Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Menanti Hadirnya King Ronaldo di Old Trafford

Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola
04/9/2021 06:00
Menanti Hadirnya King Ronaldo di Old Trafford
Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola(MI/Ebet)

DRAMA sepak bola terus bergulir. Belum lagi drama kepindahan Lionel Messi dari Barcelona ke Paris Saint Germain hilang dari pembicaraan, sebuah drama baru terjadi. Cristiano Ronaldo di luar dugaan memutuskan untuk meninggalkan Juventus dan kembali ke klub yang sudah 12 tahun ia tinggalkan, Manchester United.

Ketika Messi memutuskan untuk meninggalkan klub yang 21 tahun membesarkannya, tidak ada tanda-tanda Ronaldo akan ikut pergi dari Juve. Bintang sepak bola asal Portugal itu masih terdaftar dalam tim ‘Putih-Hitam’ yang berlaga di Serie A. Ronaldo bahkan masih tampil sebagai pemain pengganti saat Juve memainkan pertandingan perdana menghadapi Udinese.

Diam-diam Ronaldo menyampaikan keinginannya untuk meninggalkan Juve kepada Pelatih Massimiliano Allegri. Ketika Allegri merestuinya, Jorge Mendes yang menjadi agen Ronaldo pun langsung bergerak untuk mencari klub baru tempat pemain ‘jualannya’ bisa berlabuh.

Kamis malam dua pekan lalu, Mendes mencoba menghubungi Manchester City bagi kemungkinan Ronaldo bergabung di sana. Setelah gagal untuk mendapatkan Harry Kane dari Tottenham Hotspur, City membutuhkan seorang penyerang yang bisa menggantikan Sergio Aguiero.

Namun, The Citizens tidak berani berspekulasi mengeluarkan dana 31 juta pound sterling per musim untuk mendapatkan Ronaldo dari Juve. Kekhawatiran terkena hukuman salary cap yang sebelumnya nyaris membuat Manchester City terdepak dari Liga Champions, membuat Josep Guardiola memilih untuk mundur.

Dengan batas waktu jendela transfer yang semakin mendekat, panggilan akhirnya datang dari Manchester United. Lebih tepatnya pelatih legendaris ‘Setan Merah’, Sir Alex Ferguson yang meminta Ronaldo untuk kembali ke Old Trafford.

Rekan satu negaranya, Bruno Fernandes, ikut meyakinkan sang mahabintang untuk bersamanya membangun kembali Manchester United. Fernandes terus membangun komunikasi dengan Ronaldo agar di akhir masa kariernya kembali mau bermain untuk ‘Setan Merah’.

Terutama permintaan Sir Alex membuat Ronaldo tidak bisa menolak. Ia sadar kalau Sir Alex adalah ‘bapak’ yang membesarkan dirinya. Ronaldo tidak bisa lupa Sir Alex-lah yang mengangkat dirinya dari pemain berbakat di Sporting Lisbon menjadi bintang besar dunia.

Juventus pun tidak bisa menolak untuk melepaskan Ronaldo meski bayaran yang mereka harus terima tidak sebesar yang dimintakan kepada Manchester City. ‘Setan Merah’ hanya membayarkan 15 juta pound sterling untuk pembayaran pertama ditambah bonus sebesar 8 juta pound sterling.

“Saya kembali ke tempat asal saya. Sejarah pernah dituliskan dahulu dan sejarah akan dituliskan sekali lagi sekarang. Mari kita buat itu bisa terjadi lagi. Sir Alex, semua ini saya persembahkan untukmu,” ujar Ronaldo tentang keputusannya untuk kembali ke Old Trafford.

 

 

Tidak lupa

Ronaldo tidak pernah bisa melupakan bimbingan dari Sir Alex. Ketika pertama kali datang dari Lisabon, ia merupakan pribadi yang tidak percaya diri. Ketika ditanyakan kostum nomor berapa yang ia inginkan, Ronaldo mengatakan kostum nomor berapa saja ia mau menerimanya.

Sir Alex yang memutuskan agar Ronaldo mengenakan kostum nomor 7. Ia sempat khawatir karena kostum itu sebelumnya digunakan David Beckham. Selalu pemain besar yang diberi kepercayaan menggunakan kostum nomor 7, dari George Best, Bryan Robson, King Eric Cantona, hingga Beckham.

Namun, Sir Alex meyakinkan Ronaldo untuk berani menerima tantangan itu. Sir Alex benar-benar membimbing Ronaldo untuk menjadi seorang penyerang yang andal. Bukan hanya memiliki kecepatan dalam menggiring bola, melainkan juga tendangan-Tendangan yang sangat terukur, baik untuk bola-bola mati maupun dalam permainan. Bahkan, kepala Ronaldo sama tajam dengan kakinya.

Dalam waktu yang cepat, Ronaldo pun berubah menjadi sebuah ‘mesin gol’ yang menakutkan. Ia mempersembahkan semua jenis piala secara lengkap bagi ‘Setan Merah’. Sampai kemudian, ia ditarik Real Madrid dengan bayaran sampai 80 juta pound sterling pada 2009.

“Semua orang tahu cinta saya kepada Manchester United tidak pernah akan berakhir. Juara liga domestik pertama, piala pertama, dipanggil masuk tim nasional Portugal pertama, juara Liga Champions pertama, sepatu emas pertama, bahkan Ballon d’Or pertama, semua saya dapatkan ketika bermain di Manchester United,” kata Ronaldo.

Bukan hanya semua pencinta ‘Setan Merah’ yang menyambut gembira kedatangan kembali sang maha bintang. Bahkan, seluruh pemain Manchester United menyambut dengan sukacita. Edison Cavani yang menggunakan kostum nomor 7 pun siap mengembalikan nomor kebesaran itu kepada Ronaldo.

Usianya kini memang tidak muda lagi. Ronaldo sudah memasuki usia 36 tahun. Namun, ia membuktikan diri sebagai pemain yang masih produktif. Pada Selasa lalu, ia mempersembahkan dua gol kemenangan bagi Portugal saat menundukkan Irlandia 2-1 di penyisihan Piala Dunia 2022. Dengan dua gol itu, Ronaldo menjadi pencetak gol terbanyak untuk tim nasional melewati rekor pemain asal Iran, Ali Daei.

 

 

Gaji mahal

Dengan 111 gol yang sudah disumbangkan kepada Portugal, wajar apabila Ronaldo mendapatkan gaji yang tinggi. ‘Setan Merah’ berani memberikan gaji US$ 500 ribu per minggu kepada pemain yang satu ini.

Tentu pertanyaannya apa yang bisa diberikan Ronaldo kepada Manchester United? Sanggupkah Ronaldo membawa kembali ‘Setan Merah’ ke kejayaannya seperti dulu di saat usianya sudah semakin senja?

Dengan teknik sepak bola tinggi yang dimiliki dan kedisplinan dalam menjaga stamina, Ronaldo memang masih punya kapasitas untuk mengangkat permainan ‘Setan Merah’. Apalagi, banyak pemain muda berbakat yang dimiliki pelatih Ole Gunnar Solskjaer. Manchester United memiliki pemain sayap yang andal, seperti Marcus Rashford, Mason Greenwood, Jadon Sancho, atau Anthony Martial.

Kehadiran Ronaldo membuat Solskjaer mempunyai banyak pilihan untuk menerapkan pola permainan. Ia bisa mempertahankan pola 4-2-3-1 yang menjadi kesukaannya, tetapi bisa juga memainkan pola 4-3-3 yang lebih menyerang atau seperti di masa Sir Alex dulu, kembali menggunakan pola 4-4-2, yang mana Ronaldo bisa diduetkan dengan Cavani atau Martial sebagai ujung tombak kembar.

Berbeda dengan Ronaldo saat pertama kali bermain di Old Trafford, kini ia merupakan pribadi yang matang. Ia bisa membimbing para pemain muda untuk berani tampil dan tidak takut keluar menyerang. Ronaldo menjadi jaminan untuk bisa lebih banyak mengancam gawang lawan.

Sosok seperti itulah yang memang dibutuhkan ‘Setan Merah’ setelah satu dekade tidak pernah lagi memenangi Liga Premier. Ronaldo diharapkan bisa tampil seperti Eric Cantona saat membawa Manchester United memenangi Liga Premier pada 1993.

Ketika itu, ‘Setan Merah’ bahkan 26 tahun tidak pernah mampu mengangkat piala. Cantona hadir untuk membawa para pemain muda, seperti Beckham, Paul Scholes, Gary Neville, dan Ryan Giggs, menjadi yang terbaik di Liga Premier. Selama hampir dua dekade, Manchester United pun menjadi klub yang ditakuti di Inggris dan Eropa.

Cantona bahkan sampai dijuluki King Eric karena mampu menjadikan Manchester United sebagai raksasa sepak bola. Kini, kesempatan itu ada pada Ronaldo. Bukan mustahil ia akan menjadi ‘raja’ baru apabila mampu membangkitkan kebesaran ‘Setan Merah’.

Semua mata menunggu kiprah Ronaldo bersama Manchester United. Ia akan memulai debutnya kembali pada 11 September nanti saat ‘Setan Merah’ menjamu Newcastle United. Seperti ketika PSG langsung menangguk untung saat mendapatkan Messi, Manchester United sudah mempersiapkan kostum merah Ronaldo yang pasti akan langsung diserbu para pendukung fanatik ‘Setan Merah’.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya