Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sekjen Ganjarist : Buya Syafii Mengajarkan Toleransi dan Kesederhanaan

Mediaindonesia.com
27/5/2022 21:21
Sekjen Ganjarist : Buya Syafii Mengajarkan Toleransi dan Kesederhanaan
Momen Sekjen Kornas Ganjarist, Kris Tjantra saat bersama Buya Syafii Maarif(Dok. Pribadi)

KABAR meninggalnya mantan Ketua umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif atau yang lebih dikenal dengan panggilan Buya Syafii Maarif pada usia 86 tahun, membawa kesedihan tersendiri bagi Sekjen Kornas Ganjarist Kris Tjantra.

Kris yang sempat beberapa kali bertemu dengan Buya Syafii semasa hidupnya menegaskan, cendekiawan muslim tersebut adalah sosok yang sangat sederhana, guru bangsa yang patut dicontoh, negarawan sekaligus memiliki sifat mengayomi.

“Tidak cuma keluarga tercintanya yang merasa kehilangan tetapi saya rasa seluruh bangsa Indonesia juga kehilangan Buya Syafii. Walaupun sudah sangat sepuh, di usianya yang tidak muda lagi, segenap tenaga dan pemikiran Buya Syafii hanya ditujukan bagi kemajuan bangsa Indonesia. Buya Syafii adalah salah satu guru bangsa terbaik bagi Indonesia,” ungkap Kris pada Jumat (27/5).

Kris yang juga mengirimkan karangan bunga ke rumah duka sebagai bentuk ungkapan duka cita yang mendalam menambahkan, Buya Syafii Maarif jasanya sangat banyak tidak semata hanya kepada Muhammadiyah tetapi juga kepada bangsa Indonesia secara umum.

“Kalau disebutkan satu persatu jasa Buya Syafii sangat banyak bagi bangsa ini, namun hal terbesar dari jasa beliau dimata saya adalah sebagai salah satu bapak toleransi di Indonesia. Indonesia beragam atau majemuk dan salah satu tokoh yang bisa membuat rukun antar umat beragama di tanah air adalah sosok Buya Syafii,” tandas Kris.

Baca juga : Buya Syafii Tutup Usia, Menko PMK: Kita Kehilangan Bapak Bangsa

Setelah bertemu beberapa kali dengan sosok Buya Syafii Maarif, Kris juga mengaku semakin kagum dengan sifat sederhana yang dimiliki oleh almarhum semasa hidup.

"Dengan jabatan mentereng yang disandang oleh Buya Syafii, tak membuat Buya meninggalkan sifat sederhananya.

"Ketika bepergian Buya Syafii sering mempergunakan sepeda, angkutan umum dan tak segan untuk menyantap makan di warung pinggir jalan," kenang Kris.

Sebelum dikebumikan di Pemakanan Khusnul Khotimah, Kulonprogo, Yogyakarta, Buya Syafii Maarif terlebih dahulu disalatkan di masjid Gedhe Kauman Yogyakarta selepas shalat Jumat. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya