PEMBENAHAN sepak bola nasional mendesak dilakukan oleh kepengurusan baru PSSI periode 2023-2027. Momentum saresehan yang akan digelar PSSI 4 Maret mendatang diharapkan melahirkan formula bagaimana sistem kompetisi khususnya Liga 2 dan Liga 3 bisa dikelola secara profesional dan tidak merugikan klub. Sejumlah klub peserta masih menginginkan kompetisi itu dilanjutkan.
Chief Executive Officer (CEO) PSCS Cilacap, Fanny Irawatie berharap agenda saresehan yang diinisiasi Ketua Umum PSSI Erick Thohir bisa melahirkan formula pengelolaan kompetisi yang sehat yang dijalankan federasi dan operator kompetisi sepak bola nasional tersebut.
Agenda saresehan itu rencanannya akan mengundang perwakilan Liga 1, Liga 2, Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI, serta pelatih dan juga suporter. Fanny menekankan pertemuan itu diharapkan tidak hanya sebatas membahas dilanjutkan atau tidaknya kompetisi Liga 2 dan Liga 3 yang sudah berhenti sejak Oktober tahun lalu.
"Harapannya sepak bola Indonesia tidak semrawut seperti sebelum-sebelumnya. Saya tidak hanya fokus mengenai kelanjutan liga 2 atau jangka pendek, Tapi juga mengenai jangka panjang. Bagaimana sistem kompetisi, aturan-aturan yang perlu disesuaikan," kata Fanny saat dihubungi Media Indonesia, Rabu (1/3).
Fanny sepakat dengan pernyataan Erick Thohir yang perlu ada persamaan persepsi antara federasi, operator dan klub peserta dalam menjalankan kompetisi. Ia berharap ada solusi terbaik yang lahir dari pertemuan itu.
"Jadi tidak merugikan sebagian pihak yaitu klub, tim, pemain dan ofisial apalagi owner," kata Fanny. Saat ditanya soal apakah masih berharap sisa kompetisi Liga 2 dilanjutkan, Fanny berharap itu bisa dilakukan.
"Kalau memungkinkan (dilanjutkan) ya pasti. Cuma kapan dan sistemnya bagaimana kita belum tahu," jelasnya.
Manajer Karo United, Yosephine Sembiring mengungkapkan, harapannya kesepakatan dilanjutkannya Liga 2 dan Liga 3 bisa terjadi. Saresehan itu diharapkan memunculkan titik temu yang sehingga kompetisi bisa segera digelar.
"Ya harus optimistis, pastinya setelah kepengurusan PSSI yang baru liga dapat dijalankan," katanya.
Anggota Exco PSSI, Eko Setyawan mengatakan agenda Saresehan itu rencananya digelae di Surabaya pada Sabtu (4/3) dan Minggu (5/3). Semua klub peserta Liga 1 dan Liga 2 musim 2022/2023 akan dikumpulkan membahas kepastian kompetisi termasuk soal kelanjutan Liga 2 dan adanya promosi degradasi Liga 1.
Eko menambahkan dalam agenda itu juga akan dibahas soal Liga 2 akan mendirikan operator sendiri, lepas dari PT Liga Indonesia Baru (LIB). Menurutnya, sarasehan ini bakal menjadi tonggak baru sepak bola nasional. Visi dan misi sepak bola Indonesia akan dimatangkan di forum tersebut.
"Kita nanti juga bikin kesepakatan bersama. Jangan sampai visi misi ini hanya sampai di ketua umum. Dengan kita undang semuanya disampaikan ke semuanya," tandas Eko. (OL-8)