Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Newcastle United Dibeli Konsorsium Arab Saudi

Basuki Eka Purnama
08/10/2021 04:24
Newcastle United Dibeli Konsorsium Arab Saudi
Logo Newcastle United terlihat di Stadion St James' Park.(AFP/Lindsey PARNABY)

NEWCASTLE United telah resmi dibeli konsorsium asal Arab Saudi, Public Investment Fund (PIF). Hal itu diungkapkan klub Liga Primer Inggris tersebut dalam sebuah pernyataan, Kamis (7/10).

"Setelah selesainya Tes Pemilik dan Direktur Liga Primer Inggris, klub telah dijual ke konsorsium dengan segera," kata Liga Primer Inggris di laman daring resmi mereka.

Konsorsium itu adalah milik Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad bin Salman. Setelah gagal pada 2020 lalu, PIF akhirnya berhasil mengambil alih kepemilikan Newcastle.

Baca juga: Keluarga Glazer Akan Jual Saham MU senilai Rp2,6 triliun

PIF, sebelumnya, telah mengumumkan mereka menawarkan 305 juta pound sterling (sekitar Rp5,89 triliun) untuk membeli klub timur laut tersebut dari pengusaha Inggris Mike Ashley, 9 April 2020 lalu.

Namun, kesepakatan itu gagal diwujudkan pada Juli 2020 di tengah pengawasan dari Liga Primer Inggris, yang mendapat tekanan untuk menghentikan penjualan Newcastle karena kekhawatiran atas dugaan pembajakan siaran di Arab Saudi.

"Liga Primer Inggris, Newcastle United, dan St James Holdings Limited, hari ini, telah menyelesaikan sengketa pengambilalihan klub oleh konsorsium PIF, PCP Capital Partners, dan RB Sports & Media," tambah Liga Primer Inggris.

"Sengketa hukum tersebut terkait entitas mana yang akan memiliki dan/atau memiliki kemampuan untuk mengendalikan klub setelah pengambilalihan."

"Liga Primer Inggris sekarang telah menerima jaminan yang mengikat secara hukum bahwa Kerajaan Arab Saudi tidak akan mengendalikan Klub Sepak Bola Newcastle United," lanjut Liga Primer Inggris.

Perselisihan tersebut melibatkan beIN Sports milik Qatar, pemegang hak siar Liga Primer Inggris di Timur Tengah, yang telah dilarang beroperasi di Arab Saudi.

Arab Saudi mencabut larangan itu, Rabu (6/10), demi mempercepat kesepakatan pengambilalihan Newcastle tercapai. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya