total yang harus dibayar. Ini tentu menimbulkan ketidakpercayaan dan membuat loyalitas konsumen menurun.
QuantumByte, platform artificial intelligence app builder yang dikembangkan oleh startup Indonesia, Quantum Teknologi Nusantara terus dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Peluncuran MyPro+ ini merupakan inovasi digital besar kedua pada tahun ini setelah MyGo+ baru-baru ini diperkenalkan kepada publik.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Dalam aplikasi MyMoment, pengguna dapat mengirimkan pesan dukungan kepada para pemain, memprediksi skor pertandingan, hingga menebak pencetak gol pertama.
Melalui aplikasi Nyalanesia, pengguna dapat mengakses berbagai program literasi, pelatihan guru, marketplace literasi, hingga forum komunitas pendidikan dalam satu genggaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved