Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
KELOMPOK pendukung klub Liga Primer Inggris Liverpool menuntut permintaan maaf penuh dari pemerintah Prancis setelah penyelidikan yang dilakukan Senat Prancis menyimpulkan kegagalan organisasi sebagai penyebab kekacauan di final Liga Champions tahun ini.
Sepak mula laga yang digelar pada 28 Mei itu harus ditunda setelah para pendukung kesulitan masuk ke stadion karena kondisi bottleneck. Bukannya mengatasi masalah itu, polisi Prancis malah melepaskan tembakan gas air mata ke arah para pendukung.
Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin menuding pendukung Liverpool bertanggung jawab atas kekacauan di laga Liga Champions itu karena sebanyak 40 ribu pendukung the Reds berada di stadion tanpa tiket atau membawa tiket palsu.
Baca juga: UEFA Bantah Tudingan Mendagri Prancis Soal Tiket Palsu Final Liga Champions
Namun, misi mencari fakta yang dipimpin dua senator Prancis menemukan bahwa kekecauan itu terjadi karena serangkaian peristiwa termasuk minimnya persiapan otoritas Prancis dan buruknya eksekusi di lapangan.
Bagi banyak pendukung Liverpool, insiden di Paris mengungatkan mereka pada Tragedi Hillsborough ketika 97 pendukung the Reds tewas tergencet di laga semifinal Piala FA 1989.
Kelompok pendukung Liverpool, Spirit of Shankly, berterima kasih kepada Senat Prancis atas kesumpulan mereka. Meski begitu, mereka menuntut permintaan penuh dari pemerintah Prancis dan penyelidikan parlemen.
"Yang tersisa adalah kebohongan yang terus dicekoki oleh pemerintah Prancis," ujar Spirit of Shankly dalam pernyataan resmi.
"Kami menuntut permintaan penuh dari pemerintah Prancis dan penarikan kebohongan yang mereka lontarkan pada dan sejak 28 Meiu 2022. Kami akan terus berusaha mencapai hal itu."
"Kami juga merasa penyelidikan penuh oleh Parlemen Prancis dengan saksi bersaksi di bawah sumpah, kebenaran dan keadilan akan terungkap," lanjut mereka.
Partai oposisi Inggris, Partai Buruh, juga menyuarakan hal yang sama.
"Semua penggemar sepak bola harus aman saat pergi ke stadion," ujar Ketua Partai Buruh Keir Starmer.
"Saya lega laporan Senat Prancis menghapuskan tudingan yang dialamatkan kepada pendukung Liverpool. Namun, pemerintah Prancis juga harus menerima laporan itu dan segera meminta maaf," tegasnya.
Awal pekan ini, pelatih Liverpool Juergen Klopp mengatakan harus ada pelajaran yang diambil dari apa yang terjadi di luar Stade de France di laga final Liga Champions itu.
"Semua orang harus tahu mengenai apa yang terjadi, bukan karena itu akan merubah hasil pertandingan namun karena itu bermanfaat bagi laga berikutnya dan memastikan para pendukung lebih terlindungi," kata Klopp. (AFP/OL-1)
Jeremie Frimpong mengalami cedera hamstring tersebut saat membela Liverpool di laga Liga Primer Inggris kontra Bournemouth.
Liverpool juga mendapat poin penuh, tapi mereka menempati peringkat keempat.
Pelatih Newcastle Howe berharap Isak tetap bertahan.
Alexander Isak yakin ia akan diizinkan meninggalkan Newcastle United jika ada klub besar yang datang untuknya dan menawarkan harga yang tepat.
Pemain muda Liverpool, Ben Doak, baru saja menandatangani kontrak lima tahun dengan The Cherries dalam kesepakatan senilai 25 juta pound.
Mohamed Salah mencetak sejarah sebagai pemain pertama yang memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Pria versi Asosiasi Pesepak Bola Profesional (PFA) untuk ketiga kalinya
Para arkeolog menganalisis tulang belulang 82 orang yang dikuburkan ke dalam lubang-lubang antara tahun 4300 hingga 4150 sebelum masehi (SM) di Prancis Timur Laut.
Ketegangan diplomatik antara Israel dan sejumlah negara Barat semakin memanas menjelang rencana pengakuan negara Palestina bulan depan.
Pada Selasa (19/8), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Presiden Prancis Emmanuel Macron mendorong antisemitisme.
Kejaksaan Prancis menyelidiki kematian pria 46 tahun yang meninggal saat siaran langsung.
PRESIDEN Prancis Emmanuel Macron menegaskan keraguannya bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin siap mengakhiri perang di Ukraina.
Presiden Prancis Emmanuel Macron serukan peningkatan sanksi, jika Putin tidak serius soal perdamaian Ukraina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved