Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bertandang ke Kuwait, Timnas Siap Kerja Keras Rebut Tiket Piala Asia 

Akmal Fauzi
07/6/2022 18:50
Bertandang ke Kuwait, Timnas Siap Kerja Keras Rebut Tiket Piala Asia 
Pemain Timnas Berlatih(Antara/Muhammad Adimaja)

PERJUANGAN tim nasional Indonesia untuk tembus ke putaran final Piala Asia 2023 dimulai melawan tim tuan rumah Kuwait, Rabu (8/6) malam WIB Stadion Internasional Jaber Al-Ahmad. Pelatih Shin Tae-yong menyatakan pemainnya siap bekerja keras di atas lapangan agar bisa meraih kemenangan di laga perdana kualifikasi.

Indonesia tergabung di Grup A bersama Kuwait, Nepal dan Yordania. Ada 11 tiket tersisa untuk ke putaran final yang diperebutkan 24 tim yang dibagi enam grup di kualifikasi babak ketiga ini. Hanya juara grup dan lima runner-up terbaik yang bisa lolos ke putaran final Piala Asia.

Kuwait merupakan tim yang menjadi lawan terberat skuad Garuda. Indonesia tercatat baru sekali menang atas Kuwait yaitu pada 1980. Setelah itu Indonesia tak pernah menang lagi saat bertemu dalam lima kesempatan berikutnya.

Shin menyebut, duel perdana melawan Kuwait menjadi kunci agar bisa meraih asa lolos ke putaran final Piala Asia 2023. "Kalian harus pikir baik-baik, kita sudah jauh-jauh naik pesawat. Capek-capek terbang, tetapi murung seperti itu. Memang kita nggak bisa jadi peringkat 1 di grup? Kita peringkat 1, kita bisa pulang dengan senyum," kata Shin Tae-yong.

"Tapi kita sudah datang sama-sama semua (dengan tim lain) dan harus tanding 3 pertandingan. Bagaimana kita kalau gugur, bagaimana coba, pasti kita akan menunduk dan lebih capek. Kalau kita nggak lolos dan gugur, selama pulang pasti capek hati juga," lanjutnya.

Baca juga : Hansi Flick Sebut Laga Melawan Inggris jadi Ujian Luar Biasa Bagi Jerman

Berkaca dari laga uji coba melawan Bangladesh beberapa waktu lalu, Indonesia bisa memanfaatkan kecepatan dari sektor sayap yang diisi Saddil Ramdani, Irfan Jaya Witan Sulaiman dan Terens Puhiri. Di lini depan, pengalaman dari Stefano Lilipaly bisa menjadi andalan. Namun, evaluasi penyelesaian akhir dari laga melawan Bangladesh perlu jadi catatan agar Indonesia bisa menyaingi kekuatan Kuawit.

Shin percaya filosofi Bola itu Bundar. Segala kemungkinan bisa terjadi meskipun data statistik menunjukkan kualitas permainan Indonesia ada di bawah Kuwait. Sebanyak 23 pemain yang telah tiba di Kuwait sejak Sabtu (4/6), telah melakukan persiapan dengan membenahi taktik, fisik, serta mental. Shin memberikan arahan agar tim mampu memberikan perlawanan sengit kepada Kuwait.

"Kami harus berjuang bersama dan mengikuti arahan pelatih. Semoga saya bisa mencetak gol dan membantu teman-teman di lapangan," kata pemain Timnas Indonesia Saddil Ramdani.

Sementara itu, Pelatih timnas Kuwait Vitezslav Lavicka disebut mewaspadai kecepatan dan kemampuan Timnas Indonesia dalam melakukan serangan balik. Media Kuwait, Aljarida menyebut, Lavicka meyakini Timnas Indonesia akan menerapkan permainan bertahan dan mengandalkan serangan balik saat menghadapi timnya.

"Lavika memperingatkan kecepatan tim Indonesia yang mengandalkan rebound ofensif, meminta para pemain untuk bekerja untuk menahan Indonesia mencetak gol melalui bola silang, sambil membatasi upaya untuk menembus dari kedalaman pertahanan," demikian laporan Aljarida. (PSSI/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya