Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP RI) menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam kepada keluarga dan umat muslim atas berpulangnya salah satu ulama dan tokoh bangsa Indonesia, Prof Dr KH Ahmad Syafii Maarif. Buya Syafii wafat Jumat, 27 Mei 2022 pukul 10.15 WIB di RS PKU Muhammadiyah, Yogyakarta.
Buya Syafii dikenal sebagai ulama kharismatik sekaligus pemikir Islam kontemporer di masanya. Lebih dari puluhan buku telah ia tulis yang sebagian besar mengulik isu pembumian Islam, pendidikan, hingga Kebhinekaan. Seperti bukunya yang berjudul Islam dan Masalah Kenegaraan: Studi tentang Percaturan dalam Konstituante (1985), Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan: Sebuah Refleksi Sejarah (2009), Peta Bumi Intelektualisme Islam di Indonesia (1993), Membumikan Islam (2019) dan karya-karya lainnya.
Melalui karya-karya dan kontribusinya pada tahun 2008, Buya Syafii dianugerahi penghargaan Ramon Magsaysay dari pemerintah Filipina. Sebelumnya, Buya juga pernah memimpin salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yaitu Muhammadiyah dengan ditunjuk sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah dari tahun 2000 hingga tahun 2005.
baca juga: Buya Syafii Wafat, Menag: Indonesia Kehilangan Guru Bangsa
Sementara pada 2017 Buya Syafii dilantik sebagai Dewan Pengarah BPIP RI yang saat itu masih bernama Unit Kerja Presiden (UKP) Pembinaan Ideologi Pancasila. Melalui BPIP inilah Buya selalu menyumbangkan pemikiran-pemikirannya baik melalui tulisan hingga diskusinya bersama dengan para Dewan Pengarah BPIP lainnya.
Buya Syafii juga menjadi guru bagi Kepala BPIP RI sekarang, Prof. Yudian Wahyudi menyatakan Buya Syafii juga berperan menghantarkan Yudian memperoleh beasiswa untuk studi lanjut di McGill University dan mengajar di School of Law, Harvard University.
Yudian menegaskan bahwa berpulangnya Buya Syafii merupakan kehilangan besar bagi Bangsa Indonesia. "Tulisan dan gagasan beliau yang mengedepankan hati nurani di atas kepentingan politik sesaat selalu menjadi oase bagi apatisme publik," ujarnya.
Buya Syafii dimakamkan hari ini, (27/5) di Pemakaman Husnul Khotimah, Dukuh Donomulyo, Nanggulan, Kulon Progo. (RO/N-1)
Hal ini tentu jelas-jelas sangat melukai hati rakyat dan warga bangsa di negeri ini.
KETUA PP Muhammadiyah Anwar Abbas menyambut baik wacana Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) untuk diubah menjadi kementerian revisi UU Haji yang tengah dibahas di DPR.
Sikap antikorupsi harus ditunjukkan melalui perilaku sehari-hari, terlebih di tengah kondisi rakyat yang sulit mencari pekerjaan.
AGENDA transformasi pendidikan nasional kembali digaungkan sebagai langkah strategis untuk membenahi mutu pendidikan dasar dan menengah di Tanah Air.
Muhammadiyah menilai hal tersebut sebagai komitmen yang besar dari pemerintah dalam meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan guru.
MENYONGSONG satu abad kemerdekaan Indonesia, kedaulatan pangan menjadi agenda prioritas yang wajib dimenangkan.
BUYA Ahmad Syafi'i Ma'arif memang telah berpulang meninggalkan kita dua tahun lalu (27 Mei 2022). Yang pergi hanya jasad, tetapi tidak dengan warisan-warisannya.
Memperingati Haul Kedua Buya Syafii Maarif, Kiniko Art Management menyelenggarakan pameran bertajuk "Berdiang di Perapian Buya Syafii" yang bertempat di Sarang Building, Blok 2, Yogyakarta.
KOMUNITAS Kelas Reading Buya Syafii bekerjasama dengan Sunrise Land Lombok akan menggelar Reading and Writing Camp pada Senin 27 Mei 2024 mendatang.
Keragaman bangsa Indonesia merupakan anugerah yang indah dan harus kita jaga keutuhannya, kata Buya, minimal hingga satu hari menjelang kiamat tiba.
KASUS intoleransi yang terjadi di dunia pendidikan tidak muncul begitu saja. Terdapat peran penting guru, keluarga, dan lingkungan sekitar dalam penyebaran benih-benih radikalisme.
SABTU, 27 Mei 2023, merupakan haul satu tahun wafatnya Ahmad Syafii Maarif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved