Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
BANGSA Indonesia kembali kehilangan guru bangsa. Buya Syafii Maarif, pejuang kemanusiaan yang lugas dan sederhana. Surga terbaik telah menanti.
Pengurus makam setempat menyebut kedatangan peziaran itu ada sejak almarhum selesai dikebumikan kemarin.
BUYA Syafii, panggilan akrab Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif, adalah pengagum berat Mohammad Hatta, wakil presiden pertama kita. Keduanya kebetulan memiliki banyak kemiripan.
JUMAT (27/5), di hari yang penuh berkah, Buya Syafii Maarif mengembuskan napas terakhir dan menghadap Allah dengan penuh sukacita.
Yang menarik, Yenny Wahid mengungkapkan hubungan Syafii dengan Gus Dur dan Peter Gontha mengisahkan Syafii dengan Presiden kedua RI Soeharto.
Indonesia kehilangan tokoh besar dengan kepergian cendekiawan muslim itu. Puan juga mengaku hubungan mereka sangat dekat dan sudah seperti keluarga.
Kris yang sempat beberapa kali bertemu dengan Buya Syafii semasa hidupnya menegaskan, cendekiawan muslim tersebut adalah sosok yang sangat sederhana, guru bangsa yang patut dicontoh
Ahok dan Buya Syafii memang cukup dekat. Bahkan Buya Syafii pernah membela Ahok yang tersandung kasus penistaan agama
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan duka cita atas wafatnya Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif.
BUYA Syafii adalah tokoh agama dengan tingkat intelektual yang tinggi. Hal itu dibuktikan dari setiap nasihat dan ceramah Buya Syafii yang bisa mengayomi dan menyejukkan.
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar menyampaikan rasa duka yang mendalam atas berpulangnya Buya Ahmad Syafii Maarif di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta, Jumat (27/5).
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menemani Buya Syafii Maarif saat mengembuskan nafas terakhir menghadap Allah SWT.
Salat jenazah berjamaah dilaksanakan di Masjid Gedhe Kauman, Yogyakarta. Presiden Joko Widodo diketahui mengikuti salat berjamaah tersebut.
Baginya, Buya Syafii adalah sosok tokoh dan bapak bangsa yang selalu memberikan pesan-pesan positif kebangsaan.
Presiden langsung memutuskan bertolak ke Yogyakarta untuk bertakziah setelah mendengar kabar duka wafatnya Buya Syafii Maarif, Jumat (27/5).
Sekitar dua bulan lalu, Kepala Negara sempat menjenguk Buya Syafii di Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Namun ternyata, itu merupakan pertemuan terakhirnya dengan sang guru bangsa.
Buya Syafii dikenal sebagai ulama kharismatik sekaligus pemikir Islam kontemporer di masanya.
Ketua DPR Puan Maharani berduka atas wafatnya Buya Syafii Maarif. Menurutnya, Bangsa Indonesia kehilangan tokoh besar dengan kepergian cendekiawan muslim tersebut.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan duka mendalam atas kepergian Cendekiawan muslim yang juga mantan Ketua PP Muhammadiyah, Buya Syafii Maarif.
Buya Syafii merupakan tokoh Muhammadiyah yang berusaha menjaga organisasi Islam terbesar kedua di Indonesia itu dari godaan politik kekuasaan.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved