Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KETUA Umum PSSI, Erick Thohir, mengultimatum kinerja wasit Liga 1 yang mendapat banyak kritikan. Ia tidak segan untuk memberikan sanksi tegas jika terbukti menyalahi aturan dalam bertugas.
Kompetisi Liga 1 2023-2024 yang baru berlangsung tiga pekan sudah menimbulkan cukup banyak kritikan terhadap wasit yang memimpin jalannya pertandingan. Erick menegaskan bahwa institusi yang ia pimpin terus berusaha memperbaiki kualitas wasit-wasit di Indonesia.
Menurut Erick, membenahi kualitas wasit di Indonesia merupakan salah satu hal yang diprioritaskan. Untuk itu, ia sengaja memimpin sendiri Komite Wasit PSSI.
Baca juga: Ini Susunan Lengkap Komite PSSI 2023--2027 Bentukan Erick Thohir
"Kenapa saya memimpin komite wasit, karena saya ingin pastikan ada perbaikan menyeluruh. Kalau ada masalah kecurangan saya gigit," kata Erick di Jakarta, Kamis (20/7).
"Tapi, jangan samakan, wasit kalau salah (mengambil keputusan) disamaratakan mereka dibayar juga (dugaan suap). Bisa saja kesalahan karena tidak melihat," kata Erick menambahkan.
Baca juga: Bos PSIS Dukung Rencana Erick Thohir Kurangi Poin Klub Jika Suporternya Rusuh
Menurut Erick, langkah-langkah perbaikan wasit Indonesia ini sudah dimulai PSSI di era kepengurusannya. Salah satunya, PSSI telah mengikutsertakan para wasit ini ke program BPJS Ketenagakerjaan.
"Lalu kita juga berikan pendapatan yang baik. Kami sudah hitung berapa kali seorang wasit maksimal bisa memimpin pertandingan. Lalu, berapa juga gajinya dalam tiap pertandingan sehingga bisa dihitung selama setahun berapa gaji yang didapatnya," kata Erick.
"Bahkan, seperti saya sampaikan, gaji wasit Liga 1 lebih tinggi dari menteri," lanjutnya.
Selain meningkatkan kesejahteraan wasit, kata Erick, PSSI juga berusaha meningkatkan kualitas para wasit dengan menggelar pelatihan.
"Secara fondasi awal soal kesehatan dan pendapatannya sudah kami cukupi. Untuk meningkatkan kualitas, kemarin kita sudah adakan pelatihan VAR kedua. Ini untuk menyukseskan implementasi VAR pada Februari mendatang," jelasnya.
Erick juga mengungkapkan akan melibatkan instruktur wasit asal Jepang dalam Komite Wasit PSSI yang akan dipimpinnya langsung. Langkah itu diambil sebagai bagian dari perbaikan kualitas wasit di Indonesia.
"Terus terang, kami belum bisa maksimal karena masih menanti wasit dari Jepang. Rencananya, ini kan pertama kalinya instruktur wasit dari Jepang ada di badan perwasitan. Ini dibolehkan. Ini yang sedang kami dorong," kata Erick.
(Z-9)
Garuda Muda memastikan langkah ke final usai menang 7-6 atas Thailand setelah penendang terakhirnya, Burapha, gagal menembus gawang Muhammad Ardiansyah dalam laga semifinal.
Pujian terhadap mentalitas Hokky juga datang dari sang kapten tim, Kadek Arel.
Final kali ini menjadi penampilan ketiga timnas U-23 Indonesia di ajang yang sebelumnya bernama Piala AFF U-23.
KETUA Umum PSSI Erick Thohir memastikan proses naturalisasi dua calon pemain tim nasional Indonesia masih menunggu kelengkapan dokumen resmi
Erick berharap suporter tetap hadir mendukung perjuangan tim nasional secara langsung di stadion.
Erick Thohir mengungkapkan telah menghubungi dua pemain Timnas Indonesia U-23, Hokky Caraka dan Jens Raven, menjelang laga krusial kontra Thailand dalam semifinal Piala AFF U-23 2025.
Persita kini telah diperkuat oleh empat pemain baru, yaitu Tegar Infantrie, Matheus Alves, Pablo Ganet, dan Rayco Rodriguez.
Jika animo masyarakat meningkat dan sponsor memberikan dukungan lebih besar, format turnamen bisa diperluas di masa mendatang.
Pengalaman bermain Imanol Garcia di Eropa, khususnya di kompetisi sepak bola Spanyol tentunya menjadi pertimbangan Persik untuk menggaetnya di musim ini.
Cahya Supriadi, saat ini tengah menjalani pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia dan berlaga di Kejuaraan ASEAN U-23 2025. Setelah itu baru dia akan bergabung dengan PSIM.
Sousa tak ragu memberikan pujian kepada Mauricio, pelatih yang menggantikan Carlos Pena sebagai juru taktik Persija.
Keputusan untuk tidak merekrut semua kuota juga mempertimbangkan kebutuhan taktis dan komposisi ideal tim.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved