Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Warga Berkeliaran Selama PSBB, Anies: Kita Angkut ke GOR

Putri Anisa Yuliani
26/4/2020 13:17
Warga Berkeliaran Selama PSBB, Anies: Kita Angkut ke GOR
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.(ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta menyiapkan lokasi-lokasi untuk tempat warga yang melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Salah satu tempat yang dijadikan lokasi itu ialah GOR yang ada di tiap kecamatan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan warga yang melanggar aturan PSBB seperti nongkrong di warung kopi dan berkerumun di jalan akan diangkut ke GOR terdekat untuk dimintai keterangan.

Baca juga: Warga Kabupaten Bogor yang Patuh PSBB Hanya 30%

"Jadi gini. Kebijakannya, semua yang berada di pinggir jalan, berkumpul, diangkut. Semua akan dimasukkan ke GOR minimal 24 jam. Di sini diperiksa, dicatat. Jadi tidak lagi orang yang keluar, berkerumun di pinggir jalan. Jadi kalau anda berkerumun, anda akan diangkat, anda akan dimasukkan ke GOR," kata Anies di Jakarta, Sabtu (25/4).

Bila mana dalam proses pemeriksaan warga tersebut diketahui tidak memiliki tempat tinggal, maka Pemprov DKI akan memprosesnya lebih lanjut. Solusinya bisa dipulangkan ke tempat asalnya atau dicari kerabatnya yang terdekat di wilayah Jakarta atau ditampung di GOR tersebut sementara sampai PSBB usai.

"Biasanya mereka punya lokasi asal tinggalnya. Nanti bisa dikembalikan. Seperti tadi yang saya minta satu, KTP-nya dari Bandung. Warga Kabupaten Bandung datang ke sini. Kemudian ditanya juga tidak jelas ya apa yang mau dikerjakan. Seperti ini, yang akan kita kembalikan," terangnya.

Untuk warga yang memiliki tempat tinggal akan dipulangkan. "Tentu nanti dipilihkan. Karena itu, diangkut dibawa ke sini, kemudian diseleksi. Mana yang memang sedang berkerumun, dikembalikan. Mana yang punya masalah, di sini ditangani," ungkapnya.

Sebelumnya, Pemkot Jakarta Pusat juga telah menggiring 55 orang PMKS musiman yang mengaku sebagai korban Covid-19 dan menggelandang berkerumun di jalan raya pada malam hari. Mereka sebelumnya mengaku kehilangan mata pancarian akibat pelemahan ekonomi dampak dari wabah. Setelah diteliti, warga tersebut ternyata berniat mengemis di Jakarta selama Ramadan. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya