Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Jokowi Curiga Ada Nama Besar di Balik Ijazah Palsu, Pengamat: Menambah Kegaduhan

Rahmatul Fajri
26/7/2025 10:23
Jokowi Curiga Ada Nama Besar di Balik Ijazah Palsu, Pengamat: Menambah Kegaduhan
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (tengah) bersama tim penasihat hukum berjalan keluar usai menyampaikan laporan di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/4/2025) .(MI/Susanto)

PENGAMAT komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi menambah kegaduhan di tengah masyarakat dengan mencurigai adanya nama besar di balik kasus ijazah palsu. 

Menurut Jamiluddin, Jokowi membuat pernyataan atas dasar perasaan nengenai  sosok besar yang membekingi tuduhan ijazah palsu dan pemakzulan Gibran Rakabuming Raka

Ia mengatakan pernyataan Jokowi itu tentu bisa membuat masyarakat menerawang bebas dan liar mengenai sosok orang besar tersebut. Setidaknya dalam perspektif politik nasional, orang besar itu kerap diidentikan dengan penguasa atau mantan penguasa.

Ia mengatakan bisa saja ada elemen masyarakat yang kemudian menduga orang besar itu Presiden Prabowo Subianto. 

"Elemen masyarakat itu bisa saja menduga Prabowo melakukan operasi silent dengan menggunakan tokoh atau kelompok tertentu untuk mengakomodir aspirasi Forum Purnawirawan TNI atau kelompok Roy Suryo," kata Jamiluddin, melalui keterangannya, Sabtu (26/7).

Jamiluddin mengatakan masyarakat bisa juga menduga orang besar itu mantan presiden seperti Megawati Soekarnoputri atau Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang berada di balik isu ijazah palsu Jokowi dan pemakzulan Gibran.

"Jadi, statemen Jokowi ada orang besar dibalik ijazah palsu dan pemakzulan Gibran dapat menimbulkan saling mencurigai di tengah masyarakat. Hal ini tentunya dapat menambah kegaduhan dalam politik nasional," katanya.

Jamiluddin menilai pernyataan Jokowi itu sangat tidak etis dan kurang bersikap negarawan. Ia mengatakan akan lebih bijak jika Jokowi menyebut dengan tegas orang besar yang membekingi tuduhan ijazah palsu dan pemakzulan Gibran.

"Dengan cara itu, masyarakat tidak liar dalam mempersepsi statemen Jokowi. Cara ini lebih elegan dan jauh dari kegaduhan di tengah masyarakat," katanya.

Sebelumnya, Presiden RI ke-7, Joko Widodo kembali menyinggung soal manuver politik di balik seluruh tuduhan ijazah palsu serta wacana pemakzulan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Jokowi menilai dinamika yang berkembang saat ini tak lepas dari manuver tokoh elite politik yang lebih besar.

"Kan saya sudah sampaikan, feeling saya mengatakan ada agenda besar politik dalam tuduhan ijazah palsu maupun pemakzulan. Artinya memang ada orang besar. Ada yang memback-up," ungkap Jokowi, Jumat (25/7).

Meski menyebut adanya pihak berkekuatan besar di balik isu tersebut, Jokowi tak menyebut secara jelas siapa sosok yang dimaksud. Namun Presiden ke-7 Republik Indonesia itu mengamini pernyataan relawan Jokowi Silfester Matutina yang menduga ada tokoh besar yang melindungi kelompok penuding Roy Suryo Cs tersebut. (Faj/P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya