Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Puisi-puisi Riki Utomi (2)

Sajak Kofe
05/7/2023 08:00
Puisi-puisi Riki Utomi (2)
Superhero Two (2022), 100 x 150 cm, cat akrilik pada kanvas.(Ilustrasi I Made Ananda Krisna)

Ilustrasi: I Made Ananda Krisna

Simpang Empat Lorong Pisang 

kita menyangkutkan malam di sana. malam begitu jauh.
pada tiap arahnya, pikirmu mengubur rindu. namun tak
pula kaki beranjak. tak jua tangan melenggang. adakah 
langkah yang dapat dituju dari tiap arusnya?

pada simpang empat di malam yang jatuh. kita terpukau
pada bulan bulat bertengger di kubah surau. jauh-jauh 
kakimu menjangkau ke arah malam oleh lolongan anjing
pada tiap simpang.

Selatpanjang, 2023 


Mencermati Rasa

sedalam apakah untuk dapat dirasa?

hinggap melekat membiar dada. gema gemuruh 
meluap mata. aku hendak menujumu, meski jauh
berpadan jarak. aku bersua langkah padamu, 
meski dekat sebatas urat.

sedalam apakah untuk dapat dirasa?

debarmu menuju padaku. getarmu mampir bersatu.
aku bersampan tanpa arah, hingga tak dapat berlabuh.
aku berdiam pada marwah, meski kau tak cerah.

Selatpanjang, 2023 


Berguru 

sepadan langit tanpa peluh, hanya rubuh berpalung tanah.
ejalah derit kakinya atau petitih dari ucapnya. elok dan patut
di hela pada satu tarikan napas.

badan pasang di diam hari. tapa tubuh berlumut liar. pejam 
jauh berpikir datar. hanya kesiur meraba, hanya tegur jauh
di kena.

sedalam apakah? selubuk hatimu nun tanpa ungkap jauh.
seluas apakah? sehampa hatimu nun melayang lepas.

gemuruh langit menggugur daun. berserak di tanah berkabar
parah. Ini tubuh tanpa apapun jadilah hanya batin bertanam
tekad dan harapnya ke segala makrifat.

Selatpanjang, 2023 


Kita terpukau pada bulan bulat bertengger di kubah surau. 


Langkah 

jangan tanyakan langkahku. pada jejaknya hanya 
tanah basah dan pikir yang lekat. arahnya tak sesuai
mata angin dan jaraknya tak sepanjang anganmu.

jangan tanyakan langkahku. jejak-jejaknya tersapu
pasir dan angin ketika hujan. diamnya bermakna lain
yang sulit ditafsirkan. 

sepinya tak merindui siapapun—sekadar apalah—dari
ruas-ruas tapaknya yang kusam.

Selatpanjang, 2023 


Sepadan Ucap

lebih tajamnya lidah melukai, lebih runtuhnya tubuh
ketika diselimuti. ucaplah, tutur katamu membekas jauh
lebih ungkap menjelma apapun daripada pikirku.

melukai tanpa kata lebih sepadan tanpa luka apapun 
di hatimu. berharap apakah kelak ketika terka tak lagi 
tampak, ketika luka tak lagi kena?

Selatpanjang, 2023 
 

Baca juga: Puisi-puisi Remy Sylado
Baca juga: Puisi-puisi Iwan Jaconiah
Baca juga: Puisi Tak Pernah Selesai Ditulis

 

 

 

 


Riki Utomi, pesastra, lahir di Pekanbaru, Riau, 19 Mei 1984. Alumnus Universitas Islam Riau. Buku kumpulan puisinya Amuk Selat (2020). Buku kumpulan cerpennya Mata Empat (2013), Mata Kaca (2015), Sebuah Wajah di Roti Panggang (2017), dan Anak-Anak yang Berjalan Miring (2020). Puisi-puisinya tersiar di sejumlah surat kabar nasional dan daerah. Kini bekerja dan bermukim di Selatpanjang. (SK-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iwan Jaconiah
Berita Lainnya