Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati resmi membentuk panitia khusus (pansus) hak angket untuk memproses pemakzulan Bupati Pati, Sudewo. Langkah tersebut dinilai Wakil Sekretaris Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq, sebagai tindakan yang sah dan sesuai prosedur demokrasi.
Maman menegaskan bahwa pemakzulan harus ditempuh melalui jalur konstitusional, bukan lewat tekanan massa atau tindakan kekerasan.
“Prosesnya sudah tepat. Jangan sampai ada pejabat dijatuhkan melalui cara-cara anarkis. Mekanisme demokrasi harus dijalankan,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/8).
Ia juga menilai, jika Sudewo memutuskan mundur, langkah itu sah saja asalkan melalui mekanisme yang diatur hukum, bukan karena intimidasi atau aksi massa yang berujung ricuh.
“Dalam demokrasi, tak semestinya kekuasaan runtuh hanya karena dorongan people power. Semua harus sesuai koridor aturan,” tegas anggota Komisi VIII DPR tersebut.
Maman turut menyesalkan adanya demonstrasi yang menuntut Sudewo mundur namun berubah menjadi aksi anarkis. Menurutnya, aspirasi rakyat seharusnya menjadi energi positif bagi demokrasi, bukan memicu kekacauan.
“Jika perjuangan rakyat dibarengi anarki, semangat demokrasi yang sehat dan berdaulat justru tercoreng,” tambahnya.
Keputusan DPRD Pati
Dalam sidang paripurna mendadak yang digelar pada Rabu, 13 Agustus 2025, seluruh fraksi di DPRD Pati, termasuk Fraksi Gerindra yang merupakan partai asal Sudewo, sepakat membentuk pansus hak angket. Pansus ini akan mengusut dugaan pelanggaran dan kegaduhan yang ditimbulkan Bupati Sudewo, sebagai langkah awal menuju pemakzulan. (Z-10)
Bupati Pati, Sudewo, menegaskan tidak akan mengundurkan diri meski gelombang demo Pati menuntut dirinya mundur.
Demo Pati di depan Kantor Bupati Pati berujung ricuh. Polisi amankan 11 terduga provokator usai aksi anarkis lempar batu dan botol. Situasi kini kondusif.
AKSI unjuk rasa atau demo di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Rabu (13/9) berlangsung ricuh. Para pedemo menjebol pintu gerbang Pendopo Kabupaten Pati
HARI ini, Rabu (13/8) sekitar pukul 11.00 WIB, aksi demontrasi besar-besaran diikuti puluhan ribu orang direncanakan berlangsung di Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng).
Sekitar 1.000 warga Kabupaten Pati, Jawa Tengah, turun ke jalan untuk melakukan aksi unjuk rasa. Mereka menuntut Bupati Pati, Sudewo, mengundurkan diri dari jabatannya.
BUPATI Pati Sudewo mencabut kebijakan 5 hari sekolah dan mengembalikan waktu belajar 6 hari sekolah pada Jumat (8/8). Itu dilakukan bersamaan pembatalan tarif PBB hingga 250 persen
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved