Headline
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia
MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan
PELATIH Timnas Italia Roberto Mancini mendesak pemain-pemainnya menghibur publik untuk terakhir kalinya dalam Euro 2020 dan mengaku tidak punya rencana mengubah gaya menyerang Azzurri pada final melawan Inggris di Stadion Wembley, Senin dini hari esok.
Italia menjadi salah satu tim paling menarik untuk ditonton sepanjang turnamen ini dengan mencetak 12 gol sehingga menjadi tim paling produktif kedua setelah Spanyol yang mencetak 13 gol.
Diminta menggambarkan seperti apa permainan timnya, Mancini mengatakan pada konferensi pers: “Menghibur dan menyenangkan, tetapi juga konkret dan substansial. Ada sejumlah pertandingan yang sulit. Beberapa sangat menantang."
“Tak ada yang gampang, bahkan pada babak penyisihan grup kami melakukan pekerjaan dengan baik dalam menuntaskannya secepat mungkin dari dua pertandingan. Tapi ada jalan berbatu di sepanjang jalan, kami harus berjuang keras."
"Saya berharap tim bisa menghibur orang-orang sekali lagi selama 90 menit esok sebelum mereka pergi berlibur, satu upaya terakhir," sambungnya.
Kemampuan lini tengah Italia dalam mendikte penguasaan bola dan meregangkan lawan dengan umpan-umpan apik sudah terkenal di sepanjang jalan mereka menuju final. Mancini menandaskan tidak memiliki rencana mengotak-atik taktiknya saat melawan tim yang mengandalkan fisik seperti Inggris, sekalipun kesulitan menerapkan gaya bermain seperti sewaktu melawan Spanyol.
Baca juga : Ini Saran Dino Zoff Agar Italia Bisa Bungkam Inggrs di Final Euro
“Kami selalu bermain seperti ini. Bahkan melawan Spanyol kami ingin bermain seperti itu, tetapi mereka berhasil membatasi kami, mereka menjaga bola lebih baik dari kami,” kata dia.
“Namun demikian, kami akan berusaha melakukan apa yang sudah kami lakukan dan apa yang telah membawa kami sejauh ini, kami tak mau begitu saja mengubahnya."
“Inggris adalah tim yang amat mampu secara fisik di seluruh lapangan. Mereka lebih kuat dari kami berdasarkan perspektif itu. Tapi Anda bermain sepak bola dengan bola di dek dan kami berharap mengerjakan tugas yang lebih baik pada skor itu, kami berharap itu akan menjadi kualitas penting dalam pertandingan esok malam tersebut."
“Kadang-kadang orang yang lebih kecil menang, itu sudah terjadi pada kami sebelum ini, dan kami berharap itu terjadi lagi pada kami kali ini.”
Sebagian besar fokus prapertandingan di Italia berpusat kepada bagaimana bek tengah veteran Italia Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci mengatasi ancaman serangan berbahaya Inggris yang dipimpin oleh Harry Kane dan Raheem Sterling.
“Jika saya berusaha menandingi Sterling dalam adu lari, saya tak beranggapan saya akan bisa mengalahkan dia,” kata Chiellini, sang kapten Italia berusia 36 tahun.
“Tapi mungkin dalam situasi-situasi di mana aspek fisikal 50 banding 50 atau ada bola panjang ke depan dari kiper, saya agaknya lebih mungkin memenangkan sundulan."
“Saya mesti berusaha membatasi pertalian mereka, tetapi itu tergantung kepada siapa yang bermain. Kane dan Sterling itu pemain berbeda, dan kemudian striker-striker Inggris lainnya punya kualitasnya masing-masing."
“Itu hampir membuat saya tertawa, karena bangku cadangan Inggris mungkin bisa saja mengantarkan mencapai final, mereka memiliki sejumlah pemain yang luar biasa.
“Syukurlah ini bukan pertandingan individual, ini permainan tim. Tak penting apakah Chiellini dan Bonucci bisa mengalahkan Kane dan Sterling, karena yang penting adalah Italia bisa mengalahkan Inggris," pungkasnya. (Ant/OL-7)
Hasil imbang itu membuat timnas Italia menduduki posisi kedua di klasemen Grup B Piala Eropa Putri dengan raihan empat poin, unggul tiga poin dari timnas Portugal.
Timnas Italia membukukan kemenangan pertama di ajang Piala Eropa Putri sejak 2017 saat menang tipis 1-0 atas timnas Belgia berkat gol Arianna Caruso.
Gennaro Gattuso ditunjuk sebagai pelatih dengan misi meloloskan Azzurri ke Piala Dunia 2026, setelah sudah dua kali gagal menembus Piala Dunia 2018 dan 2022.
Terakhir kali, Gattuso menjadi pelatih adalah pada musim lalu di Liga Kroasia bersama HNK Hajduk Split.
Roberto Mancini meninggalkan Timnas Italia pada Agustus 2023 dan sempat menukangi Timnas Arab Saudi.
Kemenangan timnas Italia atas timnas Moldova itu merupakan kado perpisahan bagi pelatih Luciano Spalletti yang akan meninggalkan Azzurri selepas laga di Stadion Mapei itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved