Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Verratti Bertekad Buktikan Diri di Final Piala Eropa

Basuki Eka Purnama
11/7/2021 06:06
Verratti Bertekad Buktikan Diri di Final Piala Eropa
Gelandang timnas Italia Marco Verratti(AFP/Matthias Hangst)

BAGI pemain sekualitas Marco Verratti, adalah hal yang luar biasa harus menunggu hingga usia 28 tahun untuk mengikuti fase gugur turnamen besar.

Gelandang Paris Saint-Germain itu dicoret dari skuad terakhir Italia untuk Piala Eropa 2012. Azzurri, bersama dengan Inggris, tersingkir pada fase grup Piala Dunia 2014 sebelum Verratti melewatkan seluruh turnamen Piala Eropa 2016 karena cedera.

Segalanya memburuk bagi Verratti di panggung internasional ketika Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2018, yang merupakan untuk pertama kalinya dalam 60 tahun, sebelum pandemi covid-19 membuat Piala Eropa 2020 ditunda.

Baca juga: Mancini Isyaratkan Pertahankan Gaya Menyerang Gli Azzurri di Final Euro

Cedera lagi membuat Verratti menghadapi kemungkinan absen pada tahun ini, tapi akhirnya setelah berjuang untuk kembali bugar, dia memainkan peran sangat penting di fase gugur, dan menjadi ancaman unik bagi Inggris menjelang final Piala Eropa 2020 di Wembley, Senin (12/7) dini hari WIB.

"Tiga atau empat hari setelah cedera, saya sudah beranggapan saya tidak akan bisa bugar untuk menghadapi turnamen ini," kata Verratti dalam konferensi pers pekan ini.

"Mimpi buruk absen di Piala Eropa 2016 datang kembali menghantui. Namun, berkat staf medis tim nasional, saya kali ini bisa bermain dan melakukannya dalam kondisi sangat baik," lanjutnya.

Sejak memulihkan kebugarannya dan memenangkan tempatnya kembali dalam tim Italia, Verratti bermain seolah menebus waktu yang hilang.

Tidak hanya karena dia memenangkan tekel yang lebih banyak ketimbang rekan-rekan setimnasnya, Verratti juga kreator paling produktif Azzurri, setelah memberikan peluang yang lebih banyak ketimbang pemain-pemain Italia lainnya. Hanya pemain Belgia Kevin De Bruyne yang menciptakan peluang yang lebih banyak selama Piala Eropa 2020.

Manakala Verratti sibuk berjuang memulihkan diri dari cedera, pria yang menggantikannya lebih dari sekadar memanfaatkan peluangnya.

Manuel Locatelli berkinerja inspiratif dengan mencetak dua gol saat Italia mencatat dua kemenangan di dua laga Grup A setelah menang 3-0 atas Swiss pada 16 Juni.

Verratti dipasang sebagai starter saat laga terakhir Grup A Italia melawan Wales. Kala itu, Roberto Mancini memberikan kesempatan tampil kepada para pemain mengingat mereka sudah mengamankan tempat 16 besar.

Panggilan mengejutkan datang ketika Mancini harus memilih antara Verratti dan Locatelli, yang sedang dalam performa terbaik, untuk pertandingan fase gugur melawan Austria.

"Apakah saya kini menjadi tidak tergantikan? Tidak, saya rasa tidak," kata Locatelli kepada Rai Sport setelah kemenangan dari Swiss itu. "Saya berharap Marco Verratti bisa kembali, dia adalah juara yang bisa membuat perbedaan."  

Surat kabar Italia Gazzetta dello Sport menyelenggarakan jajak pendapat yang meminta suporter memilih siapa yang mereka pilih, dengan Locatelli memuncaki jajak pendapat, sementara beberapa pengamat yang lain memperkirakan Mancini akan mengabaikan Verratti.

Mancini malah membuat pertaruhan dengan memasang Verratti saat pertandingan melawan Austria, mengingat pertandingan Wales adalah pertandingan pertama gelandang PSG itu sejak awal Mei. Verratti, sejak saat itu, enggan menoleh ke belakang.

Tiga lini tengah Italia sudah siap. Jorginho tampil mengendalikan bola dalam peran sebagai jangkar, sementara pemain Inter Milan Nicolo Barella menambahkan talenta.

Verratti, seperti ditunjukkan statistik, adalah seorang gelandang yang perannya sulit dijelaskan. Dia tidak bermain seperti orang yang harus mengatasi cedera sebelum turut bermain musim panas ini dan kemampuannya untuk berada di mana-mana membuat dia sulit dijaga lawan.

Jangkar kembar Inggris Declan Rice dan Kalvin Phillips menuai banyak pujian atas penampilan mereka selama Piala Eropa. Tetapi, Senin (12/7) dini hari WIB, mereka akan sangat diuji oleh pemain yang bisa  melakukan segalanya. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya