Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
KETUA Umum PSSI Erick Thohir memberikan dukungan soal pembentukan satgas antimafia bola yang dibentuk Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya.
Menurut Erik, sejak awal, dirinya dan Kapolri mendapat perintah dari Presiden Joko Widodo untuk menciptakan iklim sepak bola yang bersih.
"Hal ini penting buat kami untuk mendorong liga kita menjadi nomor satu di Asia Tenggara dan terciptanya tim nasional yang memang sangat bisa bertanggung jawab sehingga meraih prestasi dengan baik," kata Erick di Mabes Polri, Senin (26/6).
Baca juga: Satgas Antimafia Bola Temukan Indikasi Kecurangan Perangkat Pertandingan di Liga Indonesia
Erick menyebut komitmen presiden sejalan dalam pembicaraan dengan FIFA. Ketum PSSI itu juga menyampaikan salah satu permintaan FIFA yakni adanya transformasi sepak bola Indonesia, termasuk memberantas pengaturan skor.
"Alhamdulillah data-data sudah ada di Pak Kapolri, dan juga data-data FIFA pun berindikasi ke situ karena FIFA menurunkan tim secara serius sejak berapa bulan," ujarnya.
Erick menilai kerja sama PSSI dan Polri menjadi bukti konkret dalam memberantas mafia sepak bola.
Baca juga: Legislator Dukung Erick Thohir Berantas Mafia Sepak Bola
Lanjut Erick, PSSI akan terus mendukung Polri dalam mengusut aktor pengaturan skor dan mafia bola
"Kita berharap proses yang terjadi akan transparan dengan bukti-bukti data, bukan asumsi atau tebak-tebakan tapi dilandasi data dan fakta," tandasnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir menemukan adanya indikasi pelanggaran atau kecurangan perangkat pertandingan sepak bola Indonesia sejak Maret 2023.
"Kami temukan adanya indikasi pelanggaran ataupun kecurangan yang dilakukan oleh perangkat pertandingan. Saya tidak perlu sebutkan perangkat pertandingannya siapa," kata Listyo di Mabes Polri, Senin (26/6).
Menurut Listyo, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan memerintahkan satgas antimafia bola, yang dibentuk pada Maret 2023, untuk melakukan pendalaman dan penyelidikan.
"Saya tidak perlu sebutkan perangkat pertandingan itu siapa, tetapi dalam waktu dekat saya perintahkan kepada Satgas Antimafia Bola untuk melakukan pendalaman dan penyelidikan sesuai dengan data-data yang kami temukan," jelasnya.
Listyo juga memastikan Polri bersama PSSI sudah berkomitmen untuk memberangus seluruh praktik kecurangan demi mewujudkan iklim persepakbolaan Indonesia yang jauh lebih baik.
"Tentunya sekali lagi ini komitmen Polri dengan membentuk Satgas Antimafia Bola ingin mengawal agar kompetisi liga baik 1, 2, dan 3 akan menghasilkan kompetisi yang fair, berkualitas serta menghasilkan atlet yang berprestasi dan siap maju di laga nasional maupun internasional," tandasnya. (Z-1)
Garuda Muda memastikan langkah ke final usai menang 7-6 atas Thailand setelah penendang terakhirnya, Burapha, gagal menembus gawang Muhammad Ardiansyah dalam laga semifinal.
Pujian terhadap mentalitas Hokky juga datang dari sang kapten tim, Kadek Arel.
Final kali ini menjadi penampilan ketiga timnas U-23 Indonesia di ajang yang sebelumnya bernama Piala AFF U-23.
KETUA Umum PSSI Erick Thohir memastikan proses naturalisasi dua calon pemain tim nasional Indonesia masih menunggu kelengkapan dokumen resmi
Erick berharap suporter tetap hadir mendukung perjuangan tim nasional secara langsung di stadion.
Erick Thohir mengungkapkan telah menghubungi dua pemain Timnas Indonesia U-23, Hokky Caraka dan Jens Raven, menjelang laga krusial kontra Thailand dalam semifinal Piala AFF U-23 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved