Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENGAMAT sepak bola, M Kusnaeni menyatakan PSSI maupun PT Liga Indonesia Baru (LIB) tidak perlu tergesa-gesa untuk segera menggunakan Video Assistan Referee (VAR).
Kusnaeni atau Bung Kusnaeni mengapresiasi langkah PSSI dan PT LIB melakukan uji coba tahap ketiga penggunaan VAR di Lapangan JSI, Resort, Megamendung, Bogor, Sabtu (17/2). Uji coba itu dilakukan dalam pertandingan klub Sekolah Sepak Bola (SSB) lokal.
"Ini sebuah langkah maju yang baik. VAR memang sudah jadi kebutuhan dan menjadi salah satu standar kompetisi sepak bola profesional yang baik," kata Bung Kus (18/2).
Baca juga : PSSI Akui Wasit Indonesia belum Siap Gunakan VAR
"Tapi saya sarankan agar penerapan VAR di Liga 1 dilakukan secara cermat dan bijak. Tidak perlu tergesa-gesa hanya karena tekanan publik," imbuhnya.
Bung Kus menegaskan bahwa PSSI maupun PT LIB harus benar-benar matang dalam menyiapkan infrastruktur hingga wasit. Terutama, lanjut dia, sumber daya manusia (SDM) yang akan mengoperasikan VAR harus benar-benar matang.
"Itu yang paling penting. Mungkin yang ideal dimulai musim depan. Sekarang lakukan dulu uji coba VAR di pertandingan-pertandingan non-kompetisi. Kita lihat dulu dan evaluasi secara serius," sebutnya.
Baca juga : Teknologi VAR bakal Digunakan di Piala Dunia U-17, Pertama Kali di Indonesia
Lebih lanjut, Bung Kus menjelaskan bahwa SDM akan menjadi sorotan jika sebuah keputusan dirasa tidak memuaskan oleh sejumlah pihak. Oleh karena itu, Bung Kus mendesak PSSI maupun PT LIB untuk memperkuat SDM dengan pelatih yang bersertifikasi.
Sebab, dalam setiap pekan setidaknya akan berlangsung sembilan pertandingan secara serentak di Liga 1. Artinya dibutuhkan puluhan pengadil VAR yang bersertifikat.
"Jangan sampai publik malah kecewa karena kehadiran VAR tidak membantu peningkatan kualitas kompetisi. Pastikan bahwa jika VAR diterapkan di Liga 1 itu karena kita memang betul-betul sudah siap," pungkasnya. (Z-8)
Garuda Muda memastikan langkah ke final usai menang 7-6 atas Thailand setelah penendang terakhirnya, Burapha, gagal menembus gawang Muhammad Ardiansyah dalam laga semifinal.
Pujian terhadap mentalitas Hokky juga datang dari sang kapten tim, Kadek Arel.
Final kali ini menjadi penampilan ketiga timnas U-23 Indonesia di ajang yang sebelumnya bernama Piala AFF U-23.
KETUA Umum PSSI Erick Thohir memastikan proses naturalisasi dua calon pemain tim nasional Indonesia masih menunggu kelengkapan dokumen resmi
Erick berharap suporter tetap hadir mendukung perjuangan tim nasional secara langsung di stadion.
Piala Presiden 2025 menjadi tolok ukur yang penting dalam hal sepak bola di Tanah Air
Penggunaan wasit asing sebagai sarana pembelajaran demi peningkatan kualitas SDM perwasitan dalam negeri.
Perpani mendorong pengembangan SDM khususnya di bidang kepengawasan pertandingan.
Felix Zwayer, yang berasal dari Jerman, diketahui pernah terlibat kasus match fixing atau pengaturan skor di negaranya sendiri pada 2006 silam.
PBSI telah memberikan rekaman video kepada BWF dan meminta keputusan kontroversial tersebut diusut.
Salah satu upaya konkret dari PT LIB untuk menjaga integritas pertandingan di fase penentuan Liga 1 ini adalah dengan menghadirkan wasit asing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved