Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MANTAN Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta, pada pukul 10.15 WIB, Jumat (27/5). Banyak tokoh yang mengucapkan belasungkawa dan mengenang kebaikan-kebaikan almarhum, di antaranya Yenny Wahid dan Peter F Gontha.
Yang menarik, Yenny Wahid mengungkapkan hubungan Syafii dengan Gus Dur dan Peter Gontha mengisahkan Syafii dengan Presiden kedua RI Soeharto. Dalam akun resmi Instagramnya, Yenny menulis bahwa Buya Syafii dan Gus Dur ialah dua tokoh yang berjasa mendekatkan hubungan antara Muhammadiyah dan NU yang sempat kurang harmonis karena perbedaan posisi politik maupun persoalan amaliyah keagamaan. Persamaan visi kebangsaan serta kerapnya pertemuan di antara mereka berdua membuat hubungan antara kedua lembaga menjadi mesra.
"Baik Gus Dur maupun Buya Syafii lebih setuju dengan Islam sebagai inspirasi kehidupan umat dan masyarakat dan tidak perlu diformalkan sebagai hukum negara, karena bisa terjadi diskriminasi terhadap warga negara non-Muslim," ujar Yenny di akun @yennywahid. "Buya Syafii mengaku sering rindu Gus Dur, apalagi ketika beliau merasa kesepian dalam berjuang menegakkan toleransi di Indonesia."
Buya Syafii ialah tokoh yang independen, berani mengutarakan kritikan, bahkan kepada para pejabat negara. Terakhir Yenny berdiskusi lewat Whatsapp mengaku banyak bertukar pikiran mengenai nasib Garuda. Beliau punya kepedulian atas berbagai isu di masyarakat.
"Buya Syafii sosok yang sederhana, ke mana-mana naik sepeda dan Vespa. Namun beliau kaya dalam karya dan amalan baik untuk bangsa. Selamat jalan, Buya. Semoga engkau mendapat tempat di sisi Allah SWT. We will miss you," tandasnya.
Peter Gontha mengaku menangis pada hari ini saat mendengar kabar kepergian Syafii. Ia mengenang Buya sebagai seorang yang selalu memanggilnya dengan lantang, "Peter ke sini dulu," dalam tulisannya dalam akun resmi di Instagram, @petergontha. Ia pun mengaku hatinya dengan Syafii sangat dekat, meski jarang menemuinya.
Baca juga: Kapolri: Kita Kehilangan Tokoh dan Bapak Bangsa
Ia mengungkap fakta lain yang menarik. Ia selalu ingat perkataan Buya sejak zaman Orde Baru. Kata Buya, "Pak Harto orang baik tapi orang sekelilingnya jangan terlalu mau semuanya."
"Beliau tahu bahwa dengan saya beliau bisa bicara apa adanya. Saya sangat sayang dan hormat. Buya yang terkasih, selamat jalan. Indonesia akan dan harus berjuang terus untuk keselamatannya. Semoga Buya dari tempat di atas sana bisa selalu melindungi RI dari ancaman-ancaman. Sekali lagi, selamat jalan Buya. Indonesia menangis." (OL-14)
PUTRI Presiden keempat Abdurrahman Wahid, Inayah WD Rahman atau dikenal juga sebagai Inayah Wahid, meminta Mahkamah Konstitusi (MK) membatalkan UU TNI.
Soeharto, dan KH Abdurahman Wahid (Gus Dur) masuk dalam nama yang diusulkan Kemensos untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional tahun ini
Penghargaan itu diberikan sebagai pengakuan atas kontribusi Yenny yang dalam membangun masyarakat inklusif. Lalu, memberdayakan perempuan, dan menyebarkan nilai-nilai perdamaian
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan kekaguman kepada Presiden ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Dalam 100 hari pertama pemerintahannya, Prabowo tidak akan ragu untuk mengambil tindakan tegas terhadap jajarannya
KESEMPATAN warga Tionghoa merayakan Imlek sesungguhnya menjadi jauh lebih terbuka sejak Presiden Ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid menjadikan Imlek sebagai hari libur nasional.
Warisan otoritarianisme masih tetap dirasakan sampai saat ini. Amnesty International Indonesia menilai, peringatan 27 tahun reformasi justru diwarnai dengan erosi hak asasi manusia (HAM).
Hariman Siregar menyampaikan bahwa pertemuan mereka hari ini memiliki kesamaan tanggal dengan jatuhnya Soeharto dari Presiden ke-2.
Aktivis 1998 dari berbagai kelompok dan daerah akan menggelar Sarasehan Aktivis Lintas Generasi, pada Rabu 21 Mei 2025.
Reformasi yang sudah susah payah dicapai Indonesia pasca 32 tahun Soeharto berkuasa, kini dipaksa putar balik kembali.
Soeharto tidak layak mendapatkan gelar pahlawan nasional karena banyaknya kejahatan yang dilakukan.
Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (Gemas) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Sosial (Kemensos), menolak usulan pemberian gelar pahlawan nasional pada Soeharto
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved