Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DALAM rangka memperingati Haul Kedua Buya Syafii Maarif, Kiniko Art Management menyelenggarakan pameran bertajuk "Berdiang di Perapian Buya Syafii" yang bertempat di Sarang Building, Blok 2, Yogyakarta. Kiniko bekerja sama dengan Maarif Institute dan Anak Panah.
Jumaldi Alfi, selaku inisiator acara sekaligus pemilik Sarang Building mengungkapkan rasa syukur dan penghormatan atas kesempatan untuk mengenang Buya Syafii melalui pameran ini. Ia menekankan bahwa Buya Syafii adalah sosok yang memberikan banyak hikmah dan teladan. Pemikiran beliau harus terus hidup dan menjadi suluh bagi generasi mendatang.
"Buya Syafii bukan hanya milik Muhammadiyah, tapi milik semua. Beliau adalah tungku yang tak pernah padam, yang mana di tungku itu kita berdiang. Haul ini adalah tradisi yang merupakan salah satu upaya kecil dalam melegasikan pemikiran Buya agar tetap hidup," ujar pria yang kerap disapa Uda Alfi.
Baca juga : Panasonic, Seniman Disabilitas, dan Maestro Seni Yogya Gelar Pameran 'Art with Heart'
Andar Nubowo, Direktur Maarif Institute, juga memberikan sambutan hangat pada acara tersebut. Ia menyoroti pentingnya pemikiran Buya Syafii yang menjadikan Islam sebagai agama rahmatan lil ‘alamin dengan tiga poros pemikiran utama: keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan. Andar menegaskan bahwa ketiga poros ini saat ini tengah menghadapi krisis multidimensi, dan penting bagi para intelektual muslim untuk mengobarkan kembali api pemikiran Buya Syafii.
"Buya Syafii bersahabat dengan para tokoh lintas agama. Inilah momen kita untuk menggali pikiran-pikiran beliau. Buya Syafii adalah sosok yang mampu menjembatani berbagai perbedaan dan membawa pesan damai," tegas Andar.
Acara pameran ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nasir. Dalam sambutannya, Haedar Nasir menyampaikan betapa besar pengaruh Buya Syafii dalam memajukan pemikiran Islam di Indonesia.
Baca juga : Sinar Mas Land Gelar Pameran Karya Seni Maymorable di BSD City
Haedar mengajak semua yang hadir untuk terus menjaga dan mengamalkan nilai-nilai yang telah ditanamkan oleh Buya Syafii. Haedar kembali mengingat lagi masa-masa ketika ia mendampingi kehidupan Buya Syafii selama kurang lebih 25 tahun. Ia mengungkapkan bahwa dia banyak belajar dengan Buya Syafii dengan kearifannya yang melintas batas dalam menyikapi persoalan-persoalan yang moderat.
Selanjutnya, pembukaan pameran dilakukan secara simbolis dengan melukis pada kanvas kosong. Haedar Nashir ditemani dengan Butet Kartaredjasa dan Irjen Pol Suwondo Nainggolan untuk melukis. Lalu, diikuti oleh para perupa yang karyanya dipajang dalam pameran ini. Pameran ini akan dilangsungkan pada tanggal 28 Mei – 2 Juni 2024 dari pukul 10.00-17.00 di Sarang Building, Blok 2. Heru Joni Putra selaku kurator pameran menyebutkan bahwa para perupa mencoba untuk mengabstraksikan metafora Buya Syafii dalam karya-karyanya.
“Jadi, konsep pameran ini kita mengirimkan para perupa itu metafora-metafora perihal Buya Syafii, atau lebih luasnya, karya perupa ini berbicara tentang Buya, baik sikap, tindakan, maupun diamnya,” ujar Heru, selaku Kurator dalam pameran kali ini. (Z-7)
Menandai perjalanan 22 tahunnya, Global Auction menyelenggarakan acara spesial bertajuk Global Auction’s 22nd Anniversary Sale: Southeast Asian, Chinese, Modern and Contemporary Art
FINNA Art of The Year 2025 hadir untuk mencari para seniman Indonesia dalam menghasilkan karya-karya seni lewat program kompetisi desain dan juga hibah seni.
Rasakan alunan cello yang memukau! Temukan harmoni indah, kisah mendalam, dan emosi yang menyentuh jiwa dalam setiap gesekan senar.
Jelajahi ragam hias figuratif: seni representasi manusia & hewan. Temukan makna, sejarah, dan contohnya dalam budaya visual.
Lemah Teles: Lirik lagu menyentuh kalbu, membangkitkan kenangan indah dan pahit. Temukan makna mendalam di setiap baitnya!
Lemah Teles: Lirik pilu pengantar nostalgia. Resapi makna mendalam, sentuh jiwa, dan hanyut dalam kenangan indah.
BUYA Ahmad Syafi'i Ma'arif memang telah berpulang meninggalkan kita dua tahun lalu (27 Mei 2022). Yang pergi hanya jasad, tetapi tidak dengan warisan-warisannya.
KOMUNITAS Kelas Reading Buya Syafii bekerjasama dengan Sunrise Land Lombok akan menggelar Reading and Writing Camp pada Senin 27 Mei 2024 mendatang.
Keragaman bangsa Indonesia merupakan anugerah yang indah dan harus kita jaga keutuhannya, kata Buya, minimal hingga satu hari menjelang kiamat tiba.
KASUS intoleransi yang terjadi di dunia pendidikan tidak muncul begitu saja. Terdapat peran penting guru, keluarga, dan lingkungan sekitar dalam penyebaran benih-benih radikalisme.
Pemerintah Kabupaten Sijunjung mengusulkan Buya Syafii Maarif sebagai pahlawan nasional, mengingat Buya Syafii bukan hanya dikenal sebagai tokoh nasional, tapi berskala global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved