Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

PSSI Pede FIFA tak Gegabah Jatuhi Sanksi Indonesia

Akmal Fauzi
02/10/2022 16:32
PSSI Pede FIFA tak Gegabah Jatuhi Sanksi Indonesia
Sekjen PSSI Yunus Nusi(ANTARA)

INSIDEN di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, bisa berdampak ke status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Kendati demikian, Sekjen PSSI Yunus Nusi yakin Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) tidak akan mengambil keputusan terburu-buru terkait sanksi atas insiden yang menewaskan ratusan jiwa itu.

Yunus mengatakan sejak awal kejadian PSSI sudah melaporkan insiden di Kanjuruhan ke FIFA. Yunus belum bisa memastikan sanksi apa yang bisa diterima Indonesia atas insiden tersebut.

"Kami akan terus membangun komunikasi dengan FIFA untuk menjelaskan agar PSSI, Indonesia, tidak terdampak dengan sanksi dan lainnya. Tapi kita tahu bersama bahwa FIFA, AFC (Federasi Sepak Bola Asia) dalam mengambil keputusan tidak berburu-buru. Bisa saja kalau ini dipandang perlu untuk keperluan sepak bola. Keduanya (FIFA dan AFC) bisa saja berkunjung ke Indonesia untuk melihat secara jelas dan nyata dan mendengarkan kejadian yang terjadi di Kanjuruhan," kata Yunus dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (2/10).

Presiden AFC Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa sudah memberikan komentar terkait insiden di Kanjuruhan. Dalam pernyataan resmi melalui situs resmi AFC, Salman mengaku tidak menyangka insiden itu bisa terjadi di sepak bola Indonesia. Salman juga mengungkapkan kesedihan yang mendalam atas hilangnya nyawa secara tragis usai pertandingan Liga 1 antara Arema vs Persebaya itu.

"Saya sangat terkejut dan sedih mendengar berita tragis seperti itu datang dari Indonesia yang mencintai sepak bola. Atas nama AFC dan keluarga sepak bola Asia, saya menyampaikan bela sungkawa yang tulus kepada keluarga dan teman-teman para korban, sambil mendoakan pemulihan yang cepat untuk para korban. Kami juga ingin mengucapkan dukungan untuk PSSI dan klub-klub," ujar Salman.

Koordinator Save Our Soccer Akmal Maharli mengatakan insiden di Kanjuruhan bisa membuat Indonesia dijatuhkan sanki FIFA. Menurutnya, insiden di Malang menjadi kasus kelam sepak bola dunia dengan jumlah korban meninggal hingga ratusan orang.

Baca juga: Anggap Remeh Laga Arema FC vs Persebaya, PSSI: Kami Positif Thinking Aja

Akmal mengatakan ada dua tragedi besar sepak bola dunia yakni tragedi Hillsborough dan tragedi Heysel. Namun tragedi Kanjuruhan jauh lebih mengerikan dengan jumlah korban meninggal hingga lebih dari 100 jiwa.

Tragedi Heysel yang menyebabkan 39 orang tewas saat laga final Piala Champions 1985 yang mempertemukan antara Liverpool FC dan Juventus di Stadion Heysel di Belgia. Jumlah korban meninggal dunia dari kerusuhan di Kanjuruhan juga melampaui tragedi Hillsborough Inggris pada 15 April 1989 yang terkenal di seantero dunia dengan korban mencapai 96 orang meninggal dunia.

Akmal mengatakan Indonesia bisa terkena sanksi dari FIFA atas insiden di Kanjuruhan termasuk soal status tuan rumah Piala Dunia U-20 yang akan digelar tahun depan. Akmal berkaca dari tragedi Heysel. Saat itu Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) menghukum Federasi Sepak Bola Inggris (FA) dengan melarang klub-klub Liga Inggris mengikuti kompetisi sepak bola di seluruh Benua Eropa.

"Ini berkaca dari tragedi Heysel saat sanksi diberikan ke klub Liga Inggris. Tentunya kabar ini sudah beredar luas dan bisa saja Indonesia gagal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. FIFA akan melihat Indonesia dianggap tidak siap dalam menggelar pertandingan terutama dari sisi keamanan," kata Akmal saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (2/10).

"Pemerintah harus menyatakan berkabung nasional untuk kemanusiaan," tutur Akmal.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya