Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Ketum PP Muhammadiyah Temani Buya Syafii saat Embuskan Nafas Terakhir

Ardi Teristi Hardi
27/5/2022 17:44
Ketum PP Muhammadiyah Temani Buya Syafii saat Embuskan Nafas Terakhir
Ahmad Syafii Maarif(Antara )

KETUA Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan seluruh keluarga besar Muhammadiyah merasa berduka dan kehilangan atas wafatnya Buya Ahmad Syafii Maarif, Jumat (27/5) di RS PKU Muhammadiyah pada pukul 10.15 WIB.

Haedar mengatakan, dirinya tiba di PKU Muhammadiyah sekitar setengah jam sebelum Buya Syafii meninggal dunia. Ia pun sempat menemani Buya Syafii saat mengembuskan nafas terakhir menghadap Allah SWT.

"Saya bersaksi, Buya Syafii Maarif dipanggil Allah dengan segala kesiapan yang luar biasa. Seakan-akan beliau merasa sudah saatnya tiba," kata Haedar saat melepas jenazah Buya Syafii, Jumat (27/5).

Ia pun menceritakan pada 24 Februari 2022, Buya Syafii Maarif mengontak dirinya. "Yang mengagetkan perasaan saya, (Buya Syafii) memesan makam di Pemakaman Muhammadiyah Khusnul Khotimah di Kulonprogo," kata dia.

Setelah itu, pada 26 Februari 2022, Presiden Joko Widodo bersama Mensesneg Pratikno menjenguk Buya Syafii di kediamannya. Saat itu, Buya Syafii pulang dari rumah sakit. Kondisi Buya Syafii sudah segar dan bugar.

"Tapi, tiga belas hari yang lalu, beliau merasakan lagi sakitnya dan dirawat oleh RS PKU Muhammadiyah Gamping dengan tim dokter yang lengkap," kata dia.

Selama menjalani perawatan, tim dokter yang merawat Buya Syafii juga berkoordinasi dengan tim dokter kepresidenan. Ia pun mengucapkan Jazakumullah Ahsanal Jaza kepada semua pihak yang mencintai Buya Syafii Maarif. Selama disemayamkan di Masjid Besar Kauman,
para takziah datang bergelombang tidak henti.

Henti jantung

Dalam jumpa pers di RS PKU Muhammadiyah, Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Evita Devi Nur Rahmawati menyampaikan, Buya Syafii Maarif masuk ke rumah sakit karena serangan jantung kedua. Pihaknya pun melakukan tindakan katerisasi jantung. Pembuluh darah jantung Buya Syafii diketahui sudah banyak sumbatan dan terlalu keras.

Setelah dirawat di rumah sakit, keadaan Buya Syafii membaik, yaitu bantuan oksigen pun mulai dilepas, mulai mobilisasi, mulai fisioterapi, dan rencana dipulangkan. Namun, pada Kamis (26/5) sore, Buya Syafii Maarif mengalami nyeri dada dan sesak napas serta merasa tidak nyaman semalaman.

"Tadi pagi, beliau mengalami henti jantung. Kami lakukan resusitasi, pengobatan, serta resusitasi jantung dan paru selama lebih kurang satu
jam," cerita dia.

Alhamdulillah, jantung kembali berdenyut. Namun, kondisi sumbatan di pembuluh darah yang sudah berat membuat Buya Syafii Maarif kembali mengalami henti jantung di ruang ICCU.

Tindakan esusitasi yang dilakukan tidak bisa membuat jantung Buya Syafii kembali berdenyut. "Pertolongan ini tidak dapat mengembalikan (jantung kembali berdenyut) sehingga kami nyatakan meninggal dunia," tutup dia. (N-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya