Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PARIS Saint-Germain (PSG) akan menghadapi ujian terakhir musim ini saat mereka menantang Inter Milan dalam final Liga Champions di Allianz Arena, Munich pada Minggu (1/6).
Harapan besar mengiringi tim ibu kota Prancis yang ingin mengakhiri penantian panjang mereka untuk meraih trofi Eropa.
Musim ini menandai era baru bagi PSG, musim pertama tanpa Kylian Mbappe. Sejak kepergiannya ke Real Madrid pada akhir musim lalu, tim yang kini dikomandoi Luis Enrique menunjukkan transformasi signifikan, dengan pendekatan taktik yang lebih kolektif dan terstruktur.
Di saat Mbappe melanjutkan performa mencetak golnya di bawah asuhan Carlo Ancelotti di Madrid, sang penyerang justru mengakhiri musim tanpa gelar. Sebaliknya, mantan klubnya kini bersiap tampil dalam final Liga Champions kedua mereka, setelah sebelumnya kalah 0-1 dari Bayern Munchen pada edisi 2019-2020.
PSG tetap menjadi tim Prancis terakhir yang pernah menjuarai kompetisi besar Eropa, yakni saat mereka merebut Piala Winners UEFA musim 1995-96. Kini, di bawah kendali Luis Enrique, mereka dianggap sebagai tim yang difavoritkan meraih Si Kuping Besar.
Transformasi ini tampak jelas dalam filosofi permainan yang dibawa sang pelatih asal Spanyol, yang mengalihkan fokus tim dari ketergantungan pada pemain bintang menuju pendekatan yang lebih disiplin dan kolektif, meski tetap mengandalkan talenta muda.
Bintang-bintang besar seperti Lionel Messi dan Neymar telah meninggalkan Paris, digantikan oleh talenta baru seperti Ousmane Dembele, Desire Doue, dan Joao Neves — nama-nama yang kini bersinar di panggung tertinggi Eropa.
Luis Enrique sejak awal telah menegaskan arah barunya. Dalam sebuah dokumenter yang merekam masa kepelatihannya, ia menanggapi keputusan Mbappe meninggalkan klub dengan pernyataan tegas.
"Permainan kami tidak terdiri dari membiarkan Mbappe melakukan apa yang dia inginkan. Itu adalah filosofi lama (klub), yang tidak pernah memenangkan trofi besar," kata Enrique dikutip Bein Sports.
Pernyataan tersebut menjadi simbol perubahan budaya di internal PSG. Klub kini tampak lebih terorganisasi dan berorientasi pada kerja sama tim.
"Ada perubahan dalam pola pikir musim ini. Pelatih menangani semuanya," kata Dembele.
Perubahan tersebut membawa hasil nyata. Luis Enrique memberlakukan sesi latihan intensif, instruksi taktis ketat, serta mewajibkan semua pemain, tanpa terkecuali, untuk berkontribusi dalam bertahan.
Gaya kepemimpinannya yang tegas dan tak mengenal kompromi berbanding terbalik dengan pendekatan yang sebelumnya terlalu memanjakan para pemain bintang.
Hasilnya, PSG meraih treble domestik musim ini, termasuk gelar Ligue 1 dan Piala Prancis ke-16 yang mencetak rekor baru. Di Liga Champions, mereka tampil impresif dengan rekor 10 kemenangan dan total 33 gol, capaian tertinggi klub dalam satu musim Eropa.
PSG juga mencatat rata-rata tembakan terbanyak per pertandingan (18,6) di Liga Champions, sejak data Opta mulai dihimpun pada musim 2003-04.
Ketika Mbappe menyatakan niatnya untuk hengkang musim lalu, banyak yang khawatir PSG akan limbung. Namun Enrique merespons dengan penuh keyakinan.
"Apakah saya pikir saya akan tampil lebih baik musim depan? Tidak diragukan lagi," kata Enrique.
"Karena fakta bahwa memiliki satu pemain yang dapat melakukan apa pun yang dia inginkan di lapangan menyiratkan bahwa ada beberapa situasi yang tidak dapat saya kendalikan. Musim depan, saya akan mengendalikan semuanya. Tanpa terkecuali." (Ndf/I-1)
Luis Enrique bertekad membawa timnya mengukir sejarah baru dengan memenangkan Piala Dunia Antarklub pertama kalinya, setelah dua pekan lalu menjuarai Liga Champions.
Keberhasilan PSG musim ini sangat emosional, mengingat mereka sempat nyaris gagal melaju dari fase grup usai hanya finis di posisi ke-15 klasemen dengan 13 poin.
SEPAK bola bukanlah tentang satu atau dua pemain megabintang. Ia adalah olahraga kolektif, yang mengandalkan harmoni, kerja sama, dan soliditas sebagai satu tim.
Penampilannya di laga final datang hanya tiga hari sebelum ulang tahunnya yang ke-20. Laga tersebut memunculkan statusnya sebagai salah satu talenta paling menjanjikan di sepak bola Eropa
LUIS Enrique sebagai dikenal sebagai sosok pelatih yang tegas, bahkan keras, baik di lapangan maupun ruang ganti. Namun di balik ketegasan itu, tersimpan sisi lembut.
LUIS Enrique mengenang mendiang putrinya Xana usai membawa Paris Saint-Germain (PSG) meraih gelar Liga Champions pertama dalam sejarah klub.
Cristian Chivu menjalani debut sebagai pelatih Inter usai kepergian Simone Inzaghi.
Hasil imbang ini membuat Monterrey dan Inter Milan berada di peringkat kedua dan ketiga klasemen Grup E Piala Dunia Antarklub di bawah River Plate yang mengalahkan Urawa Red Diamonds.
Inter baru dua pekan lalu dibantai Paris Saint-Germain 0-5 di final Liga Champions.
Penyerang anyar Inter Milan, Mehdi Taremi, absen dalam pertandingan pembuka Piala Dunia Antarklub FIFA karena situasi geopolitik yang memanas antara Iran dan Israel.
Mehdi Taremi dipastikan tidak akan bisa mengikuti rekan-rekan di Inter Milan tampil di Piala Dunia Antarklub menyusul eskalasi ketegangan antara Iran dan Israel.
Inter Milan berupaya menghapuskan luka di musim lalu melalui ajang Piala Dunia Antarklub 2025. Digadang-gadang bakal meraih treble, ternyata tidak ada satupun piala yang bisa direngkuh
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved