Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
Ilustrasi: Agus Siswanto
Ada hujan, lumpur, dan dahak
tiba-tiba seorang pemandu menemukan
seekor tikus tanah di dekat pintu gerbang.
Dia sedikit buta,
tapi itu bukan salahnya.
Semua orang melihat tikus tanah itu:
— tidak apa-apa berada
di sekitar gerbang kamp
biarkan dia tinggal di situ!
Di sudut ruang tamu,
dia adalah harta nyata:
belum ada penghuni,
namun sebuah poster
tergantung di dinding dekat pintu:
"Jangan lupa beri makan binatang buas!"
Anak laki-laki memelihara tikus tanah
mengambil cacing dari lubang.
Dia membuka mulutnya —
tikus tanah itu sangat pintar.
Di pagi hari, gadis-gadis bertugas,
membawa sarapan berupa ulat hijau.
Dia membuka mulutnya —
tikus tanah itu sangat pandai.
Namun, suatu hari berita itu menyebar luas —
tikus tanah tidak mau memakan apa pun!
Termasuk, kumbang yang lezat sekalipun
kini dia tak mau minum, tak mau makan.
Konselor mengisi buku harian
memeriksa semua urusan regu
dia menulis bahwa tikus tanah
mengalami kesulitan makan.
Ada empat puluh Octobrist dalam pasukan,
mereka semua ingin memberi makan,
tetapi dia hanya satu tubuh
bagaimana merasakannya?
Tikus tua yang malang! Dia masih bernyawa,
tetapi sudah di penghujung hidup
kita harus segera mencari
hewan pengganti.
Kita tidak memperhatikan kumbang
dan menutup bingkai jendela,
tetapi kumbang itu hidup, masih hidup,
berdengung di jendela,
melebarkan sayapnya...
Lalu aku menelepon ibuku untuk meminta bantuan.
"Ada kumbang hidup.
Bukalah bingkainya!"
Sebanyak apa kau ingin untuk bersukacita, lompatlah dengan berbagai cara agar bahagia.
Musim semi, musim semi di jalan,
hari-hari musim semi!
Lonceng trem berbunyi seperti burung.
Moskwa bising dan ceria,
musim Semi.
Dedaunan menghijau belum berdebu.
Banteng mengaum di pohon,
truk berderak.
Musim semi, musim semi di jalan,
hari-hari musim semi!
Di sini orang yang melintas tidak bisa lewat:
ada tali di jalan.Dalam paduan suara,
gadis-gadis itu menghitung
sepuluh kali sepuluh.
Mereka terpilih dari lingkungan kita,
Tuan. Membawa jumper
di saku masing-masing,
melompat sejak pagi.
Di halaman, bulevar,
gang, taman, dan setiap trotoar
terlihat padat orang-orang
terus berlalu-lalang
Berlari-lari di tempat,
kedua kaki saling menyatu.
Lidochka melangkah maju
sementara Lida mengambil tali.
Gadis-gadis itu melompat-lompat
dengan riang dan cekatan
lalu tali Lidochka terlepas
dari tangannya.
"Lida, Lida, kamu terlalu kecil!
Seharusnya jangan ikut bermain lompat tali!" —
Lida tidak bisa melompat,
dia tidak akan mencapai tikungan!
Pagi-pagi sekali, tiba-tiba terdengar
derap langkah kaki di ujung koridor.
Tetangga Ivan Petrovich bangkit,
tidak bisa mengerti apa-apa.
Dia sangat marah
dan berkata sinis:
"Mengapa ada seseorang menghentak
seperti gajah di aula sepanjang malam?"
Nenek bangkit dari tempat tidur
sudah waktunya untuk bangun.
Lida di koridor sedang belajar
melompat-lompat di pagi buta.
Lida melompat-lompat di sekitar apartemen
sambil menghitung sendiri dengan lantang.
Tapi sejauh ini, dia hanya berhasil
menghitung sampai angka dua.
Lida menyampaikan pada neneknya —
Sedikit membelot!
"Aku sudah melompat
hampir sepuluh kali."
"Bagus," kata Nenek.
"Bukankah sudah cukup saat ini?"
Di lantai bawah, kapur pasti
jatuh dari langit-langit.
Musim semi, musim semi di jalan,
hari-hari dihiasi musim semi!
Benteng mengaum di pohon,
truk berderak.
Moskwa bising, namun ceria
di sepanjang musim semi.
Dedaunan hijau belum berdebu.
Lidochka maju ke depan,
dan Lida mengambil talinya.
"Lida, Lida! Begitulah Lida!"
Suara-suara terdengar.
"Lihat, Lida berkuda
selama setengah jam!"
— Aku berdiri tegap lurus,
bergerak ke samping,
berbelok,
berlompat,
berlari-lari di tempat,
dan dua kaki menyatu…
Aku berlari ke sudut
— "Aku tidak sanggup melakukan hal ini!"
Musim semi, musim semi di jalan,
hari-hari dihiasi musim semi!
Para siswa datang dengan buku dan catatan.
Orang-orang padat ramai;
berisik di taman dan jalan raya
sebanyak apa kau ingin untuk bersukacita,
lompatlah dengan berbagai cara agar bahagia.
Baca juga: Puisi-puisi Anna Akhmatova
Baca juga: Puisi-puisi Ira Prihapsari
Baca juga: Puisi-puisi Valentina Senduk
Agniya Lvovna Barto, penyair, lahir di Kaunas, Lithuania (Kekaisaran Rusia), 17 Februari 1906 dan wafat di Moskwa, Uni Soviet, 1 April 1981. Karir dalam dunia perpuisian melambungkan namanya saat menjadi pemenang Stalin Prize (1950), Lenin Prize (1972), dan Hans Christian Andersen Award (1976). Dia terkenal karena puisi-puisinya bertema anak-anak yang sederhana. Kumpulan puisi pertamanya Wang Li Cina dan Pencuri Beruang (1925). Kemudian dia menerbitkan antologi Puisi untuk Anak-anak (1949) dan Untuk Bunga di Hutan Musim Dingin (1970). Pada 1964-1973, dia menjadi pembawa acara program Mencari Orang Hilang di stasiun radio Mayak, mengangkat tentang pencarian keluarga anak-anak yang hilang selama peperangan. Puisi-puisi di sini diterjemahkan oleh Iwan Jaconiah, penyair, kulturolog, dan editor puisi Media Indonesia. (SK-1)
Dilengkapi layanan chat multibahasa, Sahabat-AI mampu memahami nuansa bahasa, merangkai kata, dan menghasilkan karya sastra dalam bahasa lokal.
Staf Ahli Bidang SDM dan Kemasyarakatan Kota Padang, Syahrial Kamat, mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian yang dikemas dalam karya seni.
Hadania meluncurkan dua buku seni, “39 is 0” dan “My Rhapsody in Blue”, serta kartu oracle Sacred Feminine,
Sapardi Djoko Damono, merupakan sastrawan besar Indonesia yang puisi-puisinya telah melintasi generasi dan diterjemahkan ke berbagai bahasa.
Kompetisi membaca puisi berbahasa Mandarin merupakan upaya mendukung program pemerintah dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
LEBIH dari 1.800 pejalar dari seluruh Indonesia mengikuti lomba membaca puisi berbahasa mandarin tingkat nasional.
UKRAINA melaporkan berhasil menembak jatuh 74 dari total 95 pesawat nirawak yang diluncurkan Rusia. Moskow menyatakan pasukan pertahanannya menghancurkan 26 UAV Ukraina.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Rusia Vladimir Putin akan hadir dalam parade militer di Beijing, Tiongkok, pekan depan.
PERTEMUAN antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin Jumat (15/8) disebut sebagai langkah penting menuju perdamaian di Ukraina.
Ukraina mengaku rusia telah menyerang kawasan industri timur Dnipropetrovsk.
Dalam pidato peringatan Hari Kemerdekaan, Presiden Volodymyr Zelensky menegaskan Ukraina akan terus berjuang demi kebebasan dan perdamaian yang adil.
Pada akhir 1990-an, dia menilai ada perbedaan antara percaya kepada Tuhan dan agama yang terorganisasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved