Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
SETELAH 14 tahun investasi besar-besaran, Paris Saint-Germain (PSG) akhirnya meraih trofi Liga Champions (UCL) yang selama ini diidamkan. Kemenangan telak 5-0 atas Inter Milan di final yang digelar di Munich, Minggu (1/6) WIB, menjadi puncak keberhasilan proyek ambisius Qatar Sports Investments (QSI) sejak mengambil alih klub pada 2011.
Trofi Si Kuping Besar musim 2024/2025 ini menjadi yang pertama bagi PSG. Les Parisiens menjadi tim Prancis kedua dalam sejarah yang berhasil juara setelah Marseille pada 1993. Kemenangan atas Inter juga tercatat sebagai skor terbesar dalam laga final Liga Champions.
QSI, yang mewakili kepentingan Qatar, telah menggelontorkan lebih dari 2 miliar euro untuk mendanai PSG sejak 2011. Selama periode itu, klub berganti delapan pelatih dan berkali-kali harus menelan kekecewaan. Namun, kali ini investasi mereka terbayar.
"Tujuannya sekarang adalah menang lagi. Butuh 14 tahun kerja keras, tapi kami sedang membangun sesuatu untuk masa depan," kata Presiden PSG Nasser Al-Khelaifi kepada Canal Plus.
Pendekatan PSG kini berubah dari yang semula menarik pemain-pemain bintang. Mereka meninggalkan strategi berburu pemain top seperti Zlatan Ibrahimovic, Neymar, Kylian Mbappe, hingga Lionel Messi.
Bos klub memercayakan pembangunan tim kepada pelatih Luis Enrique. Hasilnya, terbangun sebuah tim muda, dinamis, dan solid yang tampil dominan di Eropa.
Musim ini juga tidak langsung berjalan mulus. PSG sempat kalah tiga dari lima laga awal di Liga Champions. Namun, dengan kesabaran dan konsistensi, tim mulai menunjukkan progres signifikan.
"Kami memulai dengan sulit. Semua mengkritik dan meragukan kami. Banyak yang tidak percaya pada proyek ini," kata Al-Khelaifi.
Salah satu kunci kesuksesan PSG musim ini adalah pelatih Luis Enrique yang juga menegaskan bahwa sejak awal dia datang, tujuan utamanya adalah membawa klub menjuarai Liga Champions.
Dengan skuad yang sebagian besar masih muda dengan rata-rata usia di bawah 25 tahun, masa depan PSG terlihat menjanjikan. Hanya Marquinhos, bek 31 tahun yang menjadi pemain tertua di starting line-up final.
Rekrutan cerdas seperti pencetak dua gol di final, Desire Doue, serta Joao Neves dan Khvicha Kvaratskhelia, menunjukkan PSG kini berinvestasi lebih cermat.
"Saya katakan sejak awal, target saya adalah memenangkan trofi besar. Dan satu-satunya yang belum kami miliki adalah Liga Champions," tegas Enrique.
Dari keberhasilan di Liga Champions, PSG diperkirakan akan meraup lebih dari 100 juta euro sebagai hadiahnya.
Selain meraih treble domestik (Ligue 1, Coupe de France, dan Trophee des Champions), PSG kini mengincar gelar kelima musim ini di ajang Piala Dunia Antarklub yang akan digelar di Amerika Serikat.
"Ini kompetisi yang luar biasa. Target kami adalah tetap kompetitif dan mencoba meraih trofi kelima musim ini," ujar Enrique. (AFP/I-1)
Keberhasilan PSG musim ini sangat emosional, mengingat mereka sempat nyaris gagal melaju dari fase grup usai hanya finis di posisi ke-15 klasemen dengan 13 poin.
SEPAK bola bukanlah tentang satu atau dua pemain megabintang. Ia adalah olahraga kolektif, yang mengandalkan harmoni, kerja sama, dan soliditas sebagai satu tim.
TANGIS haru pelatih PSG Luis Enrique pecah saat Les Parisiens merayakan gelar bersejarah trofi Liga Champions perdana mereka ketika melawan Inter Milan karena mendiang putrinya
Trofi ini menjadi gelar Liga Champions pertama dalam sejarah PSG.
PELATIH Paris Saint-Germain (PSG) Luis Enrique mengungkapkan duel semifinal melawan Arsenal di Liga Champions menjadi yang paling sulit dihadapi timnya.
Penampilannya di laga final datang hanya tiga hari sebelum ulang tahunnya yang ke-20. Laga tersebut memunculkan statusnya sebagai salah satu talenta paling menjanjikan di sepak bola Eropa
PSG akhirnya mengangkat trofi Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah klub usai menggulung Inter Milan dengan kemenangan 5-0 di partai final di Allianz Arena, Minggu (1/6) WIB.
PELATIH Inter Milan Simone Inzaghi enggan membicarakan soal masa depannya usai Nerazzurri mengalami kekalahan telak 0-5 dari Paris Saint-Germain (PSG).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved