Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BAGI pemain sekualitas Marco Verratti, adalah hal yang luar biasa harus menunggu hingga usia 28 tahun untuk mengikuti fase gugur turnamen besar.
Gelandang Paris Saint-Germain itu dicoret dari skuad terakhir Italia untuk Piala Eropa 2012. Azzurri, bersama dengan Inggris, tersingkir pada fase grup Piala Dunia 2014 sebelum Verratti melewatkan seluruh turnamen Piala Eropa 2016 karena cedera.
Segalanya memburuk bagi Verratti di panggung internasional ketika Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2018, yang merupakan untuk pertama kalinya dalam 60 tahun, sebelum pandemi covid-19 membuat Piala Eropa 2020 ditunda.
Baca juga: Mancini Isyaratkan Pertahankan Gaya Menyerang Gli Azzurri di Final Euro
Cedera lagi membuat Verratti menghadapi kemungkinan absen pada tahun ini, tapi akhirnya setelah berjuang untuk kembali bugar, dia memainkan peran sangat penting di fase gugur, dan menjadi ancaman unik bagi Inggris menjelang final Piala Eropa 2020 di Wembley, Senin (12/7) dini hari WIB.
"Tiga atau empat hari setelah cedera, saya sudah beranggapan saya tidak akan bisa bugar untuk menghadapi turnamen ini," kata Verratti dalam konferensi pers pekan ini.
"Mimpi buruk absen di Piala Eropa 2016 datang kembali menghantui. Namun, berkat staf medis tim nasional, saya kali ini bisa bermain dan melakukannya dalam kondisi sangat baik," lanjutnya.
Sejak memulihkan kebugarannya dan memenangkan tempatnya kembali dalam tim Italia, Verratti bermain seolah menebus waktu yang hilang.
Tidak hanya karena dia memenangkan tekel yang lebih banyak ketimbang rekan-rekan setimnasnya, Verratti juga kreator paling produktif Azzurri, setelah memberikan peluang yang lebih banyak ketimbang pemain-pemain Italia lainnya. Hanya pemain Belgia Kevin De Bruyne yang menciptakan peluang yang lebih banyak selama Piala Eropa 2020.
Manakala Verratti sibuk berjuang memulihkan diri dari cedera, pria yang menggantikannya lebih dari sekadar memanfaatkan peluangnya.
Manuel Locatelli berkinerja inspiratif dengan mencetak dua gol saat Italia mencatat dua kemenangan di dua laga Grup A setelah menang 3-0 atas Swiss pada 16 Juni.
Verratti dipasang sebagai starter saat laga terakhir Grup A Italia melawan Wales. Kala itu, Roberto Mancini memberikan kesempatan tampil kepada para pemain mengingat mereka sudah mengamankan tempat 16 besar.
Panggilan mengejutkan datang ketika Mancini harus memilih antara Verratti dan Locatelli, yang sedang dalam performa terbaik, untuk pertandingan fase gugur melawan Austria.
"Apakah saya kini menjadi tidak tergantikan? Tidak, saya rasa tidak," kata Locatelli kepada Rai Sport setelah kemenangan dari Swiss itu. "Saya berharap Marco Verratti bisa kembali, dia adalah juara yang bisa membuat perbedaan."
Surat kabar Italia Gazzetta dello Sport menyelenggarakan jajak pendapat yang meminta suporter memilih siapa yang mereka pilih, dengan Locatelli memuncaki jajak pendapat, sementara beberapa pengamat yang lain memperkirakan Mancini akan mengabaikan Verratti.
Mancini malah membuat pertaruhan dengan memasang Verratti saat pertandingan melawan Austria, mengingat pertandingan Wales adalah pertandingan pertama gelandang PSG itu sejak awal Mei. Verratti, sejak saat itu, enggan menoleh ke belakang.
Tiga lini tengah Italia sudah siap. Jorginho tampil mengendalikan bola dalam peran sebagai jangkar, sementara pemain Inter Milan Nicolo Barella menambahkan talenta.
Verratti, seperti ditunjukkan statistik, adalah seorang gelandang yang perannya sulit dijelaskan. Dia tidak bermain seperti orang yang harus mengatasi cedera sebelum turut bermain musim panas ini dan kemampuannya untuk berada di mana-mana membuat dia sulit dijaga lawan.
Jangkar kembar Inggris Declan Rice dan Kalvin Phillips menuai banyak pujian atas penampilan mereka selama Piala Eropa. Tetapi, Senin (12/7) dini hari WIB, mereka akan sangat diuji oleh pemain yang bisa melakukan segalanya. (Ant/OL-1)
PERJALANAN timnas Italia untuk lolos dari Grup A Piala Eropa 2020 berpotensi tak sepenuhnya mulus.
BELGIA bisa menjadi salah satu favorit di Piala Eropa karena penampilan mereka selama kualifikasi.
SETELAH gagal lolos ke Piala Eropa (Euro) 2016 dan Piala Dunia 2018, Belanda kini kembali ke Euro 2020 dengan harapan dapat membuat gebrakan besar.
HARAPAN the Three Lions Inggris untuk mengakhiri 55 tahun paceklik gelar internasional segera disemai.
PERSAINGAN menarik tersaji di Grup E Euro 2020 yang dihuni Spanyol, Swedia, Polandia, dan Slovakia.
FAKTA bahwa tiga peringkat terbaik dari empat tim akan lolos ke perempat final, tetapi Grup F Euro 2020 tetap penuh intrik.
Donnarumma kini berusia 17,5 tahun. Itu menjadikannya pemain senior timnas termuda Italia sejak 105 tahun.
Ventura menggantikan posisi Antonio Conte selepas Piala Eropa 2016. Namun Capello, kepada media, mengaku dirinya sempat dihubungi untuk menjadi pengganti Conte.
Kendati demikian, Rossi menyebut penampilan Chiesa yang diperlihatkan kala membela Italia di Liga Negara UEFA melawan Polandia dan Portugal masih jauh dari potensi yang dimilikinya.
Kemenangan itu menempatkan tim besutan Roberto Mancini itu memuncaki klasemen Grup J dengan raihan poin sempurna 12 poin dari empat laga.
Pasalnya, perjalanan masih jauh untuk memenuhi target juara kompetisi itu mengingat fase kualifikasi pun baru setengah jalan.
Di tangan mantan pelatih Lazio, Inter, Galatasaray, serta Zenit St Petersburg tersebut, Italia menyapu bersih kemenangan dalam 10 laga penyisihan Euro 2020.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved