Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PELATIH Paris Saint-Germain (PSG) Mauricio Pochettino mengaku sedih mendengar pendukung klub Ligue 1 itu mencemooh Neymar dan Lionel Messi.
Megabintang asal Argentina dan Brasil itu menjadi sasaran kekesalan suporter tuan rumah di sepanjang pertandingan Ligue 1 melawan Bordeaux, yang berakhir 3-0, Senin (14/3) dini hari WIB. Laga itu cuma selang tiga hari pascakandasnya Les Parisiens dari Liga Champions oleh Real Madrid.
Suporter menilai Messi dan Neymar gagal membawa perubahan di PSG, terutama di kompetisi Liga Champions.
Baca juga: Pendukung PSG Cemooh Messi dan Neymar
Kedua pemain menerima sambutan yang tidak bersahabat ketika nama mereka dipanggil sebelum pertandingan, sementara Neymar tetap dicemooh meski mencetak gol kedua dalam pertandingan ini.
Pochettino mengatakan dia kecewa dengan aksi para suporter dan merasa cemoohan itu mempengaruhi timnya.
"Semua orang yang mencintai PSG sedih setelah kekecewaan Madrid. Saya sedih dengan apa yang saya alami hari ini," katanya kepada wartawan usai pertandingan, dikutip Goal, Senin (14/3). "Kami semua terpengaruh."
"Kami memahami kekecewaan dan frustrasi kalian. Kami semua menjalaninya bersama, sebagai sebuah tim."
"Kami harus bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Kami berbagi kekecewaan ini dengan para pendukung," lanjutnya.
Messi dan Neymar memang menjadi dua bintang paling besar di PSG saat ini, dengan gaji yang fantastis.
Namun, kontribusi keduanya cukup minim musim ini. Messi baru mencetak tujuh gol dan 11 assist, sementara Neymar membuat empat gol dan 5 assist. (Ant/OL-1)
Ousmane Dembele tampil luar biasa sepanjang musim ini dan mencetak delapan gol, terbanyak untuk PSG di Liga Champions musim 2024/25.
PSG mendominasi dengan mengirim tujuh pemain dalam 11 pemain pilihan untuk masuk Team of The Season Liga Champions.
PERAYAAN kemenangan bersejarah Paris Saint-Germain (PSG) di final Liga Champions berujung sejumlah insiden di berbagai penjuru Prancis.
Penampilannya di laga final datang hanya tiga hari sebelum ulang tahunnya yang ke-20. Laga tersebut memunculkan statusnya sebagai salah satu talenta paling menjanjikan di sepak bola Eropa
LUIS Enrique sebagai dikenal sebagai sosok pelatih yang tegas, bahkan keras, baik di lapangan maupun ruang ganti. Namun di balik ketegasan itu, tersimpan sisi lembut.
Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi mengatakan bahwa PSG layak menang dan Nerazzurri harus belajar dari kekalahan menyakitkan di final Liga Champions itu.
Mauricio Pochettino, yang menukangi Tottenham Hotspur selama lima tahun hingga November 2019 disebut akan kembali ke klub Liga Primer Inggris itu.
Mauricio Pochettino menangani Tottenham Hotspur sejak 2014 sebelum dipecat pada November 2019, hanya empat bulan setelah membawa klub itu ke final Liga Champions.
Mauricio Pochettino ditunjuk menggantikan Gregg Berhalter yang dipecat dari posisinya sebagai pelatih timnas Amerika Serikat, September lalu.
Mauricio Pochettino akan mengambil alih kendali timnas AS menjelang Piala Dunia 2026, yang akan digelar di 'Negeri Paman Sam' itu dan Kanada serta Meksiko.
FEDERASI sepak bola Inggris FA telah menyusun daftar panjang kandidat yang potensial untuk menggantikan Gareth Southgate andai sang pelatih memutuskan untuk mengundurkan diri.
Opsi mantan pelatih Brighton Roberto de Zerbi dan pelatih Brentford Thomas Frank belum sepenuhnya dikesampingkan dari opsi namun Chelsea lebih condong memilih Maresca.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved